Penyebab Andir Jadi Wilayah Terbanyak Kasus HIV/AIDS di Bandung

Data Bandung

Penyebab Andir Jadi Wilayah Terbanyak Kasus HIV/AIDS di Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 25 Agu 2022 10:43 WIB
Laboratory Request, Hiv Test, Hiv Positive
Ilustrasi HIV. (Foto: iStock)
Bandung -

Jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Bandung paling banyak ditemukan di Kecamatan Andir. Di sini tercatat ada 4.235 kasus HIV/AIDS.

Data yang diterima detikJabar dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, jumlah kasus HIV/AIDS se-Kota Bandung mencapai 12.358 pada 2021.

Dari 12.358 pengidap HIV/AIDS yang melakukan pelayanan kesehatan di Kota Bandung, 4235 di antaranya berasal dari Kecamatan Andir. Ini jadi yang terbanyak di antara wilayah lain di Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringkat kedua terbanyak kasus HIV/AIDS ada di Kecamatan Regol 2.289. Selanjutnya ada Lengkong 1.835 kasus, Coblong 1.269 kasus, Batununggal 1.069 kasus, Sumur Bandung 1017 kasus, Bandung Kulon 962 kasus, Bandung Kidul 941 kasus, Bojongloa Kidul 884 kasus, dan Cibiru 816 kasus.

Berikutnya Kecamatan Astanaanyar 717 kasus, Bojongloa Kaler 559, Cibeunying Kidul 503, Babakan Ciparay 491, Bandung Wetan 453, Sukajadi 376, Kiaracondong 375, Sukasari 280, Cicendo 236, dan Arcamanik 223.

ADVERTISEMENT

Lalu Kecamatan Cinambo 217 kasus, Ujungberung 181 kasus, Mandalajsti 177 kasus, Antapami 138 kasus, Cidadap 131 kasus, Cibeunying Kaler 131 kasus, Buahbatu 130 kasus, Panyileukan 127 kasus, Rancasari 108 kasus, dan Gedebage 46 kasus.

Asisten Daerah 1 Kota Bandung Asep Gufron mengatakan, angka penularan kasus HIV/AIDS di Kecamatan Andir tinggi karena di kawasan Andir memiliki banyak tempat hiburan.

"Tempat menentukan juga, manakala di sana banyak kegiatan, misal di sana ada tempat hiburan, kan tidak sedikit juga kos-kosan di situ juga," kata Asep di Balai Kota Bandung, Kamis (25/8/2022).

Asep berujar, penyebaran kasus HIV ini tidak hanya melalui hubungan seksual saja, melainkan juga berasal dari jarum suntik.

"HIV penyebarannya tak hanya hubungan seksual, tapi juga dengan jarum suntik. Ini yang menjadi perhatian kita juga dalam penggunaan jarum suntik," ujarnya.

"Kita terus lakukan pemetaan terhadap wilayah yang tingkat perkembangan HIV-nya, mengalami peningkatan. Dengan KPA membuat pemetaan supaya tidak terlalu melebar dan bertambah," tambahnya.

Pemkot juga terus melakukan edukasi terhadap pengidap HIV AIDS dan warga Kota Bandung. "Kita juga terus lakukan edukasi kepada pengidap HIV dan masyarakat agar menjaga perilaku hidup bersih dan sehat," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Sekretariat KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi mengatakan, kasus HIV di Kecamatan Andir banyak ditemukan, selain populasinya banyak, layanan HIV AIDS di Kecamatan Andir, seperti layanan di puskesmasnya sudah bagus.

"Sekarang nih seperti di Cinambo yang tadinya rendah sekarang mulai naik, pelayanan jalan, kasus HIV/AIDS-nya banyak ditemukan. Rendah belum tentu nihil, itu mencerminkan pelayanan seperti tracing COVID-19 saja," ujarnya.

Berikut ini grafik kasus HIV/AIDS di Kota Bandung berdasarkan data pada 2021:

Data kasus HIV/AIDS di Kota Bandung pada 2021.Data kasus HIV/AIDS di Kota Bandung pada 2021. Foto: Istimewa
(wip/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads