Sisi Lain Bandung dan Obsesi Bung Karno Pindahkan Ibu Kota Negara

JabarPedia

Sisi Lain Bandung dan Obsesi Bung Karno Pindahkan Ibu Kota Negara

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 24 Agu 2022 09:00 WIB
Gedung Sate Bandung
Gedung Sate Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Rencana pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus bergeliat hingga kini. Pemerintah tengah serius menggarap megaproyek tersebut untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta menuju Pulau Kalimantan.

Konon jauh sebelum menunjuk Kalimantan sebagai ibu kota baru Republik Indonesia, Bandung pernah memikat hati Presiden Soekarno kala itu untuk diproyeksikan jadi ibu kota negara. Bung Karno kepincut dengan keindahan alam Bandung, selain memang pada masa mudanya Sang Proklamator pernah mengenyam pendidikan di Technische Hooger School atau yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB).

Wacana pemindahan ibu kota negara ke Bandung ini dituturkan Nandang Rusnandar dalam jurnalnya berjudul Sejarah Kota Bandung Dari "Bergdessa" (Desa Udik) Menjadi Bandung "Heurin Ku Tangtung" (Metropolitan). Jurnal tersebut dipublikasikan pada laman Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana dilihat detikJabar, Rabu (24/8/2022), menyadur buku Bandoeng Tempo Doeloe karya Haryanto Kunto, Nandang menulis bahwa Bung Karno memiliki obsesi agar Bandung dijadikan Ibu kota Republik Indonesia. Bahkan, obsesinya itu ia sampaikan pada Mashudi, Gubernur Jawa Barat tahun 1963.

Dalam tulisannya, Nandang bercerita jika Mashudi diberi amanat oleh Bung Karno untuk menjaga kelestarian kawasan Bandung Utara. Sebab di kawasan ini, Bung Karno ingin membuat sebuah daerah hunian untuk Korps Diplomatik saat itu.

ADVERTISEMENT

Obsesi Bung Karno untuk memindahkan ibu kota negara dipandang wajar karena saat itu iklim di Bandung amat begitu sejuk. Sebagaimana letak geografisnya, Bandung yang berada di wilayah cekungan dan dikelilingi gunung, membuat wilayah ini begitu sejuk dan asri, terutama di wilayah utara Bandung.

Nandang juga mengisahkan, di wilayah utara Bandung ini tumbuh subur tanaman-tanaman bunga dan sayuran yang dapat dijadikan komoditas perdagangan yang menjanjikan. Begitu pula dengan hamparan sawah dan ladangnya, sehingga daerah Bandung Utara saat itu dijadikan kawasan hutan lindung yang menjadi paru-paru Bandung.

Tapi, obsesi Bung Karno ternyata hanya menjadi wacana semata. Rencana ini tak pernah terwujud hingga akhirnya Bung Karno lengser pada 1967, dan meninggal dunia pada 21 Juni 1970, lalu dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads