Jagat media sosial geger dengan munculnya konten video yang memperlihatkan seorang driver ojek online (Ojol) menerima orderan untuk menguburkan jenazah bayi yang diduga hasil aborsi. Unggahan video itupun viral di media sosial.
Video utu diunggah di akun TikTok @cotunal***bi, pada Senin (22/8/2022) malam, terlihat pada video pertama terduga pelaku tengah dibonceng driver ojol. Nampak terduga pelaku membawa sesuatu dengan gendongan berwarna biru.
Namun di akhir video, ojol tersebut malah membawa terduga pelaku ke Polsek Ciwidey. Kemudian di akhir video terlihat driver ojol itu menghadap petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu dalam unggahan video ke dua, terlihat kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polresta Bandung. Dalam penjelasan video tersebut terdengar kasus tersebut merupakan kasus aborsi, sehingga dilimpahkan ke Polresta Bandung.
Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo membenarkan kejadian tersebut. Pelaku juga ini sudah diamankan.
"Terduga perlaku R (20), sudah kita amankan," ujar Kusworo saat dihubungi detikJabar.
Sementara itu, Kapolsek Ciwidey IPTU Anjar Maulana mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (18/8/2022) lalu, di sekitar Jalan Raya Kopeng arah Pasar Cibeureum Desa dan Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
"Terdapat seorang perempuan (R) dengan membawa bungkusan diduga jenazah bayi meminta tolong kepada ojek online untuk menguburkan bayi," ujar Anjar, saat dihubungi terpisah.
Anjar menjelaskan ojol tersebut tidak bersedia menguburkan bayi tersebut. Kemudian ojol tersebut mengantarkan terduga pelaku ke Kampung Ciseupan, Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
"Pada saat mengantarkan terduga pelaku, salah seorang teman saksi sesama ojol melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polsek Ciwidey," katanya.
"Setelah menerima laporan terkait kejadian tersebut, Kapolsek Ciwidey beserta anggota piket Polsek Ciwidey mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan seorang perempuan dengan membawa jenazah bayi diduga hasil aborsi ke kantor Polsek Ciwidey untuk dilakukan pemeriksaan," tambahnya.
Setelah melakukan introgasi, Anjar mengungkapkan terduga pelaku telah menggugurkan kandungannya dengan cara meminum obat. Menurutnya obat tersebut dibeli melalui online.
"Diketahui bahwa pelaku telah melakukan aborsi dengan cara meminum obat penggugur kandungan. Obat tersebut didapatkan dengan cara membeli secara online," ucapnya.
"Barang bawaan yang dibawa pelaku merupakan jenazah bayi diperkirakan usia kandungan 5 bulan dibungkus dengan kain putih," tambahnya.
Tim detikJabar mencoba menelusuri keberadaan driver ojol tersebut pada Selasa (23/8/2022). Driver tersebut adalah Herna Ropana atau lebih dikenal Opo (32), ia membenarkan sebagai driver yang menerima orderan tersebut.
Opo bercerita mengenai peristiwa menegangkan beberapa waktu lalu yang menimpanya. Apalagi peristiwa tersebut sempat viral videonya di sosial media.
"Jadi saya dapat orderan empat atau lima hari kebelakang lah. Terus saya jemput lah langsung ke TKP," ujarnya.
Orang yang memesan pelayanannya adalah seorang wanita. Sang calon penumpang membawa barang.
Awalnya Opo tidak curiga dengan barang bawaan yang di bawa wanita tersebut. Namun dalam perjalanan menuju tempat tujuan, wanita tersebut menceritakannya.
"Pas lagi di jalan, dia cerita ke saya, dia ngomongnya habis keguguran, terus minta bantu dikuburin. Terus dia ngaku bilang suaminya lagi di luar kota. Oh kalau gitu, kata saya itu mah bukan urusan saya, terus saya tanya dia ketua RT-RW nya di mana. Dia nggak jawab secara jelas. Saya juga sempat nanya-nanya ke driver lain, tapi nggak ada yang tahu," katanya.
Opo mengaku jika dari awal tahu keinginan sang konsumen, orderan yang masuk akan ia cancel atau tolak. Sebab, apa yang diinginkan konsumen bukan bagian dari tugasnya sebagai driver ojol.
"Jadi saya pas naik mah nggak tahu kalau dia bawa mayat, kalau tahu mah ku (sama) saya langsung di-cancel aja. Lagian kan saya nggak tahu kan ngurus-ngurus yang kayak gitu," ucapnya.
"Reuwas (kaget) lah tau dia cerita kayak gitu, apalagi kan disuruh nguburin kayak gitu. Apalagi kan saya bukan bagiannya. Terus kan kalau yang kayak gitu mah manusia dan harus dikuburkan dengan benar," tambahnya.
"Terus saya coba laporan ke RT setempat. Terus kata RT tersebut menanyakan rumah si teteh di RT berapa, duka da saya mah tinggal di rerencangan (enggak tahu RT berapa karena saya tinggal di rumah teman), di Ciseupan, ngan duka RT sabarahana mah (cuma nggak tahu RT berapa). Terus saya anter lagi si teteh ke tempat semula ngejemput," tuturnya.
"Tahu-tahu ada temen yang laporan ke Polsek Ciwidey. Terus polisi langsung datang, kan saya nggak tahu dia tinggal di sini di mana, nggak tau di saudaranya, atau di mana lah. Setelah itu mah saya nggak tahu apa-apa lagi we," lanjutnya.
Selain orderan aneh tersebut, ia ternyata pernah merasakan pengalaman aneh lainnya. Meski tak semenegangkan membawa mayat bayi, tapi pengalaman itu tetap tak terlupakan.
"Kalau saya selama jadi driver online sudah kedua kalinya mendapatkan orderan yang aneh kayak gitu. Dulu mah sempat (konsumen) minta anterin kucing ke Pasar Cibeureum," ujar Herna kepada detikJaar, Selasa (23/8/2022).
Pemilik kucing menurutnya sudah memiliki banyak kucing. Sehingga daripada tak terurus di rumah, kucing itu dirasa lebih baik hidup di pasar. Sebab, setidaknya di pasar sang kucing bisa lebih mudah mendapatkan makanan ketimbang di tempat lain.
"Da (karena) permintaan konsumen yang meminta kucing di rumahnya terlalu banyak, terus saya ke pasarin we (dibuang di pasar aja). Kan kalau di pasar mah makanan buat kucingnya pasti banyak," ungkap Herna.
Simak Video "Video: Eks Kadinkes Kabupaten Bandung Barat Jadi Tersangka Korupsi"
[Gambas:Video 20detik]
(sya/dir)