Jabar Hari Ini: Luis Milla Diperkenalkan Persib Bandung

Jabar Hari Ini: Luis Milla Diperkenalkan Persib Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 22 Agu 2022 22:00 WIB
Pelatih Persib Bandung Luis Milla Resmi Diperkenalkan
Luis Milla. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin (22/8/2022) dari mulai pelatih baru Persib Bandung Luis Mila resmi dikenalkan ke publik hingga ironi SLB tertua Asia Tenggara.

Berikut ini rangkuman Jabar hari ini:

Luis Milla Resmi Dikenalkan Persib ke Publik

Persib Bandung resmi memperkenalkan pelatih baru mereka, Luis Milla. Pelatih asal Spanyol ini diperkenalkan di hadapan publik di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luis Milla hadir bersama dengan petinggi klub seperti Umuh Muchtar, Kuswara S Taryono dan Teddy Tjahjono. Pada perkenalan itu, Luis Milla langsung mengenakan baju berlogo Persib.

"Terima kasih atas sambutannya. Saya sangat senang bisa di sini (Bandung)," kata Luis Milla di hadapan wartawan.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, Luis Milla dikontrak Persib selama dua tahun. Ia membawa tujuan khusus yaitu ingin membentuk karakter dan gaya permainan baru bagi tim berjuluk 'Maung Bandung' ini.

"Menurut saya, ini proyek yang sangat bagus dan saya mengerti tim ini membutuhkan kemenangan dan hasil yang kongkrit. Saya ingin Persib memiliki karakter dan gaya bermain," ungkapnya.

Menurutnya, Persib harus bisa menunjukkan gaya bermain yang efisien dan disukai para suporter.

"Sekarang saatnya kami untuk bekerja, bukan hanya untuk memproduksi hasil tapi untuk menunjukan juga permainan sepak bola yang memiliki cara bermain yang baik dan juga efisien dan disenangi oleh para fans juga," jelasnya.

Pada kesempatan ini, pelatih yang membawa Spanyol U-21 juara Euro 2010 juga menginginkan agar semua pihak di Persib bisa bersama-sama untuk mendukung tim dalam melewati berbagai momen.

"Saya juga meminta pesan untuk keluarga besar Persib baik itu dari manajemen dan fans untuk selalu bersatu, bersama-sama. Karena akan ada moment berat dan sulit yang harus kita lewati bersama," katanya.

"Yang terpenting kita harus bersatu dan bersama-sama melewati masa-masa tersebut. Saya percaya seluruh keluarga besar Persib termasuk dari fans akan mendukung kami," kata Luis Milla.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengatakan, pengalaman Luis Milla yang telah malang-melintang sebagai pelatih jadi alasan Persib meminang pelatih asal Spanyol ini.

"Jadi proses untuk merekrut Luis Milla memang butuh waktu dan melewati beberapa diskusi, kita selalu diskusi dan dengan pengalaman Luis Milla sebagai pemain dan pelatih dengan reputasi internasional sebagai pelatih timnas Spanyol U-21 dan Indonesia," kata Teddy.

Atas dasar itulah, Persib akhirnya memutuskan untuk menyodori kontrak bagi Luis Milla untuk melatih Persib hingga 2024 mendatang.

"Setelah kita diskusi akhirnya beliau setuju bergabung dengan Persib dengan kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan," ujarnya.

Ditempat yang sama, Komisaris PT PBB Umuh Muchtar mengungkapkan datangnya Luis Milla diharapkan mampu memberikan semangat baru bagi Persib dalam mengarungi kompetisi Liga 1 2022.

"Alhamdulillah ini luar biasa buat saya, ini bukan hanya untuk Indonesia, tapi semua, se-Asia. Alhamdulillah (Luis Milla) bisa bergabung dan bisa bersam-sama. Mudah-mudahan nanti dipimpin Luis Milla, tim lebih baik, bisa jadi juara, semua berharap seperti itu," singkat Umuh.

Gaji Tak Dibayar, Sopir Bunuh Majikan di Garut

Pengusaha asal Bandung Stefanus Edityalay (42), tewas di tangan sopirnya sendiri RN alias Ujang (43). Aksi pembunuhan tersebut diduga dilatarbelakangi masalah upah yang tak dibayar.

Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi di rumah pribadi Stefanus di Kota Bandung, Jumat (19/8) malam.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan usai membunuh korban, Ujang kemudian membawa jasadnya ke kawasan Cisewu, Garut dengan maksud dibuang.

"Pertimbangannya karena pelaku ini mengetahui daerah tersebut yang sepi dan gelap," ujar Wirdhanto.

Pelaku berhasol ditangkap tim gabungan dari Polres Garut dan Polda Jawa Barat. Usai ditangkap Ujang mengakui perbuatannya.

Dari keterangan Ujang, dirinya nekat membunuh Stefanus karena sakit hati. Pada hari Jumat tersebut, Ujang mendatangi Stefanus untuk menanyakan gajinya.

"Pelaku ini gajinya selama 1,5 bulan belum dibayar oleh korban. Pelaku berniat menagih namun malah dimaki-maki," kata Wirdhanto.

Sekadar diketahui, kasus pembunuhan ini terungkap setelah warga Garut dihebohkan dengan penemuan mayat pria tanpa identitas di kawasan Cisewu, Garut pada Sabtu (20/8) lalu.

Mayat tersebut diketahui ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Mayat terbungkus di dalam selimut dan terikat tali serta kabel. Bagian kepala mayat berlumuran darah dan terdapat luka.

SLB Tertua di Asia Tenggara Itu Kini Terlantar

SLBN tertua di Asia Tenggara yakni SLBN A Pajajaran, Kota Bandung kondisnya memprihatinkan. KBM di SLB ini dihantui hal berbahaya lantaran atap sejumlah ruang kelas sudah runtuh, bahkan ada yang terpaksa disangga menggunakan batang kayu dan bambu untuk mencegah keruntuhan bangunan yang lebih parah.

Menurut Wakasek SLBN A Pajajaran Bidang Humas Y Tribagio, akar permasalahan yang membuat kondisi SLB kini terlantar bermuara dari alih status lahan negara. Saat itu, tepatnya pada 1986, negara mensertifikatkan lahan seluas kurang lebih 4,5 hektare itu untuk dimiliki Kementerian Sosial.

Kemudian pada 2019, Kemensos membangun Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Netra (BRSPDSN) sebagai perubahan nomenklatur dari Panti Wyata Guna menjadi Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Terpadu berstandar internasional.

"Tahun 86, komplek ini disertifikatkan tanpa mempertimbangkan SLB di dalamnya. Kemudian dibangun untuk balai Kemensos. Sertifikatnya barang milik negara, digunakan kemensos, dan dikuasai kemensos," kata Tribagio saat ditemui detikJabar hari ini.

Karena status kepemilikan tersebut, SLB Tribagio selama puluhan tahun tidak bisa mengusulkan rehab hingga revitalisasi bangunan sekolah. Padahal menurutnya, ada 3 sertifikat sekitar 1.648 meter persegi di Komplek Wyata Guna yang mencantumkan secara gamblang bahwa penggunaan lahan itu untuk SLBN A Pajajaran, Kota Bandung.

"Akar masalahnya dari status tanahnya dulu harus jelas dan clear. Kalau (bisa) disertifikatkan atas nama pemprov, pemprov bisa membangun dan memberikan layanan pendidikan yang layak," ungkapnya.

Imbasnya pun dirasakan SLBN A Pajajaran. Dua tahun lalu, Pemprov Jabar selaku pemegang kewenangan penyelenggaraan pendidikan di SLB tersebut gagal menggelontorkan anggaran senilai Rp 600 juta. Padahal, anggaran tersebut mau digunakan untuk merehab sejumlah ruang kelas yang sudah rusak parah.

"Pemprov mengalokasikan dana 600 juta untuk memperbaiki kelas. Tapi enggak bisa, ditolak. Karena terkendala dengan status tanah di sini," jelasnya.

Siang tadi, pertemuan untuk membahas nasib SLB itu pun digelar dengan menghadirkan beberapa pihak seperti Pemprov Jabar hingga Komite Nasional Disabilitas Indonesia (KNDI). Tribagio berharap ada solusi konkret yang dihasilkan supaya penyelenggaraan KBM di SLB tertua di Asia Tenggara itu bisa dilakukan dengan nyaman.

Sementara itu, Inspektur Jawa Barat Eni Rohiyani mengatakan, upaya pemprov selalu mendapat penolakan dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Eni mengaku, saat ia masih menjabat sebagai Kepala Biro Hukum Setda Jabar, sudah ada 4 kali permohonan pertemuan dengan Kemensos yang selalu gagal dilaksanakan.

"Bahkan kami (Pemprov Jabar) datang juga ke Jakarta, tapi sepertinya ruang diskusinya ditutup," kata Eni.

Waduh! Banyak Ceceran Batubara di Pesisir Pantai Geopark Ciletuh

Batu berwarna hitam berceceran di sepanjang pesisir Pantai Cipatuguran atau tepatnya di Pantai Batu Bintang, Teluk Palabuhanratu kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi.

Hingga hari ini, batu-batu hitam pekat itu masih terlihat berserakan di sepanjang pesisir pantai dan jadi mainan anak-anak. Selain membuat pemandangan tak sedap, kondisi batuan hitam diduga batubara itu membuat kesan kumuh di area itu.

Diketahui, pantai batu bintang merupakan jalur lintasan utama kapal tongkang yang memuat batubara untuk suplay ke PLTU.

"Kejadian pertama saat air laut sempat pasang kemarin, batuan itu mulai berceceran di sepanjang pesisir pantai," kata warga di sekitar lokasi Sri (31) kepada awak media.

Sri menjelaskan batu bara yang terdampar berdasarkan informasi dari warga merupakan sisa sisa tumpahan dari kapal tongkang pengangkut batubara. Kondisi ceceran batubara itu membuat area pantai menjadi kotor, pasalnya pasang laut tidak hanya membawa serakan batu bara namun juga sampah sampah sisa makanan ringan serta plastik plastik ikut terdampar.

"Pemandangan pantai jadi kotor, kalau kata warga sih ini batubara yang terdampar sisa sisa dari kapal yang dulu bertabrakan dan batu baranya tumpah, dulu sempat ramai, nah ini sisa sisanya mungkin," ungkap Sri.

Sri berharap, sampah batubara itu segera dibersihkan karena berpengaruh kepada wisatawan yang kurang nyaman melihat kondisi kotor seperti itu.

Pemerhati sekaligus tokoh pemuda Palabuhanratu Berly Lesmana menduga, batubara yang berceceran tersebut masih baru dan berasal dari deretan kapal tongkang. Diharapkan semua pihak bisa menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin sebelum menjadi masalah lingkungan baru.

"Kami menduga itu tumpahan baru karena kalau disebut berasal dari kecelakaan tongkang. Selama 2 sampai 3 tahun lalu itu tidak mungkin (berasal) sisa tumpahan yang lama. Jumlahnya banyak yang dulu mungkin sudah larut diduga itu tumpahan baru," katanya kepada detikJabar.

Berly menyarankan seluruh kapal tongkang pengangkut batubara ke PLTU dilengkapi dengan mooring buoy atau alat struktur apung yang bisa digunakan untuk menambatkan kapal besar termasuk tongkang agar tidak mudah terseret ketika gelombang tinggi di pesisir.

"Kapal atau tongkang dipasang mooring buoy, ketika gelombang pasang tidak terombang ambing, atau saling berbenturan," jelasnya.

"Ekosistem di pesisir terancam, pantauan kami ada terumbu karang di sekitar wilayah Batu Bintang mulai mati karena aktivitas itu beberapa tahun ini. Kedua ancaman dari berkurangnya wisatawan yang masuk ke Palabuhanratu," ucap Berly.

Kabid Perikanan Tangkap pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Sri Padmoko mengatakan, soal adanya ceceran batubara jelas membuat pencemaran dan mengancam habitat ikan di perairan tersebut.

"Kalau bicara tentang pencemaran ya pasti tercemar, kalau seberapa besar dampaknya terhadap lingkungan itu LH (lingkungan hidup) ya. Tapi LH juga bukan LH kabupaten, itu kewenangan provinsi. Karena kewenangan provinsi jadi enggak diurus nah itu masalahnya di situ. Selalu di situ, enggak peduli kalau sudah masuk propinsi sudah, sulit. Selalu, (karena) mereka enggak punya sumberdaya," jelas pria yang karib disapa Moko tersebut.

Arsip Penting Terbakar di Kantor DPRD Jabar

Sejumlah arsip penting milik DPRD Jabar terbakar. Saat ini pihak sekretariat masih menginventarisasi arsip yang terbakar dan tersisa akibat kejadian kebakaran.

Sekretaris DPRD Jawa Barat Ida Wahida Hidayat mengatakan, semua arsip yang disimpan adalah dokumen penting. Arsip yang berada di ruangan terbakar itu milik Bagian Umum Sekretariat DPRD Jabar.

"Kategori arsip aktif atau dinamis, jadi usia arsip masih di bawah 10 tahun," kata Ida kepada detikJabar hari ini.

Ida menjelaskan tentang arsip yang disimpan di lokasi terbakar. "Ada beberapa yang penting, arsip pengadaan tahun 2020, 2021 dan sebagian 2022. Selebihnya masih kita inventarisir arsip apa saja yang ada di ruang arsip tersebut," kata Ida.

Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari meminta Sekretariat DPRD Jabar menyelamatkan sejumlah arsip yang tersisa di lokasi kebakaran. Selama ini, Ineu mengaku belum mengetahui secara pasti arsip atau dokumen yang terbakar.

"Kita juga belum tahu arsip tersebut penting atau tidak, karena saya juga belum bisa masuk ke lokasi. Karena di masih police line. Saya minta sekretariat supaya mengamankan arsip tersisa," kata Ineu.

Sebelumnya, peristiwa kebakaran terjadi di Gedung DPRD Jabar di Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Minggu (21/8). Kebakaran diketahui terjadi pukul 08.00 WIB dan berhasil dipadamkan dua jam setelahnya.

Belum diketahui pasti penyebab terjadinya kebakaran. Pihak DPRD Jabar masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu apa yang membuat ruang penyimpanan arsip DPRD Jabar terbakar.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads