Saat ditanya Yahya mengaku rumput tersebut untuk domba peliharaan ibunya, sebab dua hari lalu bapaknya baru meninggal dunia dan tidak ada lagi yang mengurus domba.
"Kalau saya sendiri kerjanya (kuli) bangunan. Bapak kemarin meninggal ninggalin lima ekor domba. Jadi sekarang saya ngaritin untuk domba emak," ujar Yahya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/8/2022).
Yahya mengungkapkan amanah bapaknya domba tersebut tidak dijual karena untuk bekal ibunya. Namun karena butuh biaya tahlilan satu ekor anak domba terpaksa dijual. Sementara sisanya Yahya meminjam uang ke mandor dan saudaranya.
"Amanah bapak domba ini jangan dijual habis, makanya saya jaga untuk bekal emak. Sekarang untuk tahlil pinjem dulu ke mandor Rp 1 juta nanti dipotong kerja, sama utang ke anak adik Rp 500 ribu," ucap Yahya.
Dedi pun tertarik untuk melihat kandang peninggalan bapak Yahya dan lantas meminta Yahya untuk naik mobil menuju kandang.
"Sok bapak naik duluan, gak apa-apa, jukutnya bawa juga. Jadi jukut naik Alphard," tutur Dedi.
Yahya dan karung berisi rumput miliknya duduk di baris kedua yang biasa digunakan untuk penumpang. Sementara Dedi seperti biasanya duduk di baris pertama tepat di samping sopir.
Dedi pun cukup kagum dengan sosok Yahya. Di tengah keterbatasannya, Yahya masih bisa bertanggung jawab untuk keluarga terutama menjaga amanah bapaknya dan merawat emaknya.
"Hebat loh bapak ini, walau pun bapak hidup dalam kondisi tak mampu tapi memiliki kekuatan untuk bertanggung jawab pada bapak dan emak. Bapak gak khawatir sekarang utang?" tanya Dedi.
"Alhamdulillah enggak, selagi masih sehat ada kerjaan pasti saya bayar," jawab Yahya.
Setelah melihat kandang dan berbincang, Dedi kemudian berpamitan sambil memberikan sejumlah uang untuk membantu biaya tahlilan. Uang tersebut langsung Yahya berikan kepada ibunya yang baru datang ke kandang.
Seperti diketahui bukan kali ini saja mobil mewah Dedi Mulyadi dipakai bisa dinikmati oleh warga. Dalam setiap perjalanannya Dedi selalu mengajak warga naik ke dalam mobil bersamanya.
Sejumlah warga pernah menikmati enaknya menaiki mobil tersebut. Mulai dari pedagang keliling, petani, nelayan, pengemis hingga ODGJ pernah satu mobil dengan Dedi. Tak jarang banyak warga yang senang karena bisa naik mobil mewah dan bertemu langsung Kang Dedi Mulyadi.
Tidak hanya dipakai untuk 'memanjakan' warga, Dedi Mulyadi juga pernah menerobos banjir menggunakan mobil miliaran rupiah. Ia melakukan hal tersebut untuk membagikan makanan pada warga yang terisolasi karena banjir.
Bahkan saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, Kang Dedi Mulyadi memiliki kebijakan setiap kendaraan dinas PNS/ASN bisa dimanfaatkan oleh warga. Bahkan para pejabat dilarang menutup jendela mobil di sekitar rumah masing-masing agar peka terhadap kondisi masyarakat sekitar. (akd/ega)