Dua peristiwa nestapa mewarnai peringatan HUT RI di Kota Tasikmalaya. Maut menjemput dua warga yang tengah larut dalam kemeriahan peringatan Agustusan di lingkungannya masing-masing.
Insiden pertama menimpa Rini (29), warga Kampung Gunung Bubut, RT 2 RW 4, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Rabu (17/8) siang.
Ibu muda ini meninggal setelah tersungkur saat adu cepat di arena balap karung. Saat itu menjelang tengah hari, Rini ingin ambil bagian memeriahkan peringatan kemerdekaan Indonesia dengan ikut lomba.
Bersama dua peserta lainnya, Rini beradu cepat melompat dengan kaki terbungkus karung. Diiringi riuh penonton dan cuaca terik, Rini berhasil menjadi yang terdepan di perlombaan yang digelar di jalan aspal kampung tersebut.
Petaka terjadi saat korban menyelesaikan separuh perlombaan dengan rute bolak-balik itu. Saat tubuhnya berputar, dia terlihat sedikit limbung.
Saat hendak memulai lagi lompatan, kakinya seperti tersandung atau istilah Sunda 'tikarijet'. Seketika itu dia jatuh tersungkur. Tragis, dia jatuh dengan kepala lebih dulu membentur aspal. Tangannya yang memegang ujung karung tak sempat menahan atau melindungi kepala. Korban langsung tak sadarkan diri.
Warga dan keluarganya bergegas membawa Rini ke sebuah klinik kesehatan terdekat. Namun belum sempat ditangani tim medis, Rini dinyatakan meninggal.
Kapolsek Mangkubumi Iptu Hartono membenarkan adanya insiden tersebut. "Pada saat kami datang ke TKP, korban sudah siap dimakamkan. Suami korban dan pihak keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut siapa pun," kata Hartono.
Menurut keterangan keluarga, Rini memiliki riwayat hipertensi. Selain itu, Rini juga baru dua bulan lalu melahirkan.
(bbn/bbn)