Dua ruang kelas SMPN 1 Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan parah, sebagian kayu penyangga genting sudah berjatuhan ke lantai di bawahnya. Akibatnya sudah hampir tiga tahun ini puluhan siswa terpaksa belajar di ruang perpustakaan dan ruang kesenian.
Menurut salah seorang tenaga pendidik di sekolah itu, pelajar mereka terpaksa belajar di luar ruangan kelas karena kondisi bangunan yang mengancam keselamatan.
"Betul siswa belajar di ruang kesenian dan ruang perpustakaan, tidak di ruang kelas seperti seharusnya, ini sudah berlangsung selama hampir 3 tahun ya karena kondisi bangunan kelas mau ambruk keamanan siswa terancam," kata Iwan Riadi, guru SMPN 1 Jampang Tengah kepada detikJabar, Jumat (19/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan mengatakan siswa yang terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang perpustakaan dan kesenian adalah siswa dari kelas 8 E dan 8 F dengan total 87 orang.
"Yang belajar di luar dari kelas 8E 59 siswa dan kelas 8F 28 siswa ini sudah dilaporkan ke dinas dan kepala dinas juga sudah kesini. Hasil survey rencana dibangun tahun 2023 atau tahun depan," ujar Iwan.
Menurut Iwan usia tua bangunan menjadi penyebab kondisi ruang kelas mengalami kerusakan, adapun beberapa kali pemeliharaan dilakukan tidak mencakup keseluruhan bangunan terutama bagian atap.
"Rusaknya mungkin karena sudah karena usia dibangun tahun 1979, kemudian rehab juga biasanya tidak sampai atas, paling bawahnya. Sementara mungkin itu posisi atapnya tinggi vertikal begitu ya sementara kalau lama itu jadi lapuk habis, jadi tidak ada penyangga gentingnya, makanya genting sering jatuh, jadi kalau hujan sering bocor ke dalam ruangan jadi rusak semua," beber dia.
"Harapannya dilaksanakan pembangunan supaya siswa belajar lebih kondusif lagi lebih aman dan lebih tenang. Tidak dihantui kondisi kerusakan bangunan," sambung dia.
(sya/dir)