5 Fakta Ibu Muda di Tasik Meninggal gegara Balap Karung

Round-Up

5 Fakta Ibu Muda di Tasik Meninggal gegara Balap Karung

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 19 Agu 2022 08:01 WIB
Ilustrasi jenazah
ilustrasi (Foto: Thinkstock).
Bandung -

Seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya meninggal dunia setelah terjatuh saat mengikuti perlombaan balap karung, Rabu (17/8/2022) siang.

Korban bernama Rini (29), warga Kampung Gunung Bubut, Kelurahan Cipawitra Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Berikut fakta-faktanya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Punya Penyakit Hipertensi & Baru 2 Bulan Melahirkan

Kapolsek Mangkubumi Iptu Hartono membenarkan adanya insiden tersebut. Dari hasil pemeriksaan, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi. Selain itu korban juga baru melahirkan dua bulan lalu.

"Menurut keterangan keluarga korban memiliki riwayat penyakit hipertensi, selain itu korban juga baru 2 bulan lalu melahirkan," kata Hartono.

ADVERTISEMENT

2. Sempat Dilarang Suami

Korban meninggalkan suami dan 3 orang anak perempuan. Anak paling besar duduk di kelas 2 SD. Suami Rini, Rizki (32) mengatakan, dia tidak ada di lokasi saat kejadian. Dia berada di rumah menjaga salah satu anak perempuannya yang sakit.

"Saat kejadian saya di rumah sama bayi, saya lagi sakit, jadi tak keluar rumah," kata Rizki.

Rizki mengaku sempat melarang istrinya ikut lomba karena khawatir kondisi Rini yang baru melahirkan dua bulan lalu.

"Sempat saya larang, jangan ikutan lomba," katanya.

3. Panitia Stop Lomba Agustusan

Panitia perlombaan peringatan hari kemerdekaan di Kampung Gunung Bubut RT 02 RW 04 Kelurahan Cipawitra Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya memutuskan menghentikan semua rangkaian acara.

Langkah itu diambil panitia, setelah Rini meninggal dunia akibat terjatuh saat balap karung.

"Langsung disetop semua, berduka kita pak," kata Bayu tokoh pemuda dan panitia acara lomba Agustusan.

4. Hadiah Jadi Santunan

Semua hadiah yang sudah terkumpul akhirnya dilelang dan hasilnya akan diberikan ke keluarga korban sebagai santunan.

"Semua hadiah perlombaan sudah dilelang, nanti hasilnya disumbangkan kepada keluarga korban," kata Bayu.

Mengenai kegiatan lomba yang dilaksanakan di jalan, Bayu mengatakan di lingkungannya sudah tidak memiliki tanah lapang yang memadai untuk dijadikan arena perlombaan.

"Tak ada tanah atau lapang, jadi terpaksa di jalan. Itu pun tidak diblokir, kendaraan masih bisa lewat," kata Bayu.

5. Keluarga Meminta Video Jangan Disebar

Suami Rini, Rizki mengaku pasrah dan menerima insiden ini sebagai takdir yang menimpa diri dan keluarganya. "Kami sudah tak mempermasalahkan. Ini sudah takdir kami. Mudah-mudahan kami diberi kekuatan, alhamdulillah anak-anak juga soleh," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan itu.

Pihak keluarga juga meminta agar masyarakat berhenti menyebarkan video rekaman ketika korban terjatuh. "Sudah jangan disebarkan, kasihan. Kami minta didoakan saja," tutup Rizki.

Halaman 2 dari 2
(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads