Ibu Muda Tewas Saat Balap Karung, Acara Lomba Agustusan Disetop

Kota Tasikmalaya

Ibu Muda Tewas Saat Balap Karung, Acara Lomba Agustusan Disetop

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 18 Agu 2022 14:46 WIB
Lokasi balap karung yang menewaskan ibu muda di Tasikmalaya.
Lokasi balap karung yang menewaskan ibu muda di Tasikmalaya. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Panitia perlombaan peringatan hari kemerdekaan di Kampung Gunung Bubut RT 02 RW 04 Kelurahan Cipawitra Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya memutuskan menghentikan semua rangkaian acara.

Langkah itu diambil panitia, setelah Rini (29) salah seorang warga meninggal dunia akibat terjatuh saat balap karung.

"Langsung disetop semua, berduka kita pak," kata Bayu tokoh pemuda dan panitia acara lomba Agustusan, Kamis (18/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua hadiah yang sudah terkumpul akhirnya dilelang dan hasilnya akan diberikan ke keluarga korban sebagai santunan.

"Semua hadiah perlombaan sudah dilelang, nanti hasilnya disumbangkan kepada keluarga korban," kata Bayu.

ADVERTISEMENT

Mengenai kegiatan lomba yang dilaksanakan di jalan, Bayu mengatakan di lingkungannya sudah tidak memiliki tanah lapang yang memadai untuk dijadikan arena perlombaan.

"Tak ada tanah atau lapang, jadi terpaksa di jalan. Itu pun tidak diblokir, kendaraan masih bisa lewat," kata Bayu.

Lurah Cipawitra Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya Tata Tahyadi menyatakan apresiasi atas langkah panitia yang melelang semua hadiah dan hendak diberikan kepada keluarga korban.

"Iya bagus, kita harus berempati terhadap keluarga korban yang sedang berduka. Batalkan saja semua kegiatan atau kemeriahan di kampung tersebut," kata Tata.

Meski nilai dari semua hadiah perlombaan di kampung tersebut relatif kecil, tapi langkah itu menjadi bentuk rasa empati masyarakat terhadap keluarga korban.

"Namanya di kampung, hadiahnya ya seadanya saja. Tapi keputusan panitia itu harus diapresiasi," kata Tata.

Mewakili pemerintah Tata mengatakan turut berbelasungkawa dan menyesalkan insiden meninggalnya Rini.

"Kami semua ikut berduka, tapi hikmahnya jadi pelajaran bagi kita semua agar ke depan panitia lomba lebih memerhatikan unsur-unsur keselamatan. Kemudian warga yang ikut lomba juga hendaknya sadar kondisi, jangan memaksakan," kata Tata, Kamis (18/8/2022).

Pihak kelurahan dan kecamatan menyempatkan bertakziah ke rumah duka.

Mereka juga memberi pembinaan kepada para Ketua RW agar bisa belajar dari insiden memilukan itu. "Para Ketua RW juga sudah kami beri pembinaan agar bisa belajar dari musibah ini," kata Tata.

Terkait korban yang meninggalkan 3 orang anak yang masih kecil, Tata mengaku akan berusaha memberikan bantuan. Minimal memberikan fasilitas bantuan pemerintah.

"Sudah kami urus KIP (kartu Indonesia pintar) untuk anak-anak korban. Kami dari pemerintahan setempat akan berusaha memperhatikan keluarga korban yang ditinggalkan," kata Tata.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads