Nasib bandar udara atau bandara di Kabupaten Sukabumi masih belum jelas, padahal jauh-jauh hari baik pemerintah di tingkat provinsi maupun pusat sudah beberapa kali melakukan pengecekan ke lokasi yang berada di wilayah Kecamatan Cikembar.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi Dedi Chardiman mengatakan hingga saat ini belum ada tanda-tanda pembangunan konstruksi awal dilaksanakan.
Dikutip dari detikFinance pada 2019 lalu Kadishub Jabar yang saat itu dijabat Hery Antasari konstruksi bandara baru bisa dilakukan tahun depan (2020) dan diperkirakan seluruh tahapan pembangunan menelan biaya mencapai Rp 1 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun 2020 kemungkinan percepatan konstruksi," tutur Hery kala itu.
Terkait kondisi terkini, Kadishub Sukabumi Dedi Chardiman mengatakan, jajaran dinasnya sekitar dua bulan yang lalu telah melaksanakan pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta guna membahas progres pembangunan bandara yang berlokasi di wilayah kecamatan Cikembar.
"Beberapa kali di Dishub sudah ada pembahasan, kita pertemuan dengan pihak Istana Kepresidenan dua bulan yang lalu pertemuan tatap muka di Istana," kata Dedi.
Dedi menjelaskan pembahasan pertemuan tatap muka di Istana Kepresidenan, membahas tentang tata ruang untuk pembangunan bandara yang telah direncanakan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui kementerian perhubungan.
"Intinya posisi hari ini tinggal berkaitan dengan tata ruang, dan itu menjadi kewenangan teman-teman Dinas Tata Ruang, terutama tata ruang provinsi," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat jajaran dari dinas perhubungan akan kembali bertemu dengan staff Istana Kepresidenan untuk membahas tindak lanjut dari pertemuan yang telah dilaksanakan pada dua bulan lalu.
"Nanti itu langkah dari bulan yang lalu, dan staff kepresidenan akan mengecek progres sejauh mana Tata Ruang Provinsi berkaitan dengan Bandara tersebut," pungkas dia.
Diberitakan, detikFinance bersama rombongan Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar mengunjungi lokasi lahan yang akan dijadikan pembangunan bandara tersebut. Jarak lokasi lahan dengan jalan utama sekitar 2 kilometer (km).
Akses menuju lokasi bisa dilalui dua kendaraan roda empat secara bersamaan dengan kondisi jalan berbatu dan berdebu. Tidak ada pemukiman warga di sekitar lokasi, hanya didominasi perkebunan singkong.
Sepanjang lahan tersebut, terdapat dua menara sutet dan bukit di kiri dan kanan lahan. Lokasi pun tampak dipenuhi pepohonan.
"Penetapan lokasi sudah dilakukan Menhub. Selanjutnya gubernur penetapan lokasi lahan di sini (Cikembar). Total kebutuhan lahan 137.66 hektar," kata Kadishub Jabar Hery Antasari usai meninjau lokasi, Sabtu (11/5/2019).
(sya/yum)