Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin (15/8/2022) dari mulai dugaan pencabulan puluhan santriwati hingga meninggalnya mahasiswa Tel-U di Situ Techno atau Danau Galau.
Pimpinan Ponpes Diduga Cabuli Puluhan Santriwati
Puluhan santriwati diduga menjadi korban pencabulan pimpinan pondok pesantren di Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.
Kuasa hukum salah satu korban Deki Rosdia mengatakan korban yang dia dampingi mengaku dicabuli pimpinan pondok pesantren sejak 2016 ketika masih berusia 14 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari keterangan korban awalnya pelaku ini memanggil korban, menyuruh untuk bersih-bersih, tapi korban lalu diraba-raba, diciumi hingga dicabuli. Jadi sudah berkali-kali dicabuli," katanya, Senin (15/8/2022).
Deki menyebutkan pelaku mengelabui korbannya dengan berbagai rayuan. "Korban itu diperdaya, dengan berbagai bahasa nanti tidak berkah ilmunya, secara hukum harus nurut gurunya. Bahkan, ketika tidur pun kadang korban dicabuli," jelasnya.
Aksi bejat tidak berhenti sampai situ. Pada 2020 korban sempat dijodohkan dengan salah seorang santri untuk dinikahkan tapi pelaku tetap melakukan pencabulan.
"Dijodohkan pada tahun 2020, korban juga bilang ke suaminya dicabuli sama pelaku, tak berani lapor karena ada ancaman dari pelaku," jelasnya.
Deki mengungkapkan dari hasil keterangan korban yang dia tangani terdapat korban lain yang saat ini belum berani melaporkan pelaku. Belum lagi beberapa orang sudah keluar dari pesantren.
"Iya betul karena kita ada beberapa pernyataan dari pelapor ada 12, rohis 4 kalau ga salah jadi udah kalau dihitung 20 mah sampai. Beberapa korban belum berani melapor karena secara mental malu dan mendapatkan ancaman," katanya.
Deki menuturkan pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Namun, kepolisian meminta untuk melengkapi berkas laporan.
Baca juga: Bikin SIM di Cirebon Bisa Bayar Pakai Sampah |
Sementara itu Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan proses penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Mohon waktu ya sedang proses lidik," ujar Kusworo, saat dihubungi detikJabar, Senin (15/8/2022).
Pihaknya berharap kasus tersebut bisa segera disampaikan ke publik dalam waktu dekat. Namun untuk saat ini dia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait kasus ini.
"Insyaallah segera kita rilis ya," ujarnya.
Sejumlah Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Bandung Barat
Sejumlah rumah rusak ringan hingga berat akibat angin puting beliung tang terjadi di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat hari ini.
Warga setempat Lilis (39) mengatakan, atap dan rangka atap rumah miliknya beserta tetangganya terbang disapu angin.
"Jadi memang tiba-tiba, awalnya hujan dulu lalu ada angin. Kebetulan anak saya di luar rumah, saya di dalam rumah sama anak yang satu lagi. Jadi atap rumahnya langsung terbawa terbang," ungkap Lilis kepada detikJabar.
Kini bagian atap dapur dan kamar mandi rumahnya bolong. Sementara rumah tetangganya mengalami kerusakan karena tertimpa atap lain.
"Jadi total itu ada 4 rumah, termasuk rumah saya sama tetangga. Semua kerusakannya di bagian atap, sekarang kondisinya ya bolong atap-atapnya," tutur Lilis.
Warga lainnya Mulia (40) mengatakan, saat angin puting beliung terjadi ia bersama anggota keluarganya yang lain menyelamatkan diri ke rumah tetangganya.
"Saya lagi di rumah, jadi rumah itu kerasa goyang. Tiba-tiba atapnya terbawa terbang, sekarang bolong kondisinya. Ini sudah kejadian ketiga kali, jadi memang agak sering," kata Mulia.
Saat ini ia bersama anak dan ibunya yang sudah sepuh mengungsi ke rumah kerabatnya sambil berharap ada bantuan dari pemerintah agar rumahnya bisa segera diperbaiki.
"Mengungsi dulu ke rumah saudara, kebetulan enggak terlalu jauh. Soalnya kalau di rumah enggak mungkin, enggak ada atapnya. Mudah-mudahan ada bantuan buat renovasi rumah," ucap Mulia.
Mahasiswa Tel-U Tewas Usai Bantu Teman Tenggelam Saat Rayakan Kelulusan
Bagas Alif Fimaskoro mahasiswa Studi D3 jurusan Teknik Telekomunikasi, Telkom University tewas usai menolong rekannya yang nyebur ke Situ Techno atau Danau Galau.
Korban menolong rekannya yang merayakan sidang akhir dengan lompat ke danau tersebut, kejadian ini terjadi, Kamis (11/8) lalu.
"Kalau kronologi, mereka itu merayakan kelulusan ujian di danau itu, bahkan katanya ada yang sempat ngomong 'kalau saya lulus, saya mau berenang di situ.' Jadi orangnya itu sebelum berenang nitip dulu dompet, hp, baru dia nyebur," ujar Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Tedi Rusman hari ini.
Tedi mengungkapkan mahasiswa yang meninggal dunia itu adalah yang menolong rekannya yang tidak bisa berenang saat perayaan tersebut. Hal tersebut diketahui saat pihak kepolisian melakukan pengecekan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP)
"Tapi sebelumnya dia juga ngomong, 'saya ini nggak bisa berenang, kalau apa-apa saya tolongin yah,' katanya gitu. Terus nyebur, memang nggak bisa berenang, ditolongin lah sama temennya. Justru yang nolongnya ini yang juga meninggal dunia. Jadi yang meninggalnya yang nolongnya, menurut keterangan yang kami dapat dari sana," jelasnya.
Meski demikian, pihaknya menyebutkan hal tersebut merupakan perayaan yang berlebihan. Sehingga dalam kejadian tersebut tidak ada unsur kesengajaan.
"Iya jadi euforia, merayakan kelulusan dengan cara seperti itu. Kalau informasi awal saat kita ke TKP itu sementara tidak ada unsur disengajalah," ucapnya.
"Jadi kelalaian mereka, meluapkan kegembiraan dengan cara seperti itu. Tapi kan sebetulnya dia tahu sebetulnya tidak bisa berenang. Kalau saya apa-apa tolong dibantu," katanya.
Telur Ayam Pecah Laris Manis di Tasik: Jadi Bahan Kue Kering
Harga telur ayam tembus Rp 30.500 per kilogram di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya saat harga telur ayam merangkak naik telur ayam pecah pun diburu dan dijual Rp 5 ribu per empat butir.
"Ini pecah karena gesekan aja. Kalau yang pecahnya sampai kebuka enggak dijual juga pak paling kita masukin plastik. Kalau pecahnya dikit baru kita jual. Empat buah lima ribu rupiah," kata pedagang telur ayam, Nurhasanah kepada detikJabar hari ini.
Seorang pembeli, Siti Khoerun mengaku memeriksa kebersihan telur pecah yang hendak dibelinya. Ia juga enggan membeli telur ayam yang sudah hilang kulitnya.
"Dibeli yang retak aja tapi kulit telur yang kerasnya masih ada, jadi enggak kebuka banget pak. Insyaalloh masih aman," ujar Siti.
Telur ayam pecah ini biasanya digunakan untuk bahan pembuatan kue basah atau kering. Tapi kadang digunakan sehari-hari untuk membuat telur goreng.
"Biasanya buat makan juga di rumah, tapi yah seringnya untuk buat kue kering atau basah. Kan diambil kuningnya aja. Masih steril juga kebalut putihnya," ucap Siti.
Satu kilogram telur ayam dijual Rp30.500 per kilogram. Asalnya, harga telur tersebut dijual antara Rp24.500 sampai Rp25.000 per kilogram. Imbasnya telur pecah menjadi buruan konsumen.
"Kaget pak harganya sampai 30 ribu lebih. Biasanya kan hanya Rp 22 ribu paling mahal Rp 24 ribu per kilogram. Jadi kepaksa ini beli setengah kilo pak, uangnya buat yang lain," kata warga lainya Rina.
Kenaikan harga ini disinyalir akibat pasokan telur di pasar berkurang, sementara permintaan meningkat. Telur ayam digunakan untuk bantuan sosial BPNT alias Bantuan Pangan Non Tunai yang mulai disalurkan.
Selain itu, banyaknya acara syukuran seperti pernikahan di bulan Muharram dan acara HUT RI ke 77 turut menyebabkan harga naik.
"Kalau kita melihat mau pencairan BPNT harga telur ayam suka naik gini. Tambah lagi permintaan banyak buat syukuran nikahan khitan sampai agustusan," ucap salah seorang penjual telur ayam, Nurhasanah di kiosnya.
Penyanyi Mukti Mukti Meninggal Dunia
Musisi sekaligus solois balada asal Kota Bandung, Jawa Barat Mukti Mukti meninggal dunia di umur 55 tahun. Mukti Mukti berpulang setelah dinyatakan sakit keras.
Sahabat almarhum, Matdon mengatakan almarhum berpulang setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Boromeus, Kota Bandung.
"Tadi pukul 16.00 WIB," kata Matdon via sambungan telepon.
Matdon merasa kehilangan sosok pelantun lagu "Menitip Mati" itu. Saat berbincang dengan detikJabar, Matdon pun tak henti menangis dan tak bisa menyembunyikan kesediahannya.
Matdon mengungkapkan, jika selama satu tahun ini sahabatnya ini mengalami sakit-sakitan. Menurutnya, gejala awalnya yakni diabetes hingga menjalar ke paru-paru dan organ tubuh lainnya.
"Jadi sudah setahun ini, bulak-balik rumah sakit, dua-tiga hari pulang ke rumah dan tadi subuh dibawa lagi ke rumah sakit karena kondisinya semakin memburuk. Awalnya diabetes, tapi jadi kemana-mana," katanya.
Matdon belum mengetahui Mukti Mukti akan dimakamkan di mana, karena masih berkoordinasi dengan pihak keluarga. Sementara untuk rumah duka, ada di Jalan Batu Permata, Margacinta, Kota Bandung.
Seperti diketahui, Mukti Mukti juga dikenal banyak kalangan di tahun 90-an, terutama aktivis kampus.
"Kita doakan semoga beliau diterima di sisi Allah, bagaimanapun juga beliau memilki banyak karya yang hebat, sangat hebat. Sudah mungkin tujuh puisi saya dijadikan lagu oleh beliau, dan banyak lagi puisi-puisi kawan-kawan yang dinyanyikan oleh beliau," katanya.