Jabar Sepekan: Pikap Terjun ke Jurang hingga Kemenangan Perdana Persib

Jabar Sepekan: Pikap Terjun ke Jurang hingga Kemenangan Perdana Persib

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 14 Agu 2022 22:01 WIB
Mobil pikap terjun ke jurang di Ciamis, tujuh orang tewas  dalam insiden tersebut
Pikap terjun ke jurang (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar).
Bandung -

Beragam peristiwa besar terjadi dalam sepekan di Jawa Barat. Mulai dari pikap terjun ke jurang tewaskan 8 orang warga hingga kemenangan perdana Persib di Liga 1 usai Robert mundur dari kursi pelatih.

Berikut rangkuman berita di Jabar Sepekan:

8 Warga Tewas Usai Pikap Terjun ke Jurang di Ciamis

Kecelakaan pikup masuk jurang sedalam 30 meter di Kabupaten Ciamis tewaskan 8 orang warga Majalengka. Dari informasi warga di jalan sekitar lokasi tempat pikap terjun ke jurang ternyata rawan kecelakaan. Namun setiap ada kejadian kecelakaan tidak dilaporkan ke pihak kepolisian lalu lintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Lantas Polres Ciamis AKP Asep Iman Hermawan mengatakan berdasarkan laporan bulanan tidak ada kejadian kecelakaan yang dilaporkan.

"Baru kejadian kecelakaan ini yang dilaporkan," ujarnya kepada detikJabar pekan ini.

ADVERTISEMENT

Menurut keterangan warga sekitar kepada Asep kasus kecelakaan di lokasi itu memang beberapa kali terjadi. Namun kondisinya tidak parah atau fatal.

"Betul hasil interogasi warga ada beberapa kali kejadian kecelakaan namun tidak parah. Itu kan tidak ada pembuktian kalau tidak ada laporan. Yang lapor ke kita hanya kejadian tanggal 8. Sebelum kejadian itu memang banyak dan tidak ada yang dilaporkan," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro menjelaskan dugaan salah satu faktor penyebab kecelakaan itu adalah kendaraan kelebihan muatan. Sehingga berpengaruh terhadap fungsi rem kendaraan.

"Dugaan ada beberapa faktor termasuk salah satu faktor kelebihan muatan. Rem blong atau tidak berfungsinya rem dengan baik merupakan akumulasi dari kontur jalan yang menurun. Lalu dikaitkan mobil yang kelebihan beban. Sehingga menyebabkan pengereman tidak berfungsi dengan optimal," ungkapnya.

Ia mengatakan dari kesimpulan awal itu, pihaknya selanjutnya masih melakukan pendalaman dengan pemeriksaan saksi. Selain saksi di lokasi kejadian juga saksi korban. Namun untuk saat ini saksi korban belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat di RSUD Ciamis.

"Untuk pemeriksaan itu, kami berkoordinasi dengan pihak kesehatan. Jadi saat ini saksi korban masih dalam perawatan. Untuk itu kami menunggu saksi korban termasuk saksi sopir sampai bisa untuk diambil keterangan," pungkasnya.

Pria Diamankan Terkait Pembunuhan Subang Dilepas Kembali

Polisi tak menahan anak buah kapal (ABK) yang diamankan lantaran diduga berkaitan dengan pembunuhan ibu-anak di Subang. Pria berinisial S hanya berstatus saksi.

ABK tersebut diamankan di Muara Angke, Jakarta Utara saat hendak berlayar ke Kalimantan.

"Sudah dilepaskan lagi hari itu juga tanggal 2 Agustus," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo pekan ini.

Ibrahim menjelaskan dilepaskannya pria berinisial S itu lantaran belum memenuhi syarat sebagai pelaku. Menurut Ibrahim, diamankannya S lantaran ada petunjuk yang didapat polisi berkaitan kasus tersebut.

"Penyidik hanya mendapatkan petunjuk (keterlibatan), makanya semuanya dilakukan penyesuaian-penyesuaian, pendalaman," katanya.

Kendati demikian, polisi sudah menggali keterangan dari pria tersebut. Polisi belum menjelaskan isi dari keterangan S tersebut.

"Nggak bisa dipublikasi karena ini teknis proses penyidikan," katanya.

Polisi berkomitmen mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Meski sang eksekutor masih berkeliaran. "Kita berupaya semaksimal mungkin (mengungkap kasus pembunuhan Subang)," tambah Ibrahim.

Sementara itu, keluarga korban pembunuhan ibu dan anak akan mengirim surat kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Surat ini bertujuan untuk mendesak pihak kepolisian segera mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Suami sekaligus ayah korban Yosep Hidayah (55), mengaku kecewa dengan perjalanan kasus yang menimpa istri serta anaknya tersebut berjalan begitu alot dan tanpa ada kejelasan dari segi pengungkapan.

"Saya sudah komitmen bersama dengan pengacara saya, saya juga mengambil keputusan untuk menyurati yang terhormat dalam hal ini Bapak Presiden," ujar Yosep.

Selain Presiden, kata Yosep, pihaknya juga akan menyurati surat kepada Menko Polhukam, DPR RI, Kapolri, Kompolnas, hingga Komnas Ham. Langkah itu dilakukan keluarga guna meminta bantuan agar pihak kepolisian segera bisa mengungkap kasus dari pembunuhan tersebut.

"Surat itu ditulis dan ditujukan untuk Presiden, DPR RI Komisi III, kepada Kapolri,Kompolnas, MenkoPolhukam, sampai Komnas Ham. Itunantinya surat akan tembus ke sana," katanya.

Ayah Gendong Anak Tabrakan Diri ke Kereta Api

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang ayah membawa anak dilaporkam tewas setelah menabrakan diri ke kereta di Bandung. Meski demikian, motif dari aksi nekat tersebut belum terungkap.

Kapolsek Rancaekek Kompol Nanang Heru mengatakan, kejadian kematian ayah dan anak di wilayahnya berlangsung cepat. Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan dari saksi mata yang ada di lokasi.

"Memang fakta-fakta di lapangan seperti itu. Memang konsepnya motor di taruh, dia turun mau ngapain, ya gak hafal juga. Cuma fakta-fakta di lapangan memang seperti itu. Kecuali mungkin dia menghalangi kereta, atau dia terlentang di kereta, baru itu jelas upaya bunuh diri lah yah," ujar Nanang saat dihubungi detikJabar pekan ini.

Nanang menambahkan dengan adanya kejadian tersebut pihak keluarga telah menerimanya. Pihak keluarga pun tak mengetahui motif dari aksi yang dilakukan pria tersebut.

"Dari pihak keluarga juga sudah nggak mempermasalahkan. Kecuali kalau ada pembunuhan, baru kita ungkap lah yah, Karena keluarga sendiri kita tanya motifnya juga gak tahu," katanya.

Terkait adanya kabar perselisihan dengan keluarga, Nanang enggan terlalu jauh. Dia mengaku tak tahu menahu.

"Kalau itu kami kurang tahu yah. Yang pasti kita ungkap itu kecelakaan kereta api," ucapnya.

Sementara itu, Manager Humas Daop II Kuswardoyo mengatakan, berkaca dari kejadian ini agar masyarakat tidak beraktivitas di jalur KA.

"Terlepas adanya informasi bahwa mereka sengaja atau tidak, dengan niat apapun menghadang laju kereta di lokasi tersebut, kami PT KAI meminta dan sangat berharap agar warga masyarakat atau siapapun jangan berada di jalur KA yang bukan peruntukkannya," kata Kuswardoyo via pesan singkat.

Menurutnya, sesuai amanat UU 23 tahun 2007 bahwa jalur KA hanya di peruntukkan bagi operasional perjalanan KA dan pihak pihak yang terkait dengan operasional Perjalanan KA tersebut.

"Kami tidak bosan-bosannya untuk terus mengingatkan kepada semua pihak terkait hal tersebut," ujarnya.

"Namun tentunya hanya dengan kesadaran dan peran serta semua pihak untuk saling mengingatkan maka keselamatan perjalanan KA dan warga masyarakat akan bisa terwujud," kata Kuswardoyo.

Geledah Kantor DPRD Garut, Jaksa Usut Dugaan Korupsi Rp 1,2 M

Kantor DPRD Garut digeledah oleh jaksa. Penggeledahan tersebut ternyata berkaitan dengan korupsi yang diduga dilakukan oleh wakil rakyat.

Kepala Kejaksaan Negeri Garut Neva Sari Susanti mengatakan, penggeledahan tersebut berkenaan dugaan kasus korupsi dana BOP dan reses DPRD Garut periode 2014-2019.

"Saat ini kasusnya sedang dalam tahap penyidikan," kata Neva kepada wartawan di Kantor Kejari Garut pekan ini.

Proses penggeledahan berlangsung sekitar 4 jam. Tim yang dipimpin Kasi Pidsus Kejari Garut Yosef menyisir sejumlah ruangan di dalam gedung DPRD Garut.

Proses penggeledahan tersebut berakhir sekira jam 14.00 WIB siang tadi. Selepas melakukan penggeledahan, tim jaksa terpantau beranjak dari gedung dewan dengan membawa dua buah koper.

Neva mengatakan, saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh pihaknya. Proses penanganan sudah memasuki tahap penyidikan.

"Semoga ini bisa menjawab keinginan dari masyarakat Garut. Kami berkomitmen untuk melakukan penegakan hukum secara profesional," katanya.

Kasus dugaan korupsi dana BOP dan Reses ini sendiri diduga kuat terjadi pada periode 2014 hingga 2019. Pihak kejaksaan memperkirakan kerugian negara akibat korupsi itu lebih dari satu miliar rupiah.

"Perhitungan kasarnya, dari kami itu sekitar Rp 1,2 miliar," pungkas Neva.

Kemenangan Perdana Persib Usai Ditinggal Robert

Maung Bandung berhasil merebut kemenangan dengan skor 2-1 saat menjamu PSIS Semarang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung.

Kemenangan yang diraih Persib merupakan kemenangan perdana setelah mengalami satu kali seri dan dua kali kalah salah satunya kalah di kandang sendiri.

Poin 3 yang diraih Persib didapat setahun Pelatih Robert Albert hengkang dari klub kesayangan warga Jawa Barat ini.

Robert menuliskan ungkapan menyentuh bagi banyak pihak. Sebab, setelah tiga tahun menukangi Persib, ia menyimpan banyak kesan baik. Ia pun sudah berusaha memberikan yang terbaik.

Robert mengaku meninggalkan jabatan sebagai pelatih Persib dengan rasa bangga dan menyatakan telah memberikan yang terbaik bagi klub berjuluk Maung Bandung itu.

"Bagi kalian yang memberikan positive support beberapa minggu terakhir ini, untuk keluarga saya dan saya. Saya ingin mengucapkan terima kasih. Saya pergi dengan bangga, mengetahui bahwa saya telah melakukan segala yang mungkin dan terbaik untuk Persib," kata Robert di instagram pribadinya seperti dilihat detikJabar.

Robert juga menyampaikan hormatnya kepada petinggi Persib Glenn Sugita dan Teddy Tjahjono yang menurutnya merupakan direktur klub terbaik yang pernah ia temui.

"Kehormatan tulus saya untuk bekerja dengan Glenn dan Teddy Tjahjono sebagai Direktur Klub dan menjadi direktur sepakbola terbaik yang pernah saya temui," ungkapnya.

"Hatur Nuhun," tutup Robert.

Komisaris PT PBB Kuswara S Taryono mengatakan manajemen sangat kecewa akan hasil yang didapat Persib di tiga pertandingan awal Liga 1 2022.

"Manajemen ingin memberikan yang terbaik, kami sedih, kami juga marah dan kecewa dengan hasil pertandingan pertama draw, kedua ketiga kalah," kata Kuswara kepada media.

Kedua pihak juga sebelumnya sudah melakukan pertemuan untuk membahas kelanjutan kerjasama yang seharusnya masih bertahan hingga 2025 mendatang.

Barulah pada Rabu siang pukul 12.30 WIB, pernyataan mundur Roberts sebagai pelatih Persib diterima oleh manajemen dan langsung diumumkan ke publik berbarengan dengan aksi Bobotoh yang mengepung Graha Persib.

Seperti diketahui, ribuan Bobotoh mengepung Graha Persib untuk menuntut manajemen melakukan evaluasi dengan memecat Roberts dan memperbaiki sistem penjualan tiket.

"Akhirnya Alhamdulilah jam 12.30 tadi yah, pak Glenn (Direktur Utama PT PBB) menelepon ke saya, jadi Rene Alberts sudah mengundurkan diri dan sudah tidak di Persib lagi," ucap Umuh Muchtar.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads