Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang ayah membawa anak menabrakan diri ke kereta di Bandung. Motif dari aksi nekat tersebut belum terungkap.
Kapolsek Rancaekek, Kompol Nanang Heru mengatakan kejadian kematian ayah dan anak di wilayahnya berlangsung cepat. Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan dari saksi mata yang ada di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang fakta-fakta di lapangan seperti itu. Memang konsepnya motor di taruh, dia turun mau ngapain, ya gak hafal juga. Cuma fakta-fakta di lapangan memang seperti itu. Kecuali mungkin dia menghalangi kereta, atau dia terlentang di kereta, baru itu jelas upaya bunuh diri lah yah," ujar Nanang saat dihubungi detikJabar, Jumat (12/8/2022).
Nanang menambahkan dengan adanya kejadian tersebut pihak keluarga telah menerimanya. Pihak keluarga pun tak mengetahui motif dari aksi yang dilakukan pria tersebut.
"Dari pihak keluarga juga sudah nggak mempermasalahkan. Kecuali kalau ada pembunuhan, baru kita ungkap lah yah, Karena keluarga sendiri kita tanya motifnya juga gak tahu," katanya.
Terkait adanya kabar perselisihan dengan keluarga, Nanang enggan terlalu jauh. Dia mengaku tak tahu menahu.
"Kalau itu kami kurang tahu yah. Yang pasti kita ungkap itu kecelakaan kereta api," ucapnya.
Dia menambahkan dirinya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pemasangan palang pintu yang permanen. Pasalnya palang pintu di perlintasan KA Ciherang tersebut hanya menggunakan bambu.
"Itu memang sudah dari dulu kita sampaikan ke pihak PJKA. Makanya itu bukan wewenang kita. Kita juga udah ke Kecamatan dan juga pemerintah setempat udah disampaikan juga untuk bisa dipasang palang pintu yang permanen lah," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Seorang ayah dengan inisial AS (32) dan anaknya tewas di Kampung Ciherang, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (11/8/2022). Keduanya terkapar tewas setelah tersambar Kereta Api Turangga jurusan Surabaya-Bandung.
(dir/dir)