Temuan Fosil dan Potensi Wisata Desa Jembarwangi Sumedang

Temuan Fosil dan Potensi Wisata Desa Jembarwangi Sumedang

Nur Azis - detikJabar
Jumat, 12 Agu 2022 19:00 WIB
Penemuan fosil di Sumedang.
Tempat penemuan fosil di Desa Jembarwangi, Sumedang. (Foto: Nur Azis/detikJabar)

Keunikan lain dari Desa Jembarwangi yang tidak kalah penting adalah banyaknya temuan fosil-fosil purba. Menurut Unggul, temuan-temuan fosil tersebut sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

"Potensi temuan-temuan fosil purba ini terhitung cukup langka di Jawa Barat dan Sumedang dilihat dari sejarah lingkungannya sangat lengkap, dari mulai laut dangkal hingga menjadi daratan, fosil-fosilnya juga ada di sana," terangnya.

Kendati demikian, menurutnya Pemkab Sumedang perlu mengemasnya dengan tema-tema menarik terkait potensi-potensi wisata tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang penting bagaimana cara pengemasan atau penjelasannya, semisal sejarah terbentuknya pulau Jawa. Judul-judul atau tema-tema seperti itu yang biasanya akan menarik wisatawan. Kalau tidak ada penjelasannya, orang umum hanya melihatnya sebagai tebing dan sungai saja," paparnya.

Unggul menambahkan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah tentang sisi keamanan dan keselamatan pengunjung.

ADVERTISEMENT

"Kalau wisata geotrek ini kan ada treknya, maka yang perlu diperhatikan adalah sisi keamanan pengunjung," ucapnya.


Berita sebelumnya, fosil hewan purba kembali ditemukan warga di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Fosil tersebut diduga bagian dari tulang rusuk Stegodon (gajah purba).

Kepala Desa Jembarwangi, Fitriani Dewi mengatakan, fosil tersebut ditemukan warga saat hendak membuka akses jalan menuju kebun pada bulan Juli lalu.

"Warga yang menemukan fosil saat itu hendak membuka akses jalan menuju kebun," ungkap Fitriani kepada detikjabar, Kamis (11/8/2022).

Fitriani memaparkan, lokasi temuan fosil kali ini berbeda dengan temuan-temuan fosil sebelumnya, tepatnya ditemukan di Blok Cirendang.

"Fosil ini jauh dari blok yang lain, atau di area baru, lokasinya cukup jauh dengan lokasi temuan fosil kura-kura yang belum lama ini ditemukan," ucapya.

Ftriani menyebut, patahan-patahan fosil yang ditemukan diduga merupakan bagian dari tulang rusuk stegodon. Jika dirangkai, fosil tersebut panjangnya lebih dari 30 centimeter.

"Menurut para peneliti yang belum lama ini berkunjung ke Desa Jembarwangi, patahan-patahan fosil ini diduga bagian dari tulang rusuk stegodon," terangnya.


(orb/orb)


Hide Ads