.webp)
Kasus Irjen Ferdy Sambo yang mengakibatkan hilangnya nyawa Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J begitu menyita perhatian publik di Indonesia. Tak hanya itu, kasus ini juga mendapat perhatian dari luar negeri.
Media asing menyoroti kasus ini. Ada beberapa media yang terpantau mengulas kasus yang menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan berencana tersebut.
Dikutip dari detikNews, Jumat (12/8/2022), selain Ferdy Sambo, ada tiga tersangka lain dalam kasus ini yang semuanya rekan Yoshua sekaligus anak buah Irjen Sambo. Mereka adalah Bharada Richard Eliezer, Brigadir Ricky Rizal, dan satu orang sipil yang merupakan sopir bernama Kuat Ma'ruf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka memiliki peran berbeda. Irjen Sambo jadi aktor utama di balik skenario pembunuhan terhadap Brigadir J. Bharada RE bertugas menembak Brigadir J.
Peran Bripka RR adalah turut membantu dan menyaksikan insiden penembakan korban. Sedangkan tersangka KM turut dalam membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban.
Keempatnya disangkakan Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP. Polri pun terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini untuk menguak fakta-fakta baru.
Dilihat detikcom, Kamis (11/8/2022), media asing yang memberitakan perihal penetapan tersangka Ferdy Sambo mulai dari media asal Singapura, Australia, hingga Inggris.
Channel News Asia dari Singapura membuat berita berjudul 'Jenderal Polisi Indonesia Dijerat Pembunuhan Berencana terhadap Pengawal'. Berita tersebut memuat pernyataan Kapolri Jenderal listyo Sigit Prabowo yang menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka. Mereka juga menuliskan momen jumpa pers Kapolri yang didampingi enam jenderal polisi.
Selanjutnya ada media Australia, The Sydney Morning Herald. Mereka membuat headline 'Jenderal Dijerat Kasus Pembunuhan dalam Babak Baru Kasus Pengawal'.
Media asal Inggris, Daily Star, membuat berita dengan judul 'Polisi top menghadapi hukuman mati karena memerintahkan pembunuhan pengawal sendiri'. Mereka menuliskan Irjen Ferdy Sambo diduga membunuh pengawalnya sendiri karena 'menganiaya istrinya dan mengancam akan membunuhnya'.
Ada juga media South China Morning Post, Malaysia The Star, dan Straits Times dari Singapura menulis laporan serupa terkait kasus tewasnya Brigadir J.
(orb/orb)
