Suara dari Tasikmalaya soal Kasus yang Menjerat Ferdy Sambo

Suara dari Tasikmalaya soal Kasus yang Menjerat Ferdy Sambo

Deden Rahadian - detikJabar
Jumat, 12 Agu 2022 09:15 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah), didampingi Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (kanan), Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto (kedua kiri) memberikan keterangan pers terkait insiden baku tembak sesama polisi di Mabes Polri, Jakarta. Selasa (12/7/2022). Kapolri menyatakan telah membentuk tim untuk mengungkap kasus penembakan sesama polisi yang terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan menjamin pengusutan akan dilakukan secara transparan. ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww. *** Local Caption ***
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
Tasikmalaya -

Keberanian Institusi Polri mengungkap kasus kematian Brigadir J secara transparan diapresiasi tokoh agama dan masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Selain bentuk pertanggungjawaban kepada publik, transparansi ini dinilai bentuk keadilan, khususnya bagi keluarga korban.

Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) sekaligus Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Tasikmalaya, KH Edeng Za menyebut Polri sudah kembali pada jalurnya. Polri sebagai institusi sudah merdeka dan berkeadilan dalam kasus tewasnya Brigadir J ini.

Siapapun pelaku kejahatan, menurutnya harus ditindak sesuai ketetuan berlaku. Tak terkecuali pejabat dari lingkungan Polri sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya selaku warga Negara Indonesia dan ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) berpendapat apa yang sudah dilakukan Polri terkait penanganan kasus Brigadir J sudah kembali ke khittahnya," ucap KH. Edeng Za dihubungi jumat pagi (12/8/22).

"Apa yang dilakukan Polri benar-benar merdeka sesuai dengan ketentuan karena bertindak secara adil," tambah Edeng.

ADVERTISEMENT

Ia pun berharap apa yang dilakukan Polri saat ini membuat citra kepolisian di masyarakat kembali baik. Sebab penanganan atas kasus itu membuktikan Polri berusaha menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

"Maka terima kasih, semoga citra polisi kembali pulih dipercaya masyarakat. Siapapun yang salah harus ditindak. Jangan sampai orang terhormat melanggar dibiarkan, kalau yang lemah ditegakan, itu tidak adil," ucap Edeng.

Ketua Umum PC NU Kabupaten Tasikmalaya KH Atam Rustam turut menyampaikan apresiasinya. Meski harus membuka aib sendiri, Polri dinilai sudah profesional.

"Kami apresiasi Pak Kapolri yang berani ungkap kasus ini secara terang. Walaupun ini bisa dikatakan aib Institusinya. Tapi dengan lugas dibuka ke publik. Kita tentu berharap keterbukaan ini diikuti oleh Polda-polda dan Polres-polres seluruh Indonesia," ucap Atam.

Ketua Dewan Mesjid Indonesia Kabupaten Tasikmalaya, KH Dede Syaiful Anwal juga menyampaikan apresiasi serupa. Namun, Polri menurutnya harus berani menyampaikan motif kasus kematian Brigadir J kepada publik lebih jelas. Selain menjadi terang, tujuannya agar tidak memunculkan spekulasi dan prasangka buruk.

"Saya apresiasi atas transparanya Polri ungkap kasus brigadir J. Harapan saya keterbukaan ini harus berjalan terus, jadi penyakit di tubuh Polri terungkap, Polri tetap jaya dan beradab. Polisi dimohon transparan kepada masyarakat, termasuk ungkap motifnya. Jadi dengan transaran Polri akan dipercaya maayarakat," pungkas Dede.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads