Jabar Hari Ini: Sopir Truk Maut Tersangka hingga Pencuri Tewas Diamuk Massa

Jabar Hari Ini: Sopir Truk Maut Tersangka hingga Pencuri Tewas Diamuk Massa

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 09 Agu 2022 22:00 WIB
Kecelakaan di Tasikmalaya.
Foto: Sopir truk maut di Gentong Tasikmalaya jadi tersangka (Faizal Amiruddin/detikJabar).
Bandung -

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini. Sopir truk maut di Tasikmalaya jadi tersangka hingga pencuri tewas diamuk massa di Majalengka.

Berikut rangkuman Jabar Hari Ini, Selasa (9/8/2022):

Komisioner KPU Jabar Dieksekusi ke Penjara

Jaksa mengeksekusi Komisioner KPU Jawa Barat Titik Nurhayati ke penjara atas kasus dugaan korupsi penggunaan dana hibah kegiatan kampanye tahun 2015. Eksekusi dilakukan usai penetapan yang dilakukan majelis hakim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, Titik Nurhayati tak ditahan lantaran masih aktif sebagai Komisioner KPU Jabar. Namun, hakim dalam persidangan meminta agar Titik Nurhayati dijebloskan ke bui.

"Jadi awalnya memang terdakwa tidak ditahan. Namun hakim langsung mengeluarkan penetapan untuk penahanan," ucap Kasipenkum Kejati Jabar Sutan Harahap kepada detikJabar, Selasa (9/8/2022).

ADVERTISEMENT

Jaksa mengeksekusi Titik Nurhayati sejak Senin (8/8/2022). Titik dititipkan jaksa di rutan wanita Bandung yang berada di kawasan Sukamiskin.

"Terhadap penetapan itu, dilakukan eksekusi terhadap terdakwa," tutur dia.

Sutan menuturkan pihak Titik melalui kuasa hukumnya mengajukan penangguhan. Namun, kata Sutan, upaya penangguhan masih dipertimbangkan sehingga Titik dieksekusi ke bui lebih dulu.

Titik yang juga mantan Ketua KPUD Depok ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penggunaan dana hibah kegiatan fasilitas kampanye dan audit dana kampanye tahun 2015.

Titik mendapat dana hibah dari Pemkot Depok berdasarkan Keputusan Wali Kota Depok per tanggal 23 Maret dan 30 Oktober 2015. Ia disebut melakukan penyalahgunaan wewenang saat menjabat sebagai Ketua KPUD Kota Depok.

Kritik 'Poek' RK untuk Persib Bandung

Persib Bandung memulai awal musim Liga 1 tahun ini dengan hasil buruk. Persib hanya bisa mengamankan satu poin dari tiga pertandingan. Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun mengkritik performa Persib.

"Poek, seperti malam gelap," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate saat ditanya awak media soal performa Persib, Selasa (9/8/2022).

Tak hanya itu, orang nomor satu di Jabar itu menyindir Persib dengan kalimat satire. Sebab, Persib kebobolan sembilan gol dalam tiga pertandingan di awal Liga 1 2022.

"Saya nonton 3-1 (Persib kalah saat mawan Madura United), nggak nonton 4-1 (kalah saat melawan Borneo FC). Ada peningkatan, peningkatan kalah," kata Ridwan Kamil.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mendesak agar manajemen mengevaluasi performa Maung Bandung, julukan Persib. Kang Emil menilai sejatinya Persib memiliki pemain yang memiliki kualitas secara individu.

"Khususnya ke pelatih ada apa dengan Persib yang pemain-pemainnya dianggap berkualitas semua, track record bagus-bagus, bersatu jadi tim tidak diperlihatkan," kata Kang Emil.

Kang Emil kecewa menyaksikan Persib berlaga di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat menjamu Madura United. Persib kalah 1-3 dari Madura United pada laga kedua lanjutan Liga 1.

"Kalau saya nonton langsung di GBLA, pemainnya kurang gesit kalau menurut saya. Jadi ngejar bola kaya secukupnya," ucap Kang Emil.

Ia berharap pemain bisa termotivasi lagi. Para pemain Persib harus menunjukkan semangat sebagai individu dan tim.

"Kedua, polanya nggakkebaca. Mudah-mudahan yang terbaik," kata Kang Emil.

Sopir Truk Kecelakaan Maut di Gentong Tasikmalaya Jadi Tersangka

YI (52) sopir truk terguling dan menimpa mobil sehingga dua orang meninggal di tanjakan Strawberry kawasan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (8/8/2022) ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah, sudah jadi tersangka," kata Kasat Lantas Polres Tasikmalaya Kota AKP Anaga Budiharso, Selasa (9/8/2022).

Dia mengatakan sopir dijerat pasal tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia atau pasal 310 UU No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. "Ya pasal 310 UU Lalu lintas, ancaman 6 tahun," kata Anaga.

Mengenai penyebab kecelakaan Anaga mengatakan truk mengalami masalah pada sistem rem sehingga kehilangan kendali. "Diduga akibat ada masalah di sistem pengereman, rem blong," kata Anaga.

Akibat kecelakaan yang melibatkan truk, mikrobus dan mobil Avanza itu menyebabkan 2 orang tewas dan 7 lainnya luka-luka.

Dua korban tewas bernama Dani (18) warga Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis dan Gilang (18) warga Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

Sementara 7 korban luka terdiri dari 4 penumpang Avanza yaitu Didan Ridwan (18) warga Kecamatan Padaherang Pangandaran, Jayusman (18) warga Banjarsari Ciamis, Dedi (18) warga Banjarsari Ciamis dan Sarip (18) warga Kecamatan Mangunjaya Pangandaran.

Korban luka selanjutnya adalah Diki Firdaus (31) warga Padaherang Pangandaran yang merupakan sopir Avanza, Joni (58) warga Limbangan Garut, sopir elf dan YI (52) warga Sukabumi yang merupakan sopir truk.

Pencuri Gabah di Majalengka Tewas Diamuk Massa

Seorang pria asal Kabupaten Majalengka tewas amuk massa. Pria berinisial Y (40) itu, diduga telah melakukan pencurian gabah di Blok Leuwimukti, Desa/Kecamatan Ligung, Majalengka.

Kaur Tata Usaha dan Umum Desa Ligung Ari Yuli Purwanto mengatakan, aksi pencurian itu terjadi pada Selasa (9/8/2022) dini hari, di tempat penyimpanan gabah milik bdul Qodir alias Oo. Namun aksi warga Blok Loji, Ligung itu tidak berjalan mulus.

"Kejadiannya sekitar jam satu pagi. Lampu lumbung (tempat penyimpanan gabah) mati. Pemilik keluar benerin (menyalakan) lampu, Y tertangkap basah mau ngambil gabah di lumbung itu," kata Yuli saat diwawancarai detikJabar, Selasa (9/8/2022).

Mengetahui hal itu, pemilik rumah langsung meneriaki Y dengan kata 'maling' untuk mengundang perhatian warga lainnya. Y melarikan diri dan bersembunyi di area tempat penyimpanan gabah.

"Y lari dan bersembunyi. Itu areanya luas, semacam kebun gitu. Dia bersembunyi di sana. Pemilik gabah ngumumin di speaker masjid. Sehingga Y terkepung oleh warga," ujar dia menceritakan.

Kurang lebih sekitar dua jam setengah setelah terkepung warga, persembunyian Y akhirnya diketahui warga. Usai tertangkap basah dari persembunyian, aksi main hakim tidak terbendung.

"Kurang lebih sekitar jam setengah tiga pagi saya mendapat kabar bahwa Y sudah ditangkap. Saya cek ke lokasi, Y sudah terkapar di parit dengan berlumuran darah dan dikepung warga. Saya langsung lapor ke Polsek," ucap dia.

Pria Sukabumi Disekap di Laos

AF (28) pria asal Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau penipuan penyalur kerja ke Laos. Dia curhat di media sosial terkait kondisinya di sana dan berharap mendapatkan pertolongan.

Dilihat detikJabar, AF membuat status di Facebook soal pekerjaannya di Laos. Dia mengaku tidak bisa ke luar gedung tempatnya tinggal dan kesulitan untuk makan.

"Minta doanya dan sharenya mumpung ada koneksi karena komunikasi dibatasi. Saya dan teman saya jadi korban perdagangan manusia di Laos," tulis AF dikutip, Selasa (9/8/2022).

Lebih lanjut, ia juga menceritakan kronologi singkatnya bisa menjadi korban TPPO. Mulanya ia ditawari pekerjaan ke Thailand namun ternyata dipindahkan ke Laos.

"Kronologi mau dipekerjakan di Thailand malah disebrangkan ke Laos lewat sungai Mekong, di gedung ini saya tidak bisa keluar dan dikurung, mau makan pun susah karena mengandung babi. Jadi susah makan," ujarnya.

Dalam postingan itu, ia juga men-tag beberapa pejabat negara mulai dari Polres Sukabumi Kota, Gubernur Jabar Ridwan Kamil hingga Presiden Joko Widodo.

"Semoga pihak Divisi Humas Polri Polres Sukabumi bisa menolong saya teman saya dan warga Indonesia di sini yang terjebak jadi korban perdagangan orang bisa keluar dari gedung ini. Ridwan Kamil, Presiden Joko Widodo, Kepala BP2MI RI, Humas Polres Sukabumi Kota," lanjutnya.

Dihubungi terpisah, AF membenarkan kondisi tersebut. Sehari-hari ia hanya makan nasi karena lauk pauk yang tersedia dilarang oleh agama yang dianutnya.

"Kebanyakan dikasih makannya sama daging babi, jadi saya milih makan nasi aja kadang kalau ada sayurnya baru sama sayur itu," kata AF saat dihubungi awak media.

Sambil menangis, dia ingin segera pulang ke Tanah Air karena merasa tertipu bekerja di luar negeri. "Ingin bisa pulang karena kerjaan di sini gelap, saya tidak sanggup," tuturnya.

Diketahui, AF bersama temannya berangkat dari Indonesia pada Selasa (2/8/2022) lalu. Keduanya naik pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta tiba di Bangkok lalu ke Chiang Mai Thailand. Di sana mereka dibawa hingga ke tepian sungai Mekong perbatasan Thailand dan Laos.

Setibanya di Laos, mereka diberi tempat tinggal di sebuah apartemen. Di sana mereka bekerja sebagai pencari investor di situs aplikasi Trading.

Mulanya mereka minat bekerja di luar negeri karena diimingi-imingi dengan gaji besar hingga US$ 1.000 tapi ternyata dibawa ke Laos. Kini mereka berdua dan seorang warga Lampung berada dalam satu kamar dan tidak bisa kemana-mana.

Kondisi keduanya saat ini masih baik-baik saja. Namun menurut pengakuan AF, handphone pribadi dan dokumen pentingnya disita sejak Senin (8/8) kemarin.

"Tadi hp saya disita, ini komunikasi pakai hp perusahaan. Handphone yang dipegang saya ini untuk mencari investor-investor itu (buat nipu orang)," kata dia.

"Harapan saya mah hanya itu ada yang jemput, kita tidak bisa keluar dari gedung ini (apartemen), dan saya terancam kalo sebulan tidak dapat transaksi penjualan atau investor akan dijual ke perusahaan lain," katanya.

Halaman 2 dari 2
(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads