.webp)
Mobil pikap asal Majalengka nomor E 8393 VJ yang mengangkut rombongan sekeluarga terjun ke jurang di Ciamis. Delapan orang tewas dalam insiden itu, sedangkan tujuh lainnya mengalami luka berat dan saat ini masih di rawat di RSUD Ciamis.
"Total yang dirujuk ke RSUD Ciamis ada delapan orang. Namun satu orang dalam keadaan sudah koma mengalami cedera kepala berat. Memang tidak bisa tertolong. Meninggal satu orang beberapa jam setelah mendapat penanganan," ujar Kabid Pelayanan Medis RSUD Ciamis Bayu Yudiawan, Selasa (9/8/2022).
Saat ini tujuh orang masih dalam perawatan medis. Sebagian sudah dimasukan ke ruang perawatan. Dari tujuh korban, empat di antaranya mengalami cedera kepala berat, termasuk sopir mobil pikap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban yang masih dirawat tiga di antaranya anak-anak, (masing-masing) usia 1 tahun, 3 tahun, dan 9 tahun. Untuk anak yang 1 tahun yang ibunya meninggal, rencana hari ini akan dirujuk ke RSHS. Anak ini mengalami pendarahan yang masih aktif, perlu dilakukan tindakan bedah," ungkapnya.
Bayu menyebut kondisi sopir saat ini mulai ada perbaikan. Namun masih perlu perawatan intensif karena mengalami cedera kepala.
"Sopir mengalami cedera di kepala grade II dan patah tulang lengan atas," ungkapnya.
Sebelumnya, delapan orang tewas dalam kejadian mobil pikap terjun ke jurang di Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Saat ini jasad korban dibawa ke Majalengka oleh pihak keluarga.
Penumpang mobil sebanyak 17 orang. Rinciannya delapan meninggal dunia dan tujuh orang dirawat di RSUD Ciamis.
"Baru kita lakukan pendataan setelah ada pihak keluarga datang ke Puskesmas dan mencocokkannya. Sekarang sudah teridentifikasi," ujar Kepala UPTD Puskesmas Sukamantri Bambang hari ini.
Kasat Lantas Polres Ciamis AKP Asep Iman Hermawan mengatakan, kejadian nahas itu bermula saat mobil pikap datang dari arah Majalengka menuju Panjalu Ciamis. Namun saat di turunan menikung mobil malah lurus sehingga terjun langsung ke jurang.
(ors/ors)
