Dear Warga Bandung, Yuk Cegah 8 Penyakit pada Anak Lewat BIAN 2022

Dear Warga Bandung, Yuk Cegah 8 Penyakit pada Anak Lewat BIAN 2022

Oris Riswan Budiana - detikJabar
Rabu, 03 Agu 2022 21:49 WIB
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani. (Foto: Diskominfo Kota Bandung)
Bandung -

Sebanyak 110 anak di Kota Bandung ditargetkan jadi sasaran pelaksanaan Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022. Melalui program ini, anak diharapkan terhindar dari delapan penyakit di masa depan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani mengatakan, imunisasi yang akan diterima anak dalam program itu di antaranya, imunisasi campak rubella, oral polio vaksin, injeksi polio vaksin, dan imunisasi pentavalen terdiri dari DPT-hemofilus influenza B, dan hepatitis B.

"Jika di bulan Agustus ini ada anak berusia 9-59 bulan dalam kondisi sehat dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya, maka dia harus mendapatkan imunisasi campak rubella," ujar Ira dalam keterangan yang diterima detikJabar, Rabu (3/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengecekan pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) juga akan dilakukan. Tujuannya untuk memastikan imunisasi dasar anak.

"Jika sudah lengkap, berarti di bulan Agustus ini dia cuma dapat imunisasi campak rubella. Tapi kalau ada imunisasi lengkap yang terlewat, dia harus diberikan vaksinasi kejar," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Target BIAN di Kota Bandung sampai akhir Agustus ini diharapkan bisa mencapai 95 persen. Sedangkan untuk mengejar sisanya akan dilakukan sweeping pada September.

Pada BIAN tahun ini, Pemkot Bandung juga memperkenalkan multiple injeksi bagi anak. Jika ada anak yang berusia 12-59 bulan di Agustus ini belum mendapatkan imunisasi dasar, maka saat datang ke fasilitas kesehatan akan diberikan lebih dari satu suntikan sekaligus di lokasi berbeda.

"Misalnya satu di tangan, satu di kaki, seperti itu. Beberapa jenis imunisasinya ada oral polio vaksin, injeksi polio vaksin, imunisasi pentavalen (DPT-hemofilus influenza B, dan hepatitis B)," sebutnya.

Dijelaskan Ira, RW 8 Cicendo menjadi lokasi pertama kali uji coba skema multiple injeksi. Ternyata ditemukan beberapa anak yang belum mendapatkan imunisasi karena faktor pandemi yang terjadi dua tahun belakangan.

"Jadi, anak-anak ini kemarin dapat oral polio vaksin, campak rubella, IPV. Alhamdulillah anaknya tetap sehat. Multiple injeksi ini memang sudah direkomendasi oleh WHO dari dulu. Tapi, di Indonesia memang belum berjalan dengan masif dan serentak," ungkapnya.

Ira mengatakan sampai saat ini program BIAN masih dilakukan di posyandu dan rumah sakit Kota Bandung. Imunisasi ini tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis dan dijamin pemerintah.

"Bukan karena gratis berarti vaksinnya jelek ya. Tapi, menurut pertimbangan pemerintah, lebih efisien dan ekonomis saat kita mencegah daripada mengobati," tuturnya.

"Sebab biaya pengobatan anak yang sudah tertular penyakit-penyakit yang bisa kita cegah dengan imunisasi itu jauh lebih besar daripada biaya pembelian vaksin," imbuhnya.

Sehingga, ia mengimbau bagi seluruh warga Kota Bandung yang memiliki anak berusia 9-59 bulan agar ikut berpartisipasi dalam program BIAN bulan ini.

(ors/ors)


Hide Ads