Ngobrol Seputar Cangkurileung di Pasar Burung Sukahaji Bandung

Ngobrol Seputar Cangkurileung di Pasar Burung Sukahaji Bandung

Cornelis Jonathan Sopamena - detikJabar
Kamis, 04 Agu 2022 07:30 WIB
Burung kutilang atau manuk cangkurileung
Burung cangkurileung atau kutilang. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Jakarta -

Manuk cangkurileung atau burung kutilang resmi menjadi Logo Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-212. Burung ini ternyata dapat dengan mudah ditemukan di Pasar Burung Sukahaji, Jalan Peta, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Burung yang populasinya masih merajalela ini banyak dijual di berbagai kios sepanjang pasar burung tersebut. Salah satu penjual di sana, Yudi Sudrajat (39) menyebutkan stok burung kutilang disuplai setiap bulannya. Burung ini didapat dari berbagai daerah seperti Garut, Cianjur, Jawa Tengah, bahkan Sumatera

"Bisa tiap bulan juga ada yang datang, banyak lah populasinya," kata Yudi kepada detikJabar, Rabu (3/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari 10 burung kutilang menghiasi salah satu sangkar di kios Yudi. Menurutnya, tidak menjadi masalah jika berbagai burung tersebut berada dalam sangkar yang sama. Kendati demikian, dia menyarankan pemilik burung menaruh burung kutilang di sangkar yang berbeda.

"Nggak apa-apa (berada dalam satu sangkar), walaupun lebih bagus sih satu-satu jadi biar ngoceh, biar berisik. Kalau disatuin gini kan malah bercanda aja," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Burung ini juga cukup digemari untuk dipelihara. Pasalnya, kutilang harganya terjangkau dan perawatannya sangat mudah. Yudi sendiri menjual burung kutilangnya dengan harga Rp 40.000 per ekor.

Pemilik kutilang cukup menyiapkan pisang atau pepaya sebagai makanan utamanya. Selain itu, pemilik cukup memerhatikan lebih seksama jumlah air dalam sangkar kutilang. Pasalnya, burung itu mandi menggunakan air yang disediakan di dalam sangkarnya.

"Gampang banget ini mah (merawatnya). Asal ada air, ada buah-buahan pisang atau nggak pepaya. (Selain itu) ada pakannya kayak pur gitu. Kalau piara ini harus sering dicek airnya, karena airnya kan banyaknya suka dia pake buat mandi," ujar Yudi.

Yudi juga memberi rekomendasi untuk memelihara burung kutilang sejak masih dini agar bisa diajak bermain. Jika sering diajak bermain sejak kecil, burung tersebut akan otomatis menghampiri tangan pemiliknya dan tidak akan kabur ketika sudah dewasa.

"Kalau dari anak-anak bisa diajak main. Nanti pas gedenya mah dilepasin juga pasti dia nyamperin ke tangan," pungkasnya.

Penjual burung lainnya, Jaja Sumarna (45) tidak memiliki stok burung kutilang yang melimpah. Selain yang masih kecil, ia juga menjual cangkurileung dewasa.

Kendati demikian, ia lebih merasa senang memperjualbelikan cangkurileung yang masih kecil. Pelestarian alam menjadi alasannya.

"Sebetulnya kalau dari anak mah bagus sih, buat pelestarian alam juga bagus. Sekarang kan banyak yang dijaring. Kalau di jaring itu mau induknya, mau anaknya ketangkep. Kalau yang diambil cuma anaknya gini kan otomatis induknya masih ada di hutan," kata Jaja.

Burung kutilang juga memiliki keunikan untuk meniru suara burung lain. Agar bisa meniru suara burung lain, pemilik kutilang dapat melatihnya sedari kecil menggunakan suara dari ponsel atau mendekatkan burung tersebut dengan burung jenis lainnya.

"Bisa pake hp (ponsel), tergantung dengernya kalau burung itu, tapi harus dari kecil ya itu. Burung ini cukup laku soalnya manuk (burung) murah tapi cerdas," pungkas Jaja.

(ors/ors)


Hide Ads