Taman Sugema sekaligus akses jalan menuju taman tersebut ditutup mulai, Selasa(2/8/2022) hari ini. Pasalnya, Taman Sugema acap kali dijadikan sebagai tempat perbuatan asusila dan tawuran antar pelajar.
Pantauan detikJabar di lokasi, penutupan Jalan Taman Sugema dilakukan oleh unsur pemerintah kecamatan dan Polsek Citamiang Resor Sukabumi Kota. Jalan yang menghubungkan ke Kampung Lamping itu ditutup menggunakan bambu dan diikat tali.
Diketahui, Taman Sugema itu berhadapan dengan Hutan Kota Kerkof yang beralamat di Kampung Lamping, Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada siang hari ini, tidak terlihat aktivitas apapun. Akan tetapi, berdasarkan penelurusan terdapat beberapa sampah botol minuman keras, rok abu-abu hingga alat kontrasepsi (kondom).
Kapolsek Citamiang AKP Arif Sapta Raharja mengatakan penutupan Taman Sugema ini sudah disepakati oleh warga masyarakat, pihak kecamatan, Dinas PU dan DLH. Menurutnya, taman itu ditutup karena sudah tidak dimanfaatkan lagi sebagaimana mestinya.
"Kita beberapa kali menangkap, yang melakukan asusila kita panggil orang tuanya dan diserahkan ke orang tua mereka. Di sini juga sering terjadi tempat pertemuan tawuran anak-anak sekolah pelajar yang ada di wilayah Kota Sukabumi, ketiga sering terjadi tindak pidana kekerasan atau (pencurian berkedok) hipnotis," kata Arif kepada detikJabar.
Taman Sugema Sukabumi. Foto: Siti Fatimah |
Lebih lanjut, pelaku tindakan asusila itu rata-rata bukan berasal dari warga sekitar. "Kita sudah sering kali melakukan razia di sini ternyata bukan orang Kota Sukabumi (Kampung Lamping) yang melakukan hal-hal tidak terpuji," sambungnya.
Dia mengatakan, awalnya taman itu diperuntukkan bagi kegiatan produktif masyarakat. Di dalamnya sudah disediakan fasilitas skateboard, lapang sepakbola, gazebo dan beberapa tempat duduk di bawah pohon rindang.
"Jadi memang peruntukkannnya untuk taman terbuka tapi sudah tidak manfaat lagi," ujarnya.
Rencananya, taman itu ditutup selama tiga bulan ke depan sampai Oktober. Ke depan, pihaknya akan membahas terkait pengelolaan Taman Sugema dengan berbagai pihak.
"Kita sudah koordinasi dengan PU, ada anak-anak muda yang kreatif ingin membangun kegiatan di sini berbentuk air soft gun. Maka kita tampung mereka untuk bisa memanfaatkan lokasi ini jangan sampai digunakan yg tidak-tidak. Kita cari pengelolanya koordinasi dari PU dan kecamatan," jelasnya.
"Akan ada penjagaan, tetap kita portal, hanya ada satu pintu saja yang dibuka," tutup Arif.
(mso/mso)











































