Seorang mahasiswi di Kabupaten Cianjur nyaris menjadi korban human trafficking alias perdagangan orang. Gadis yang semua ingin mencari pekerjaan ini malah akan dijadikan pekerja seks komersial di Jakarta.
Bunga (bukan nama sebenarnya), mahasiswi berusia 19 tahun ini mengaku awalnya ingin mencari pekerjaan sampingan selama libur kuliah.
Dia menemukan informasi lowongan pekerjaan di media sosial Facebook untuk menjadi asisten rumah tangga dan babysitter di wilayah Jakarta atau daerah lain di luar Cianjur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya coba kontak nomer yang tertera dalam info Loker tersebut, berharap bisa mendapat pekerjaan sementara sebagai babysitter," kata dia, Senin (1/8/2022).
Usai berkomunikasi secara intens, dia diberi uang Rp 300 ribu untuk ongkos ke Jakarta. Bunga kemudian berangkat ke Jakarta pada akhir Juli 2022 lalu.
"Saya dijemput travel yang disiapkan oleh penyedia lowongan kerja, jadi tinggal bayar ongkosnya, tidak cari lagi kendaraannya," ucapnya.
Namun, begitu sampai di Jakarta ternyata Bunga malah dibawa ke suatu penampungan. Bahkan Bunga juga langsung dibawa ke sebuah kafe remang-remang.
"Saya diketemukan dengan bos dari kafe tersebut. Ditanya-tanya, bahkan sempat ditawari minum alkohol, tapi saya menolak. Karena memang saya tidak pernah minum alkohol," ungkapnya.
Dari pertemuannya dengan bos kafe, terungkap jika Bunga tidak akan disalurkan menjadi babysitter, tetapi dijadikan PSK untuk melayani para pria hidung belang di kafe tersebut.
"Di situ saya kaget, saya kan niat awal cari kerja menjadi babysitter buat tambah-tambah, kenapa malah akan dijadikan PSK," ungkapnya.
Mengetahui dirinya akan dijadikan PSK, Bunga meminta dipulangkan. Namun sempat ditahan oleh pria yang dia kontak dan menginformasikan lowongan pekerjaan sebelumnya.
"Sambil mengulur waktu agar tidak diapa-apakan, saya salat saja di penampungan itu, kebetulan memang bawa mukena. Sambil terus menghubungi teman saya setelah salat, mukenanya saya tidak lepas meski sudah selesai salat," tuturnya.
Pada akhirnya Bunga dipulangkan menggunakan kendaraan travel yang sebelumnya menjemput dia di Cianjur. Itu bisa dilakukan setelah dia dan temannya mengancam akan melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Saya bilang kalau tidak segera dipulangkan, saya mau lapor polisi. Teman saya juga lewat telepon mengobrol dengan pria yang menawarkan pekerjaan ke saya akan melapor ke polisi, ditambah lokasi keberadaan saya juga sudah share ke teman saya. Dari situ langsung dipulangkan," ungkapnya.
"Jadi saya datang ke sana siang, dan berhasil pulang ke Cianjur besok subuhnya," ucap dia menambahkan.
Bunga berharpa kejadian yang menimpanya jadi pelajaran bagi siapapun, terutama perempuan. "Saya berharap perempuan hati-hati dengan informasi Loker, khawatir nanti terjebak oknum yang sama, niat cari kerja halal malah akan dijadikan PSK," ungkapnya.
Dia pun bersyukur masih bisa selamat dan tidak jadi dijual sebagai PSK di Jakarta. "Bersyukur saya bisa pulang, kalau tidak pasti saya masih di Jakarta dan akhirnya jadi PSK di sana," kata dia.
Bunga mengaku belum mengambil langkah lebih lanjut terkait laporan ke polisi. Namun kejadian yang menimpanya tersebut diharapkan dapat jadi pembelajaran untuk perempuan di Cianjur.
"Masih dipikirkan dulu mau lapor atau tidaknya. Tapi yang ingin saya sampaikan, saya berharap perempuan hati-hati dengan informasi loker, khawatir nanti terjebak oknum yang sama, niat cari kerja halal malah akan dijadikan PSK," pungkasnya.