Potensi Gempa M 8,7 di Pansela Jawa, BPBD Jabar Siapkan Langkah Ini

Potensi Gempa M 8,7 di Pansela Jawa, BPBD Jabar Siapkan Langkah Ini

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 28 Jul 2022 22:30 WIB
Seismograph with paper in action and earthquake - 3D Rendering
Foto: Ilustrasi gempa (Getty Images/iStockphoto/Petrovich9).
Bandung -

Gempa megathrust dengan Magnitudo (M) 8,7 berpotensi terjadi di Pantai Selatan (Pansela) Jawa. BPBD Jabar mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat, salah satunya evakuasi mandiri khususnya warga yang berada di sepanjang Pantai Selatan.

Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan mitigasi bencana di daerah sepanjang Pantai Selatan telah disiapkan. Namun, Hadi mengatakan yang perlu ditekankan adalah tentang kesiapsiagaan masyarakat.

"Ada beberapa peralatan untuk mengidentifikasi gempa dan tsunami sudah terpasang di beberapa titik, beberapa daerah di Jabar selatan," kata Hadi saat dihubungi detikJabar, Kamis (28/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadi mengatakan alat identifikasi itu berfungsi saat terjadi gempa. Namun, ia belum bisa memastikan masih berfungsi atau tidak. Sebab, lanjut dia, alat tersebut merupakan kewenangan BPBD di daerah masing-masing.

"Memang ada peralatan. Dipasang sepanjang jalur patahan yang ada di Pantai Selatan," ucap Hadi.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Hadi menjelaskan persoalan mitigasi adalah sangat bergantung pula dengan kesiapan masyarakat. BPBD selama ini mendorong sosialisasi kesiapsiagaan bencana.

"Jadi disiapkan soal evakuasi mandiri, rambu-rambu evakuasi. Kalau titik-titiknya tak begitu apal, karena itu kewenangan BPBD di daerah masing-masing," kata Hadi.

Evakuasi Mandiri

BPBD mengatakan evakuasi mandiri merupakan hal yang paling utama dalam mitigasi bencana. Masyarakat wajib paham tentang cara evakuasi mandiri.

"Karena paling efektif selamat bencana adalah evakuasi mandiri. Bukan menunggu rescuer atau relawan hadir. Karena membutuhkan waktu," ucap Hadi.

Lebih lanjut, Hadi menjelaskan evakuasi mandiri salah satu caranya adalah dengan drop and down, atau cara untuk melindungi dari reruntuhan gempa dengan berasa di bawah meja yang kokoh. Posisi tangan harus menutup kepala.

"Kedua tidak boleh lari. Lakukan perlindungan diri dulu. Sebelum mengetahui posisi awal terjadi gempa. Banyak kasus istilahnya kemalangan karena kepanikan salah mengantisipasi," kata Hadi.

Sebelumnya, potensi gempa megathrust dengan Magnitudo (M) 8,7 di Pantai Selatan (Pansela) Jawa nyata adanya. Potensi ini bukan ramalan atau prediksi. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut Indonesia sebagai negara yang rawan gempa bumi.

"Kita ini di wilayah Indonesia yang rawan gempa bumi, termasuk juga di Kabupaten Cilacap," kata Dwikorita setelah membuka kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi Kabupaten Cilacap Tahun 2022 di Cilacap, dikutip dari detikNews seperti dilansir Antara, Rabu (27/7/2022).

(sud/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads