Seorang anggota dewan Juju Hartati ngamuk kepada Ketua DPRD Garut Euis Ida saat membahas Raperda. Aksi itu terjadi lantaran Juju tersinggung dengan respons yang diberikan Euis saat berbicara dengannya.
Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut Dadang Sudrajat angkat bicara terkait hal tersebut. Dadang mengatakan sudah memintai keterangan kepada para pihak yang terlibat.
Dari hasil klarifikasi tersebut, kata Dadang, pihaknya menyimpulkan kejadian terjadi akibat kesalahpahaman. Ada ketersinggungan yang dirasakan Juju saat berbicara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan ada ketersinggungan. Pada saat bicara, ingin diperhatikan. Tapi, pada saat posisi itu, banyak orang yang ngobrol jadi tidak fokus apa yang disampaikan oleh ibu ketua Bapemperda (Juju)," kata Dadang kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).
Dadang mengatakan, kejadian tersebut sudah diselesaikan oleh pihaknya. Permasalahan itu sudah selesai di internal DPRD Garut.
"Kami tidak menyalahkan salah satu pihak orang ini. Mungkin karena kelelahan, mengerjakan tugas-tugas di DPRD sehingga terjadi seperti itu," katanya.
Dadang juga memastikan, kejadian tersebut bukan terjadi saat rapat. Melainkan saat para anggota dewan yang telah melaksanakan rapat ngobrol santai di ruangan tersebut.
"Kami juga memastikan, tidak ada pro-kontra terkait penyusunan Raperda Pelestarian Domba Garut. Buktinya, kami sudah melakukan penyusunan naskah akademik," ungkap Dadang.
Sekadar diketahui, Juju mengamuk dengan membanting barang dan menggebrak meja di hadapan Ketua DPRD Garut Euis Ida.
Juju sebelumnya mengatakan, dia mengaku tersinggung karena Euis menyebut jika Perda tersebut tidak penting dan mereka tidak memiliki biaya untuk melaksanakan Perda tersebut.
"Saya marah karena diabaikan. Saya menyampaikan, tapi responsnya demikian," ungkap Juju.
Sedangkan Euis Ida membantah hal tersebut. Dia mengatakan Juju hanya marah-marah tidak jelas. Insiden itu disebut Euis Ida membuat dirinya sebagai Ketua DPRD Garut malu.
"Itu kan Ibu Juju marah-marah sendiri aja, tidak ada acara dengan Perda. Itu yang viral narasinya itu dibuat-buat saja. Itu sangat memalukan untuk DPR apalagi untuk saya selaku Ketua DPRD," katanya.
(mso/mso)