Respons ITB Usai Disomasi Ortu Mahasiswa SBM untuk Ketiga Kalinya

Respons ITB Usai Disomasi Ortu Mahasiswa SBM untuk Ketiga Kalinya

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 27 Jul 2022 13:25 WIB
Forum Ortu Mahasiswa SBM ITB.
Foto: Forum Ortu Mahasiswa SBM ITB (Istimewa).
Bandung -

Institut Teknologi Bandung (ITB) akhirnya buka suara soal somasi yang kembali dilayangkan oleh Forum Orang Tua Mahasiswa Sekolah Bisnis Manajemen (SBM).

Pihak ITB menuturkan tetap menghormati setiap pendapat dari seluruh pihak. Namun terkait somasi yang dilayangkan, ITB menyatakan akan fokus pada proses transformasi di internal ITB.

"ITB menghormati setiap pendapat dari pihak manapun. Terkait siaran pers somasi dari forum orang tua SBM tersebut, ITB memilih untuk berfokus pada proses transformasi yang sedang berjalan di internal ITB," kata Kabiro Humas dan Komunikasi ITB Naomi Haswanto saat dikonfirmasi detikJabar, Rabu (27/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semoga semua pihak dapat membantu agar transformasi ITB tersebut dapat berjalan baik dan bermanfaat besar bagi semua pihak," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya forum orang tua mahasiswa SBM kembali melayangkan somasi kepada Rektor ITB, MWA hingga Mendikbud. Ini ketiga kalinya orang tua mahasiswa melayangkan somasi.

ADVERTISEMENT

Forum orang tua mahasiswa menganggap permalasahan yang terjadi di SBM ITB selama hampir delapan bulan ini telah berdampak pada menurunnya kualitas pendidikan dan dikhawatirkan menurunkan standar AACSB (Association to Advance Collegiate Schools of Business).

Pia Akbar Nasution salah satu perwakilan orang tua mahasiswa mengatakan dalam pertemuan dengan Komisi X DPR RI pada tanggal 24 Maret 2022, Rektor ITB menyampaikan telah membentuk Tim Transisi dan Transformasi SBM ITB pada
tanggal 18 Maret 2022, yang terdiri dari unsur rektorat dan unsur SBM ITB.

Tim itu diketahui telah berkerja selama 3 bulan sampai dengan Juni 2022, dengan tugas untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada di SBM ITB dan menyampaikan rekomendasi kepada Rektor.

"Akan tetapi sampai dengan saat ini, tidak ada informasi sedikitpun mengenai apa hasil rekomendasi dari Tim Transisi dan Transformasi SBM ITB. Kami juga tidak pernah mendapatkan informasi bagaimana sikap Rektor ITB terhadap rekomendasi dari Tim Transisi tersebut," kata Pia di Kota Bandung, Minggu (24/7/2022).

"Rektor ITB tidak pernah memberikan keterangan bagaimana menyelesaikan permasalahan yang terjadi di SBM ITB dengan efektif padahal sudah berulang kali kami meminta Rektor ITB untuk mengundang kami agar menjelaskan secara resmi perkembangan penyelesaian permasalahan yang ada di SBM ITB," lanjut dia.

Forum orang tua mahasiswa SBM ITB sebelumnya sempat mengajukan somasi sebanyak dua kali yang semuanya tidak direspon oleh Rektor ITB. Pia mengaku sangat kecewa atas sikap Rektor ITB yang tidak merespons somasi mereka.

"Kami kecewa dan sangat menyesalkan sikap Rektor ITB tersebut yang mencerminkan bahwa Rektor ITB tidak mampu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di SBM ITB. Situasi ketidakjelasan ini tentunya berisiko menurunkan mutu dan moral pendidikan di SBM ITB dan ITB secara keseluruhan," tegasnya.

Ditempat yang sama, perwakilan orang tua lainnya, Ali Nurdin mengungkapkan dari hasil rembukan yang dilakukan orang tua mahasiswa SBM ITB, disepakati untuk menuntut ITB segera menyelesaikan persoalan yang berlarut-larut tersebut.

Mereka kemudian untuk yang terakhir kali melayangkan somasi yang ditujukan kepada Rektor ITB, Majelis Wali Amanat (MWA) ITB dan Mendikbud.

"Oleh karena itu melalui siaran pers ini kami mengajukan somasi secara terbuka agar pihak Rektor ITB, MWA ITB dan Mendikbud untuk segera menyelesaikan sampai akhir Juli 2022," ucap Ali.

Jika somasi itu kembali tidak direspon, Ali menegaskan forum orang tua mahasiswa akan menggugat ITB ke Pengadilan Negeri Bandung.

"Maka apabila tidak ada tanggapan dengan sangat terpaksa tidak ada maksud lain demi tujuan kemajuan pendidikan dan proses yang transparan kami akan menempuh jalur hukum. Ada beberapa rencana yang kami lakukan salah satunya untuk mengajukan gugatan ke PN Bandung," tandasnya.

Konflik di tubuh SBM ITB sendiri diawali dari kebijakan Rektor ITB yang dianggap melanggar prinsip penyelenggaraan otonomi perguruan tinggi sebagaimana terdapat
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang STATUTA ITB dan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

(bba/mso)


Hide Ads