Ridwan Kamil Minta Pelaku Bullying Bocah di Tasik Diberi Sanksi

Ridwan Kamil Minta Pelaku Bullying Bocah di Tasik Diberi Sanksi

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 21 Jul 2022 22:28 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Foto: Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Sudirman Wamad/detikJaba).
Bandung -

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengutuk keras kasus bullying atau perundungan terhadap bocah Tasikmalaya. Ridwan Kamil menilai kasus tersebut merupakan tanggung jawab bersama.

"Saya mengutuk keras kejadian di Tasikmalaya. Ini tanggung jawab dari lingkungan terdekat yaitu sekolah, kepala sekolah, para guru harus bertanggung jawab penuh," kata Ridwan Kamil usai menghadiri gala dinner Youth 20 di Gedung Sate, Kamis (21/7/2022).

Lebih lanjut, Ridwan Kamil menegaskan orang tua sejatinya menitipkan anaknya ke sekolah agar mendapatkan penjagaan dan pendidikan. Selain sekolah, Ridwan Kamil juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan orang tua harus mampu mendidik anaknya, menanamkan pendidikan karakter, di rumah orang tua adalah guru. Di sekolah guru adalah orang tua," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Pernah Jadi Korban Bullying

Kang Emil juga mengaku pernah menjadi korban bullying saat masih mengenyam pendidikan jenjang SMP. Sebagai penyintas, ia mengaku merasakan betul saat menjadi korban bullying.

ADVERTISEMENT

"Saya adalah survivor bullying. Zaman SMP, Pak Gubernur korban bullying. Saya merasakan betul rasanya di-bully," kata Kang Emil.

Dia menekankan pada kasus bullying itu yang paling berperan penting adalah lingkungan terdekat. Sehingga, lanjut dia, guru dan sekolah memiliki tanggung jawab yang besar.

"Tetap harus ada sanksi, konsekuensi yang melakukan walaupun masih di bawah umur. Tentu dengan asas-asas kepatutan kemanusiaan. Tetap harus ada pelajaran bagi mereka yang melakukan," ucap Kang Emil.

Ia menambahkan Pemprov Jabar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) telah terjun langsung mendampingi kasus tersebut. Ia berharap kasus serupa tak terulang lagi.

Sekadar diketahui, bocah sebelas tahun asal Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, meninggal dunia setelah mendapatkan perundungan atau bullying. Korban sempat depresi hingga meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Video perundungan yang dialami korban itu disebar ke media sosial (medsos). Korban dipaksa sejumlah orang untuk menyetubuhi kucing.

(sud/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads