Pelaku Perundungan Bocah di Tasikmalaya Diduga 4 Orang

Pelaku Perundungan Bocah di Tasikmalaya Diduga 4 Orang

Deden Rahadian - detikJabar
Kamis, 21 Jul 2022 13:31 WIB
Tasikmalaya -

Peringatan (trigger warning): Artikel ini mengandung konten eksplisit tentang perundungan ekstrem yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan meminta bantuan profesional.

Bocah di Tasikmalaya meninggal dunia usai depresi dibully setubuhi kucing. Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) mengidentifikasi pelaku berjumlah empat orang.

"Pelaku terduganya empat orang," ujar Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto kepada detikJabar, Kamis (21/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ato mengatakan KPAID terus mengawal kasus pilu yang dialami bocah 11 tahun tersebut. Selain mendampingi korban, KPAID juga akan mendampingi dari sisi pelaku.

"KPAID akan dampingi keluarga terduga pelaku juga karena ini penting. Jangan sampai setelah viral rame pelaku juga jadi drop," kata Ato.

ADVERTISEMENT

KPAID mengantisipasi para terduga pelaku juga tidak jadi korban bully lagi setelah kejadian ini.

"Yang kami khawatirkan para pelaku jadi korban bully juga karena kejadian ini. Mereka kan anak-anak juga yang mungkin juga korban karena perkembangan medsos atau lainya. Makanya kami akan dampingi," tutur Ato.

Meski demikian, kasus hukum peristiwa ini akan terus berlanjut. Rencananya KPAID akan melaporkan dugaan perundungan ini ke kepolisian siang ini.

"Kalau pelaporan kepolisi akan kami proses. Tapi yang jelas pendampingan pelaku juga harus tetap dilakukan agar mereka tidak terganggu dengan pelaporan kami. Jika proses hukum di Polres Tasikmalaya akan tenang tidak terganggu," ucap Ato.

KPAID mengaku sudah membangun Komunikasi dengan pihak desa dan orang tua. Semua sepakat mengedepankan kepentingan anak.

"Komunikasi dengan desa dan orang tua pelaku. Kami akan kedepankan kepentingan anak," ucap Ato.

(dir/dir)


Hide Ads