Peringatan (trigger warning): Artikel ini mengandung konten eksplisit tentang perundungan ekstrem yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan meminta bantuan profesional.
Hati ibu mana yang tak hancur mendengar fakta anaknya jadi koran bullying atau perundungan? Apalagi perundungan itu berujung sang anak depresi, sakit, dan akhirnya meninggal dunia.
Hal ini dirasakan Ti (39), seorang ibu asal Tasikmalaya. Sedangkan sang anak yang jadi korban perundungan adalah PH (11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PH, bocah yang masih kelas 6 SD itu diketahui jadi korban perundungan teman-temannya. Ia dipaksa menyetubuhi kucing.
Tak cukup sampai di situ. Peristiwa ini direkam oleh teman-temannya. Bahkan, videonya kemudian menyebar.
Hal ini membuat PH depresi, sakit keras, dan berujung meninggal dunia. Sebelum meninggal, PH menurut Ti tampak murung. Saat sakit, sang anak bahkan sempat muntah-muntah hingga kejang, dan berujung meregang nyawa.
"Kalau ke kami ngakunya sakit tenggorokan, dimasukin air aja dimuntahin lagi. Kami bawa ke rumah sakit tapi meninggal dunia," lirih Ti yang tak kuasa menahan kesedihan, rabu (20/7/2022).
Usut punya usut, sebelum meninggal, Ti akhirnya tahu jika sang anak jadi korban perundungan. Bahkan, ti akhirnya tahu jika sang anak dipaksa menyetubuhi kucing.
Dari perbincangan dengan sang anak, paksaan membuat sang anak mau melakukan tindakan tersebut. Apalagi teman-temannya sering melakukan perundungan pada PH, bahkan memukulnya.
Ti pun tak kuasa membendung luapan kesedihannya saat menyaksikan sendiri video anaknya jadi korban perundungan. Hancur! Itulah perasaan yang dirasakan Ti, seorang perempuan yang melahirkan PH.
"Anak saya sering ngaku dipukul sama temannya. Tapi mungkin candaan. Anak saya mainnya jauh pak. Saya kan ada anak empat, jadi susah ngawasinnya. Saya juga hancur pak pas lihat videonya," tutur Ti.
Namun, Ti berusaha berbesar hati menerima kenyataan pahit. Ia berharap kejadian serupa tak menimpa siapapun di kemudian hari.