Penampakan Dua Harimau Sukabumi yang Sisakan Misteri

Penampakan Dua Harimau Sukabumi yang Sisakan Misteri

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 21 Jul 2022 06:30 WIB
A Bengal tiger reacts while cooling off in a pond inside a cage during a hot summer day at Alipore Zoological Garden in Kolkata on June 20, 2018. - The Bengal tiger was recovered injured from the Sundarbans area bordering Bangladesh and has since lost some of its teeth due to aging. Zoo authorities have taken different measures starting from different summer diets, provided fans or incresed the water sources in the cages to keep the animala cool in this season. (Photo by Dibyangshu SARKAR / AFP)
Ilustrasi harimau. (Foto: Photo by Dibyangshu SARKAR/AFP)
Sukabumi -

Penampakan harimau di Sukabumi menyisakan misteri. Warga di dua lokasi yang berbeda mengaku melihat langsung sosok harimau tersebut.

Penampakan-penampakan tersebut sudah termonitor pihak BKSDA. Bahkan ada sampel yang sudah dibawa pihak Badan Riset Inovasi Negara (BRIN).

Penampakan pertama terjadi di Hutan Rakyat Desa Cipendeuy, Kecamatan Surande. Saat itu seorang warga Rifi Yanur Fajar (24) alias Riri mengaku bertemu dengan si belang pada Agustus 2019. BKSDA sendiri baru merespons kabar tersebut pada Januari 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru-baru ini rentetan penampakan satwa yang diduga harimau juga juga terjadi sejak awal tahun ini hingga Senin (18/7/2022). BKSDA merespons cepat dengan mendatangi lokasi bersama aparat gabungan pada keesokan harinya atau pada Selasa (19/7/2022).

Kasus penampakan harimau diduga harimau Jawa diceritakan Riri saat ia dalam perjalanan pulang dari Surade menuju kediamannya sekitar pukul 23.00 WIB. Ia membawa motornya sementara empat orang temannya menggunakan mobil.

ADVERTISEMENT

"Kejadiannya malam, pulang main dari Surade, meong (harimau) itu melompat, sosoknya terlihat kurang jelas, jadi memang tidak tersorot lampu motor langsung, jadi hewan itu berada di area gelap. Warnanya masih samar," kata Riri kepada detikJabar, Selasa (7/6) lalu.

Meskipun gelap, kilatan cahaya motor dan mobil sempat menangkap warna dari hewan tersebut. Riri meyakini hewan itu adalah harimau dengan corak warna yang mengkilap terkena kilatan lampu.

"Posisinya melompat dari leuweung (hutan) ke jalan, sekitar satu menit dia berdiri, dia diam di jalan sebentar, setelah itu melompat lagi ke hutan. Warnanya sempat kelihatan kuning garis hitam," ucapnya.

Penegasan atau bukti penampakan harimau itu terungkap beberapa bulan berikutnya atau pada September 2019. Riri menyebut seorang warga bernama Kaldi menemukan bulu dari harimau tersebut.

"Yang menemukan bulu bukan saya, tapi Pak Kaldi, kalau ada tapak (bekas) cakar memang saya melihat. Jadi Pak Kaldi itu menemukan bulu juga bukan bulu pasti bulu macan jenis harimau Jawa. Jadi belum tentu itu bulu dari hewan tersebut," pungkasnya.

Harimau di Cicantayan

Selang beberapa tahun kemudian, terpisah jarak puluhan kilometer, sosok diduga harimau muncul di Kampung Salagombong, Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.

Seorang warga bernama Sugandi (55) mengaku melihat sosok si belang di area lahan garapan perkebunan warga di perbukitan Pasir Kantong.

Dengan lugas, ia menyebut 'harimau Siliwangi' saat diminta detikJabar menyebut ciri-ciri harimau tersebut. Pria yang akrab disapa Gani itu mengatakan saat kejadian ia hanya berjarak sejauh 5 meter dari hewan tersebut, bahkan selama 2 menit ia saling bertatapan.

"Saya yang pertama melihat harimau itu, kejadiannya sekitar 3 bulan yang lalu. Saat itu saya sedang ke kebun melihat timun, sekitar jam 17.00 WIB. Saya sangat dekat jaraknya sekitar 5 meteran hewan itu tepat di hadapan saya, harimau kayak (Harimau) Siliwangi," kata Gani kepada detikJabar, Rabu (20/7/2022).

Area tempat Gani bertemu dengan harimau berada dekat dengan saung atau gubuk yang biasa digunakan petani di area tanam mereka. Awalnya ia hanya melihat kaki hewan itu dari arah kolong gubuk, saat sedikit mengangkat kepala Gani pun dapat melihat lebih jelas hewan tersebut.

"Masuknya dari tempat saya duduk, pas kakinya ketahuan masuk ke tengah ada saya. Terdapat tanaman dekat saung saya, dari sana nggak kelihatan. Dari saat itu sampai sekarang agak takut kalau ke kebun sendiri," tuturnya.

"Warnanya agak kurang jelas ya, kekuning-kuningan ada belang, tapi bukan hitam, jadi agak keputihan. Bentuknya kayak kucing tapi tinggi itu, ekornya sampai ke tanah melengkung," ucap Gani.

Awalnya kisah Gani tidak terlalu dianggap, sampai kemudian rentetan kasus serupa dilaporkan warga hingga membuat aparat desa bergerak menyurati pihak terkait. BKSDA mendatangi lokasi dan menemukan sejumlah bukti jejak diduga berasal dari satwa tersebut.

"Harimaunya tidak ada, tapi bekas pijakan banyak ,sehingga di simpulkan oleh BKSDA katanya itu jejak macan tutul katanya. Jadi mungkin Polhut (Polisi Hutan) menyimpulkan itu bukan harimau, tapi sejenis macan tutul. Memang warna agak kekuning-kuningan," kata Kades Sukadamai Rudi Hartono.

Halaman 2 dari 2
(sya/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads