Macan Kumbang di Cicalengka Bandung Sudah Memangsa 22 Ayam

Macan Kumbang di Cicalengka Bandung Sudah Memangsa 22 Ayam

Yuga Hassani - detikJabar
Rabu, 20 Jul 2022 20:30 WIB
Lokasi kemunculan macan di Kabupaten Bandung.
Lokasi kemunculan macan kumbang di Kabupaten Bandung. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Tim Lapangan Hutan Konservasi Gunung Kareumbi, Rendi Muhammad (19) mengatakan macan kumbang yang turun ke peternakan warga Kampung Cikaso, Desa Tanjungwangi, Kabupaten Bandung berukuran besar.

"Dua kali ukuran anjing kampung, karena kan macan itu bagian belakangnya agak tinggi, terus panjang juga, mungkin ada 1 meter," ujar Rendi saat ditemui detikJabar, di Hutan Konservasi Gunung Kareumbi, Rabu (20/7/2022).

Meski begitu, macan tersebut menurutnya bukan berasal dari Hutan Konservasi Gunung Kareumbi. Hal tersebut terlihat dari pengamatan warga yang melihatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada dari beberapa pihak yang melihat, kemungkinan yang datang ke peternakan ayam (PT Amanda) bukan macan yang ada di wilayah Hutan Konservasi Kareumbi," ungkap pria yang juga anggota dari Wanadri tersebut.

"Jadi katanya ini ada tiga titik, jadi bisa saja macan yang datang ke peternakan ayam itu bisa jadi yang dari (daerah) Cinini atau yang di Kubang. Yang jelas sepertinya yang kemarin turun bukan yang dari sini. Soalnya habitat yang di sana itu dekat ke Kubang," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Rendi menduga turunnya macan tersebut bukan dikarenakan habitatnya terganggu. Menurutnya karakter dari macan tersebut lebih memilih memangsa hewan yang lebih kecil dari ukurannya.

"Belum tentu, karena gini, macan kumbang itu memangsa sesuai ukurannya, jadi sebelum memangsa yang besar, dia lebih dulu memangsa yang lebih kecil, karena dia juga takut dengan hewan yang ukurannya besar. Misalnya, dari pada mangsa babi hutan yang besar, dia lebih memilih mangsa yang lebih kecil seperti hewan ternak di bawah," ucapnya.

Dia menjelaskan macan tersebut sempat memangsa beberapa ekor ayam milik peternakan. "Betul (mangsa ayam ternak) buktinya kawat pembatas juga hancur, informasi yang saya denger 18 ekor dan yang kedua 4 ekor," tuturnya.

Rendi menuturkan macan tersebut sering keluar pada malam hari. Bahkan, menurutnya, jika melihat manusia macan tersebut mengalami ketakutan.

"Biasanya (terlihat) malem, soalnya macan itu punya sifat paranoid atau parno, jangankan lihat manusia, lihat hewan yang ukurannya besar saja suka langsung lari, yang kemarin juga kan disenterin langsung kabur," kata Rendi.

"Di Jawa barat itu, belum ada kasus macan yang membunuh manusia atau menyerang manusia," lanjutnya.

Serba salah di tengah kekhawatiran. Simak di halaman selanjutnya.

Dia menyebutkan saat makan hewan tersebut memiliki karakter berpindah-pindah. Bahkan, kata dia, durasi makan pun tak berlangsung lama.

"Macan itu kalau makan bisa berpindah-pindah, tergantung dengan situasinya, bisa jadi baru lima menit makan, bisa langsung pindah. Nggak mungkin di satu titik makannya, karena dia itu sensitif. Berpindah-pindah tempat juga bisa jadi karena dia sedang menyusui," jelas Rendi.

"Macan itu bisa langsung menghabiskan makan di situ, bisa juga dia akan datang lagi beberapa hari setelahnya," tambahnya.

Rendi mengaku pihak BKSDA telah melakukan pengecekan terhadap lokasi tersebut. Bahkan, kata dia, jika datang kembali hewan tersebut lebih baik tidak untuk dibunuh.

"Kemarin BKSDA datang ke sana, katanya silakan saja mau ditangkap juga, asal jangan sampai dibunuh. Sekarang kalau mau dibius, dosisnya satu takut kurang, kalau dua kebanyakan bisa mati. Kalau seandainya sampai mati karena dibius, bisa masuk pasal pembunuhan hewan dilindungi," ucap Rendi.

"Baiknya hanya diusir saja. Jalan tengahnya peternakan tersebut mau memagari peternakan, tapi kalau peternakan mau bikin pagar khawatir datang ke masyarakat," ucap Rendi.

Dia menambahkan di hutan konservasi tersebut terdapat beberapa ekor macan kumbang. Bahkan, kata dia, sempat memangsa beberapa ekor rusa pada bulan lalu.

"(Macan) ada dua, sepasang. Waktu bulan kemarin juga sempat makan rusa dua ekor, kemungkinan itu macannya masih berukuran kecil karena rusanya juga baru berusia 4 bulan," pungkasnya.

(ors/ors)


Hide Ads