Tim Lapangan Hutan Konservasi Gunung Kareumbi, Rendi Muhammad (19) mengatakan macan kumbang yang turun ke peternakan warga Kampung Cikaso, Desa Tanjungwangi, Kabupaten Bandung berukuran besar.
"Dua kali ukuran anjing kampung, karena kan macan itu bagian belakangnya agak tinggi, terus panjang juga, mungkin ada 1 meter," ujar Rendi saat ditemui detikJabar, di Hutan Konservasi Gunung Kareumbi, Rabu (20/7/2022).
Meski begitu, macan tersebut menurutnya bukan berasal dari Hutan Konservasi Gunung Kareumbi. Hal tersebut terlihat dari pengamatan warga yang melihatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dari beberapa pihak yang melihat, kemungkinan yang datang ke peternakan ayam (PT Amanda) bukan macan yang ada di wilayah Hutan Konservasi Kareumbi," ungkap pria yang juga anggota dari Wanadri tersebut.
"Jadi katanya ini ada tiga titik, jadi bisa saja macan yang datang ke peternakan ayam itu bisa jadi yang dari (daerah) Cinini atau yang di Kubang. Yang jelas sepertinya yang kemarin turun bukan yang dari sini. Soalnya habitat yang di sana itu dekat ke Kubang," tambahnya.
Rendi menduga turunnya macan tersebut bukan dikarenakan habitatnya terganggu. Menurutnya karakter dari macan tersebut lebih memilih memangsa hewan yang lebih kecil dari ukurannya.
"Belum tentu, karena gini, macan kumbang itu memangsa sesuai ukurannya, jadi sebelum memangsa yang besar, dia lebih dulu memangsa yang lebih kecil, karena dia juga takut dengan hewan yang ukurannya besar. Misalnya, dari pada mangsa babi hutan yang besar, dia lebih memilih mangsa yang lebih kecil seperti hewan ternak di bawah," ucapnya.
Dia menjelaskan macan tersebut sempat memangsa beberapa ekor ayam milik peternakan. "Betul (mangsa ayam ternak) buktinya kawat pembatas juga hancur, informasi yang saya denger 18 ekor dan yang kedua 4 ekor," tuturnya.
Rendi menuturkan macan tersebut sering keluar pada malam hari. Bahkan, menurutnya, jika melihat manusia macan tersebut mengalami ketakutan.
"Biasanya (terlihat) malem, soalnya macan itu punya sifat paranoid atau parno, jangankan lihat manusia, lihat hewan yang ukurannya besar saja suka langsung lari, yang kemarin juga kan disenterin langsung kabur," kata Rendi.
"Di Jawa barat itu, belum ada kasus macan yang membunuh manusia atau menyerang manusia," lanjutnya.
Serba salah di tengah kekhawatiran. Simak di halaman selanjutnya.