Animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi booster di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menurun. Padahal ketersediaan vaksin dan tim vaksinator di Ciamis selalu siap.
Kepala Dinas Kesehatan Ciamis Yoyo membenarkan kondisi tersebut. Kendala proses vaksiansi ini adalah kurangnya sasaran, terutama untuk booster yang perlu ada upaya lain agar masyarakat mengikuti vaksinasi.
"Animo masyarakat mengikuti vaksinasi booster perlu ditingkatkan. Kita akan melakukan sosialisasi lebih gencar lagi, termasuk protokol kesehatan," ujar Yoyo, Rabu (20/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurunnya, animo masyarakat untuk melakukan vaksinasi ini diduga karena kasus COVID-19 sudah landai. Aktivitas masyarakat pun kini dilonggarkan. Sehingga ada anggapan bahwa Covid-19 sudah akan berakhir.
Kebijakan Pemerintah Pusat memberlakukan vaksin booster sebagai syarat perjalanan, diharapkan dapat meningkatkan kembali antusiasme masyarakat untuk vaksinasi. Menurut Yoyo perlu ada terobosan dan motivasi dorongan agar masyarakat mau menjalani vaksinasi booster.
Dinas Kesehatan Ciamis pun terus menggelar vaksinasi baik gebyar maupun terjadwal di setiap puskesmas. Yoyo pun menggandeng pemerintah kecamatan dan desa untuk kembali mengedukasi masyarakat mengenai vaksinasi.
"Mengintensifkan kembali sosialisasi vaksinasi," tegasnya.
Saat ini capaian vaksinasi berdasar kinerja dosis 1 mencapai 92,43 persen, dosis 2 sebesar 80,74 persen dan dosis 3 atau booster 31,85 persen. Sedangkan untuk ketersediaan vaksin saat ini ada 20 ribu dosis.
"Vaksin tidak ada yang kadaluarsa, hanya saja memang animonya yang berkurang. Kalau ini sudah habis tentunya minta lagi dikirim," ungkapnya.
Sementara, Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro mengatakan pihaknya melakukan gebyar vaksin booster mengingat masih sedikit masyarakat yang telah melakukan vaksinasi booster.
"Kita juga mengingatkan masyaraklat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Slah satunya mengenakan masker baik di dalam dan luar ruangan," jelasnya.
(mso/mso)