Susi Siti Rohmah (34), Warga Desa Sindang Pakuwon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang duduk bersama ratusan tenaga kesehatan (nakes) dan non nakes lainnya yang tengah menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumedang.
Susi merupakan salah satu perawat di kampung halamannya. Meski tengah hamil 8 bulan dan memiliki riwayat penyakit jantung namun ia tampak begitu semangat memperjuangkan tuntutannya bersama ratusan nakes lainnya.
Kepada detikJabar, ia mengungkapkan kekhawatirannya dengan rencana penghapusan tenaga honorer khususnya bagi nakes dan non nakes pada 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya saya mempertanyakan kejelasan tentang nasib kami baik nakes maupun non nakes, setelah tenaga honorer pada 2023 akan dihapuskan," ungkap Susi.
Susi mempertanyakan nasib tenaga honorer yang telah mengabdi selama ini. Terlebih pada saat menghadapi pandemi COVID-19.
"Kita nakes dan non nakes mau yang sudah puluhan tahun maupun baru beberapa tahun menjadi garda terdepan saat menghadapi puncak pandemi Covid maka kami mempertanyakan bagaimana kejelasan nasib kami ke depan," ujarnya.
Susi sendiri mengaku telah mengabdi menjadi perawat selama 10 tahun.
"Teman saya ada yang sudah mengabdi sampai 17 tahun statusnya masih honorer," ucapnya.
Susi yang kini telah memiliki 3 orang anak ini, berharap dapat lolos menjadi tenaga ASN baik berstatus PNS maupun P3K kelak.
"Ya semoga ada rezekinya," ujarnya.
Susi bersama rekan-rekannya sampai rela menyewa mobil angkutan kota (angkot) agar dapat sama-sama menyampaikan aspirasinya kepada para anggota dewan.
Sementara itu dalam aksinya, ratusan nakes dan non nakes berkumpul di depan Gedung DPRD Sumedang sambil mengacung-ngacungkan spanduk dengan menyanyikan yel-yel tuntutannya.
"Minggir dong, minggir dong, pasukan honorer mau lewat, kami datang disini untuk memperjuangkan hak kami yang direbut siluman," teriak mereka.
"Honorer garda terdepan, pandemi pun dimusnahkan, nyawa pun dikorbankan untuk pengabdian," sahut yang lainnya saat menyanyikan yel-yel tuntutannya.
Hingga pukul 13.00 WIB, ratusan tenaga honorer masih bertahan di depan Gedung DPRD Sumedang yang berada di Kawasan Alun-alun Sumedang.
Mereka masih menunggu hasil keputusan audiensi dari koordinator aksi dengan para anggota dewan.
(yum/yum)