Momen Seru Ortu Antar Anak Sekolah Hari Pertama di Ciamis-Tasik

Momen Seru Ortu Antar Anak Sekolah Hari Pertama di Ciamis-Tasik

Dadang Hermansyah, Deden Rahadian - detikJabar
Senin, 18 Jul 2022 09:55 WIB
Sejumlah siswa SD di Ciamis dan Tasikmalaya menjalani hari pertama masuk sekolah.
Sejumlah siswa SD di Ciamis dan Tasikmalaya menjalani hari pertama masuk sekolah. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Sejumlah orang tua di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya disibukkan dengan mendatangi sekolah-sekolah. Mereka mengantar anak untuk menjalani hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru.

Pantauan detikJabar di beberapa sekolah di Ciamis pada Senin (18/7/2022), terlihat kesibukan orang tua siswa mengantarkan anaknya. Baik menggunakan kendaraan ataupun jalan kaki. Ada yang mengantarkannya hanya sampai gerbang, namun banyak juga yang menunggu disekitar sekolah.

Mereka yang mengantarkan dan menunggu anaknya di sekolah mengaku khawatir anaknya nangis karena belum dapat beradaptasi. Pihak sekolah pun punya siasat agar para siswa kelas 1 SD/MI ini betah pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti di SDN 4 Kertasari dan MIN 9 Karanggedang, lebih banyak menggelar kegiatan hari pertama sekolah ini di lapang upacara. Mereka memberikan materi pengenalan sekolah yang dibalut dengan permainan menarik.

Dini, orang tua siswa di MIN 9 Ciamis, mengaku deg-degan saat pertama kalinya mengantarkan anaknya sekolah. Ia mengaku khawatir anaknya menangis karena tidak bisa berbaur dan beradaptasi.

ADVERTISEMENT

"Memang pas masuk kelas anak terlihat kaget, saya juga ikut deg-degan. Tapi Alhamdulillah setelah berkenalan dengan temannya yang lain sudah terbiasa dan antusias," ujar Dini.

Dini, mengaku pada hari pertama ini akan menemani anaknya sampai selesai bubar sekolah. Untuk memastikan anaknya merasa betah di lingkungan sekolah yang baru.

"Kalau dilihat anak saya sudah senang, mungkin besok-besok saya antar saja sampai gerbang. Dilihat beberapa hari ini, nantinya supaya lebih mandiri," ungkapnya.

Nia Eni, orang tua siswa lainnya, menyebut anaknya sangat antusias untuk sekolah. Bahkan jauh-jauh hari anaknya sudah mempersiapkannya, seperti berkenalan dengan teman baru.

"Anak saya memang sangat senang mau sekolah. Tapi tetap saya antar dulu beberapa hari ini. Perasaan khawatir tetap ada, karena kan lingkungan baru, tapi saya percaya sama guru-guru disini. Mudah-mudahan anak saya betah dan semangat belajar," ungkapnya.

Potret di Tasikmalaya

Sementara itu di Tasikmalaya, berbagai tingkah lucu ditunjukkan siswa kelas satu Sekolah Dasar Negeri Sambongjaya Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebagian anak keluar masuk ruang kelas demi mencari ibunya khawatir ditinggalkan. Beberapa anak minta ditemani dalam ruang kelas saat belajar.

"Mana mamah mana mamah, jangan jauh didieu wae calikna (di sini saja duduknya)," kata Fajar, siswa kelas satu sambil mencari ibunya.

Tak hanya anak, ratusan orang tua siswa kelas satu dan dua juga rela menunggu anaknya di lorong kelas hingga duduk di lantai sekolah. Beberapa memperhatikan anaknya di kaca jendela ruang kelas demi memastikan anaknya tidak menangis.

"Saya mau nunggu disini pak beberapa hari ke depan lah sampai anak sosialisasi dan tahu lingkungan sekolahnya. Alhamdulillah anak tidak menangis. Cuma terus ulal elol lihat keluar kejendela mastiin mungkin yah saya ada disini," kata Ari Sugiarti, orang tua siswa.

Lain halnya dengan Fitriani. Ibu rumah tangga ini berniat menunggu anaknya selama satu tahun kedepan alias selama kelas satu. Alasanya sederhana, khawatir anaknya.

"Kalau saya mau nunggu setahun di sekolah. Khawatir pak di jalannya anak saya mah duh lari lari di jalan teh. Jadi cari aman aja ditungguin," ucap Fitriani.

Pihak sekolah mengaku tidak kekurangan siswa seperti yang dialami beberapa sekolah dasar negeri di tanah air. Selain karena lokasi sekolah dilingkungan padat penduduk, kepercayaan orang tua membuat sekolah negeri diminati. Bahkan, untuk memenuhi permintaan orang tua, sekolah harus membuka tiga ruang belajar untuk siswa kelas satu.

"Alhamdulillah kami tidak pernah kekurangan siswa karena kami mendapat kepercayaan masyarakat. Apalagi, sekolah berada di lingkungan padat penduduk. Bahkan kami harus buka tiga rombel (rombongan belajar) kelas tahun ini," kata Wawan, Kepala Sekolah Dasar Negeri Sambongjaya di kantornya.

Pihak sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan karena pandemi masih berlangsung. Para siswa gunakan masker, sering cuci tangan, hingga minimal tidak jajan di sekolah.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Suasana Hari Pertama Sekolah Rakyat di Palembang"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads