Jumlah guru setingkat SD dan SMP berstatus ASN di Kabupaten Sumedang masih kurang sekitar 2.000 orang. Untuk mengisi kekurangan tersebut, sejauh ini diisi oleh tenaga guru honorer non ASN.
"Kabupaten Sumedang untuk guru setingkat SD dan SMP berstatus ASN baik itu PNS atau P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) setelah kita melakukan pemetaan ternyata masih kekurangan sekitar dua ribu orang," ujar eSkretaris Dinas Pendidikan Sumedang Eka Ganjar Kurniawan kepada detikJabar, Rabu (13/7/2022).
Eka menyebut, saat ini untuk jumlah tenaga guru ASN di Kabupaten Sumedang, ada sekitar 6 ribu orang lebih. Dari jumlah itu, kekurangan guru ASN yang paling dominan yaitu guru setingkat SD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kekurangan paling dominan itu untuk guru kelas di sekolah tingkat SD, tenaga guru ASN-nya masih kurang," ucapnya.
Sementara itu, jumlah sekolah tingkat SD di Kabupaten Sumedang ada sekitar 600 sekolahan. Sementara untuk jumlah SMP baik itu swasta dan negeri totalnya ada sekitar 125 sekolah
"Kalau untuk SMP Negeri jumlahnya ada 72 sekolah," ujarnya.
Eka mengatakan, untuk mengisi kekurangan itu, pihaknya sejauh ini mengandalkan tenaga guru honorer non ASN.
"Selama ini tenaga honorer non ASN-lah yang mengisi kekurangan itu," ujarnya.
Ia pun berharap terkait kekurangan tersebut dapat segera terisi pada tahun depan.
"Kalau jumlah guru dihitung dengan non ASN maka jumlahnya tidak kekurangan tapi yang dibutuhkan guru ASN-kan," ucapnya.
(dir/dir)