.webp)
SDN 206 Putraco Indah di Kelurahan Turangga, Kota Bandung minim peminat saat PPDB 2022. Selama tahapan penerimaan peserta didik baru itu, SDN 206 hanya mendapat tiga murid baru yang mendaftar secara online.
Kepala Sekolah SDN 206 Putraco Indah, Darmawan, menceritakan penyebab kenapa sekolahnya minim peminat selama PPDB. Ia mengakui, label sekolah inklusi yang membuat SD tersebut kurang dilirik warga, meski mereka tinggal tak jauh dari lokasi sekolah.
"Untuk masalah itu karena dulunya ini adalah sekolah terkenal dengan sekolah inklusif, sekolah anak berkebutuhan khusus dari 2003-2018. Sekarang padahal sudah sama, dilihat dari ABK-nya ini setiap kelas paling ada tiga-lima orang," katanya kepada detikJabar saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (13/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmawan yang baru dua bulan menjabat sebagai kepala sekolah membeberkan, saat kewenangan pendidikan masih belum dipisahkan antara Pemprov Jabar dengan Pemkot Bandung, SDN 206 ditunjuk menjadi sekolah inklusi untuk turut menampung siswa berkebutuhan khusus. Penunjukkan sekolah inklusi juga dilakukan supaya bantuan dari pemprov bisa disalurkan untuk operasional sekolah inklusi itu.
Semenjak kewenangan pendidikan dipisah antara pemprov dengan pemkot, status sekolah inklusi di SDN 206 tak mendapat kejelasan lagi. Namun karena sudah terlanjur dilabeli sebagai sekolah inklusi, sekolah itu setiap tahunnya kerap kesulitan mendapat siswa baru, terutama pada tahapan PPDB.
"Karena setiap tahun sekolah kita memang enggak pernah banyak siswa yang daftar online di PPDB, paling banyak juga enam, empat, atau atau kayak sekarang. Nah sekarang kita lagi coba menghilangkan stigma jika sekolah ini sekolah inklusi, kita pengen sekolah ini juga jadi sekolah regular seperti sekolah lainnya," tuturnya.
Bukan Sekolah ABK
Darmawan memastikan sekolahnya saat ini sudah tak lagi berstatus sebagai sekolah inklusi di Kota Bandung. Salah satu buktinya adalah, siswa reguler di sana mencapai 60 persen sementara anak berkebutuhan khusus mencapai 40 persen.
Pada tahun ini pun SDN 206 Putraco Indah sudah mulai mengurangi jumlah penerimaan siswa berkebutuhan khusus di sekolah. Mereka hanya menerima siswa ABK dengan kategori ringan saja. Sementara yang berkategori sedang hingga berat telah diarahkan supaya masuk di sekolah luar biasa (SLB).
"Kalau itu (menerima siswa ABK) sebetulnya semua sekolah itu wajib. Dan kami di sini menerima tapi dengan batasan, karena ada tim assesmnet. Nanti mereka lihat ada berat, sedang dan ringan. Sekarang yang ABK Putraco menerima inklusi yang ringan," katanya.
"Jadi jangan takut ke orang tua siswa apabila mau menyekolahkan di sini, jangan ada istilah sieun kabawakeun ku anak ABK (takut kebawa sama anak ABK). Ini sangat salah, padahal ini sekolah unik antara kolaborasi ABK dengan reguler ini sangat unik," pungkasnya.
Sebelumnya, SDN 206 Putraco Indah hanya mendapat tiga murid baru pada tahapan PPDB 2022. Setelah beberapa hari pengumuman PPDB, jumlah siswa baru di SDN 206 Putraco Indah mulai bertambah menjadi 30 siswa dengan rincian 25 yang mendaftar secara offline dan 5 siswa pindahan dari sekolah lain.
