Tanggal 12 Juli diperingati sebagai Hari Koperasi Nasional. Kota Tasikmalaya adalah daerah yang memiliki catatan terkait sejarah koperasi di Indonesia.
Kota Tasikmalaya menjadi lokasi tempat diselenggarakannya Kongres Koperasi pertama yang dihelat pada 12 Juli 1947 silam. Sebagai penanda sejarah, di Kota Tasikmalaya didirikan tugu koperasi di Jalan Moch Hatta Kota Tasikmalaya.
Pantauan detikJabar Selasa (12/7/2022) tugu koperasi di Kota Tasikmalaya masih berdiri tegak, meski beberapa bagian tugu tampak kusam kurang perawatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi yang kini menjadi kantor Pusat Koperasi Kabupaten Tasikmalaya (PKKT) itu adalah tempat diselenggarakannya kongres. Sebagian bangunan tua kini digunakan oleh pabrik tekstil.
Kongres Koperasi pertama pada 75 tahun silam itu dihadiri oleh Wakil Presiden RI Moch Hatta. Hasil kongres juga diabadikan pada tugu, isinya adalah
1. Dibentuk sentral organisasi koperasi republik Indonesia atau disingkat Sokri, yang berkedudukan di Tasikmalaya.
2. Azas koperasi Indonesia adalah gotong royong.
3. Menetapkan peraturan dasar Sokri.
4. Pengurus disusun secara presidium dengan menetapkan Niti Soemantri sebagai ketua yang diserahi kewajiban untuk menyusun badan pekerja dan sesuatu yang berhubungan dan keputusan kongres.
5. Kemakmuran rakyat harus dilaksanakan berdasarkan pasal 33 UUD 1945 dengan koperasi rakyat dan koperasi ekonomi sebagai pelaksanaannya.
6. Mendirikan bank koperasi sentral.
7. Ditetapkan konsepsi koperasi rakyat desa yang meliputi tiga usaha kredit, konsumsi dan produksi dengan persyaratan bahwa koperasi rakyat desa harus dijadikan dasar sasaran Sokri.
8. Mempertebal dan memperluas pendidikan koperasi rakyat di kalangan masyarakat.
Tak Ada Peringatan Hari Koperasi
Di sisi lain kendati memiliki keterkaitan sejarah koperasi di Indonesia, hari koperasi di Tasikmalaya nyaris tak ada kegiatan. Bahkan sekedar seremonial peringatan pun tak ada di hari Selasa 12 Juli 2022 ini.
Namun demikian Wali Kota Tasikmalaya M Yusuf mengatakan bahwa di Kota Tasikmalaya sendiri banyak koperasi yang mati suri. Dari 627 koperasi yang tercatat hanya 305 yang masih beroperasi.
"Laporan yang saya terima banyak koperasi yang hidup enggan mati tak mau. Itu memang tergantung manajemennya, kalau bisa mengelolanya pasti jalan," kata Yusuf belum lama ini.
Menurut Yusuf pandemi COVID-19 juga turut berpengaruh terhadap eksistensi atau operasional koperasi. "Karena pandemi juga pasti berpengaruh, tapi saya optimistis koperasi bisa menjadi bagian dari penggerak pemulihan ekonomi," kata Yusuf.
Dia juga menambahkan sudah meminta dinas terkait untuk memfasilitasi keberlangsungan koperasi. "Dinas juga harus all out bantu koperasi. Karena banyak juga koperasi yang belum punya badam hukum tapi sudah berjalan bagus," kata Yusuf.
(dir/dir)