Beragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Jumat (8/7/2022). Dari mulai anak sopir angkot yang jadi polisi hingga penemuan makam kuno di Kabupaten Sukabumi.
Berikut rangkuman detikJabar tentang lima peristiwa yang membetot perhatian masyarakat Jabar pada hari ini:
Anak Sopir Angkot Jadi Polisi
Andi Sonjaya tak bisa menahan rasa bahagianya usai dilantik menjadi Bintara Polri setelah mengenyam pendidikan dan pelatihan selama lima bulan di SPN Polda Jawa Barat.
Pria kelahiran Bandung, 14 Agustus 2001 itu juga menjadi peserta didik terbaik karena menjadi lulusan dengan nilai tertinggi dari aspek kesehatan dan kesamaptaan jasmani, serta peringkat tertinggi dari aspek penggabungan nilai aspek akademis, mental kepribadian, dan kesamaptaan.
Pencapaian Andi tentunya tak lepas dari doa dan usaha keras yang dijalani orang tuanya, terutama sang ayah Udin Sudrajat yang berprofesi sebagai sopir angkutan kota (angkot) di Kota Bandung, jurusan Cicadas-Elang.
Momen pelantikan Andi di SPN Polda Jabar, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (7/7/2022), juga menjadi momen penuh haru saat anak ke 8 dari 8 bersaudara itu sungkem di hadapan sang ayah untuk menghaturkan terima kasih sambil menangis tersedu-sedu.
Di hadapan Kapolda Jabar dan pejabat lainnya, Udin mengungkapkan rasa bahagianya karena anak kesayangannya kini telah menjadi bagian dari Polri meskipun berasal dari keluarga yang sangat sederhana.
"Kami merasa bangga sekali anak sopir angkot bisa jadi polisi, pangkat brigadir. Jadi saya mohon maaf kalau campur aduk bicaranya, karena saya cuma sopir angkot jurusan Cadas-Elang," ujar Udin di sela upacara pelantikan.
Udin mengatakan, meskipun ia hanya sopir angkot yang juga tak tamat sekolah dasar, namun ia bangga bisa mengantar anaknya menjadi polisi yang bisa membanggakan keluarga besarnya.
"Alhamdulillah saya nggak tamat SD, tidak mungkin jadi sopir angkot kalau saya sekolahnya tinggi. Tapi alhamdulillah anak saya sekarang jadi polisi," kata Udin.
Udin menyebut Andi sebagai anak bungsu, juga merupakan anaknya yang paling saleh. Apalagi selama ibunya sakit sampai akhirnya meninggal dunia, Andi lah yang telaten mengurusnya.
"Anak saya ada 8, maklum sopir angkot. Andi ini yang paling saleh, ibunya sudah meninggal. Selama sakit, Andi yang urus. Mungkin ini amal baik anak kami sampai akhirnya bisa jadi polisi," ujar Udin.
Udin mewanti-wanti Andi, yang bakal ditempatkan di Polrestabes Bandung, menjadi polisi yang baik dan tak memikirkan diri sendiri.
"Sebagai orangtua, saya berpesan Andi jadi polisi yang baik, berpihak pada masyarakat. Apalagi kita ini orang muslim," tutur Udin.
Pesan lain yang disampaikan Udin yakni agar anaknya tak memperkaya diri sendiri setelah menjadi seorang polisi. Sebab menjadi polisi merupakan pengabdian kepada masyarakat.
"Jangan memperkaya diri sendiri. Kalau mau kaya jangan jadi polisi, tapi jadi pengusaha saja," kata Udin.
Sambil terbata-bata, Udin menyampaikan terima kasih pada pihak-pihak di SPN Polda Jawa Barat yang telah mendidik anaknya hingga menjadi lulusan terbaik.
"Teruma kasih juga buat pengasuh dan yang sudah membimbing anak kami. Mudah-mudahan amal baik bapak-bapak semua dibalas Allah SWT," tutur Udin.
11 Makam Beraksara Sunda-Jawa
Belasan makam kuno ditemukan di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dumuskadu, Kampung Tangkolo, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Sejumlah peneliti dikabarkan sudah mendatangi lokasi itu dan melakukan pemeriksaan.
Plt Kecamatan Ciracap Gingin Ginanjar membenarkan informasi tersebut. Menurutnya ada 11 makam tua di area TPU Dumuskadu tersebut. Namun, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan data dan informasi utuh mengenai penemuan itu.
"Kami baru mengetahui dari info yang beredar, bahkan pihak Desa Purwasedar pun belum melaporkan terkait penemuan 11 makam yang terindikasi kuno. Kunonya itu terlihat dari tulisan-tulisan di batu nisan. Makam tersebut ada di TPU Dumuskadu," kata Gingin saat dihubungi detikJabar, Jumat (8/7/2022).
Gingin membeberkan soal penemuan itu sudah diteliti oleh lembaga Niskala Institute. Mengenai hasil penelitian yang dilakukan, pihaknya belum mendapat informasi lebih lanjut.
"Informasi lengkap belum ada, beberapa pihak dari lembaga penelitian tidak ada informasi atau apa ke kami, kami sudah lapor ke Disbudpora untuk penemuan makam kuno tersebut. Informasi kami terima, ada dari Niskala Institute, tapi belum memberitahukan apa-apa ke kami. Padahal kalau ada informasi kami bisa menerima informasi secara utuh," ujar Gingin.
Berdasarkan informasi yang didapat, makam-makam kuno itu ditemukan secara tidak sengaja di komplek pemakaman seluas 1,4 hektar tersebut.
"Ada aksara jawa di atas batu, ada yang tulisan arab gundul. Semakin ditelusuri jumlah (makam) semakin banyak. Kalau sekarang ada belasan, kalau asal muasal itu makam siapa atau karuhun siapa belum ada warga yang mengakui," kata Usman, warga di sekitar lokasi.
"Ada yang berbentuk utuh seperti makam dengan batu di pinggirannya ada yang sudah berupa nisannya saja. Kalau saya kan orang awam jadi kurang tahu pasti mungkin bisa saja itu nama yang dikubur atau apa," ujarnya.
Simak Video "Video: Detik-detik Kereta Tabrak Bus yang Tewaskan 10 Orang di Meksiko"
(sud/mso)