Pedagang daging sapi di Pasar Cibadak, Kabupaten Sukabumi mengeluhkan sepinya pembeli jelang lebaran Idul Adha. Hal ini diduga imbas ketakutan pembeli dengan adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Padahal, sejumlah pedagang memastikan seluruh sapi yang dijual di area pasar semi modern mereka aman dari PMK. Kondisi sepinya pembeli membuat sejumlah pedagang melakukan aksi centeng alias menjual dari pedagang yang nekat memotong sapi di masa sepi.
"Biasanya kalau mau lebaran itu bisa memotong sampai 50 ekor sehari, kalau sekarang bisa 10 ekor aja sudah luar biasa. Karena faktanya (pedagang) yang memotong itu 1 sampai 2 ekor saja sehari," kata Suhendi, pedagang daging di Pasar Cibadak kepada detikJabar, Jumat (8/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Harga Sayuran Dari Petani Lembang Naik! |
Suhendi mengaku biasa memotong 5 sapi. Namun, untuk saat ini dia hanya menjual daging dari para pedagang yang menyembelih sapinya.
"Biasanya kalau hari biasa marema itu saya sendiri kadang 5 ekor, sepertinya sepinya hari ini akibat adanya PMK yang muncul jelang lebaran haji. Kami sebagai pedagang di Pasar Cibadak tentu memerhatikan itu, kami menjamin sapi yang dijual di sini bebas PMK dan sehat karena diawasi oleh pihak terkait," ujarnya.
"Akibatnya karena tidak motong, sudah beberapa hari ini saya nyenteng. Ambil dari pedagang lain harga sesama pedagang saya jual lagi dengan keuntungan sedikit, rata-rata sekarang harga per kilo (daging sapi) Rp 140 ribu - 145 ribuan," sambung dia.
Senada dengan Suhendi, hal serupa juga dialami Yosep pedagang lain di area Pasar Cibadak. Ia membenarkan jumlah pembeli anjlok menjelang Idul Adha, padahal biasanya lapak dagangannya selalu ramai.
"Kalau untuk itu sekarang, untuk seluruh semua pedagang daging anjlok, padahal sekarang dua hari sebelum hari raya. Pemotong biasanya aktif semua, sekarang anjlok omsetnya. Hari ini pasar cibadak motong, dimaksimalkan 2 sampai 3 ekor bahkan ada pedagang yang tidak mencapai target hanya motonh 1 ekor," keluh Yosep.
Yosep berharap kondisi bisa normal lagi. "Hari ini 1 ekor dari sekian lapak banyaknya, pada menurun. Biasanya 10 ekor, harapan semua pedagang bisa normal lagi, lancar semuanya. Alasan cuma motong 1, karena pedagang takut enggak ada peminat. Padahal semua sapi di potong di Cibadak, pada sehat semua," pungkas Yosep.
(sya/mso)