Prestasi membanggakan kerap diraih gadis asal Desa Gandawesi, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka. Ela Nurfadilah (20), demikian nama mojang yang banyak menorehkan prestasi melalui goresan penanya.
Anak kedua dari pasangan suami-istri Ade Sumarja (48) dan Ida Nurhidayah (45) itu sering menjadi juara dalam perhelatan lomba menulis tingkat Nasional. Menulis novel, cerpen, dan puisi jadi lomba yang sering ia ikuti.
"Saya pernah ikut event menulis di Maharani, Malven, WT publishing, antologi dari ND media publishing, D'Best Publishing dan yang baru Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PETJ), itu event nasional semua. Dan alhamdulilah, di event itu semua saya terpilih jadi yang pertama (juara)," kata Ela saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 21 karya pernah ia lombakan. Dari 21 karya itu di antaranya antologi, puisi, quotes, dan buku solo. Dari berbagai lomba yang pernah diikuti, rata-rata Ela mendapat informasi melalui media sosial.
"Informasi lomba saya biasa dapet dari medsos. Kalau karya yang juara ada 21 karya itu ada 20 tulisan antologi, puisi, termasuk quotes, dan satu buku solo tahap pengajuan QRCBN," ucap dia.
Ela mulai menyukai dunia menulis sejak masih duduk di bangku SMP. Ia terinspirasi dari sosok penulis tersohor, yakni Tere Liye.
"Awal suka menulis pas baru masuk SMP. Terus termotivasi juga sama Tere Liye. Saya belajar mandiri dan ikut seminar-seminar juga, terus udah itu saya ikut lomba menulis. Kalau awal-awal sih sering dikritik karena baru terjun juga," ujar dia.
Novel 'Dua Jiwa Satu Raga' adalah salah satu karya terfavorit yang pernah Ela tulis. Menurutnya novel tersebut sangat kuat karakter dan penjiwaannya.
"Itu menceritakan tentang sosok wanita yang mempunyai kepribadian ganda, karena perceraian kedua orang tuanya. Itu cuma cerita khayalan saya. Karena aku suka psikologi, jadi aku nyambungnya ke situ ceritanya," jelasnya.
Pernah Putus Sekolah
Dibalik prestasinya yang membanggakan, kisah pahit pernah Ela lalui. Ia mengaku sempat putus sekolah karena kendala ekonomi keluarga.
Ia bekerja untuk membantu kedua orang tuanya demi memenuhi kebutuhan keluarga. Namun motivasi belajar Ela tak terhenti, selepas tiga tahun berhenti, ia melanjutkan pendidikannya melalui kesetaraan hingga lulus.
Anak kedua dari tiga bersaudara itu melanjutkan pendidikannya paket C Setara SMA-nya di PKBM Al-Ikhlas.
"Sempet nggak dilanjut pas kelas 3 SMP. Tiga tahun rehat, selama tiga tahun itu saya kerja di Rest Area KM 164. Terus dilanjut lagi ikut paket C, alhamdulilah lulus tahun ini sampai jenjang SMA di paket C," ungkap Ela.
"Keseharian saya sekarang bantu-bantu ibu dagang aja di sini. Kalau ayah kerja di pabrik genteng di sekitar sini," sambungnya.
Ela berharap bisa meneruskan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Ia ingin fokus pada bidang yang telah ia tekuni sejak duduk di bangku SMP.
Namun mimpi itu ia tunda dulu. Sebab ia akan bekerja di luar negeri untuk memenuhi ekonomi keluarga dan menabung untuk biaya pendidikannya nanti.
"Kalau niat fokus nulis ada, terus semisal ada yang ngasih beasiswa buat kuliah juga tanggung udah dipanggil kerja di Malaysia. Mungkin nanti setelah kerja insya Allah kalau dikasih jalan terbaik sama Allah," jelas dia.