Lika-liku Isop, Anak Tukang Cuanki Dirikan Sekolah Buat Anak Miskin di Garut

Lika-liku Isop, Anak Tukang Cuanki Dirikan Sekolah Buat Anak Miskin di Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Rabu, 29 Jun 2022 19:00 WIB
Kegiatan Isop saat mengajar anak-anak dari keluarga miskin.
Kegiatan Isop saat mengajar anak-anak dari keluarga miskin. (Foto: istimewa)
Garut -

"Sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain," ungkapan itu yang diucap Isop Sopiah (29), seorang perempuan inspiratif asal Garut saat berbincang dengan DetikJabar, Rabu (29/6/2022).

Setidaknya sejak tahun 2015 silam, konsentrasi Isop tertuju pada dunia pendidikan. Bukan sembarang pendidikan, melainkan pendidikan untuk masyarakat miskin.

Isop tidak dilahirkan dari keluarga yang kaya raya, dan memiliki kelebihan secara finansial. Dia hanyalah anak dari tukang cuanki keliling. Namun, tekadnya untuk membantu anak miskin sekolah selalu membara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isop dikenal sebagai perempuan murah hati yang mendirikan sekolah gratis bagi masyarakat kurang mampu di pelosok Kabupaten Garut. Total, hingga kini ada 7 sekolah yang didirikan Isop di Garut. Semuanya gratis bagi masyarakat kurang mampu.

Polanya, Isop mencari pemukiman-pemukiman warga terpencil yang jaraknya jauh dari sekolah. Tujuannya, agar anak-anak di sana bisa dengan mudah mengakses pendidikan.

ADVERTISEMENT

Tak ada bangunan, tak masalah. Untuk sementara, Isop menyelenggarakan pendidikan di berbagai tempat. Mulai dari posyandu, hingga di rumah-rumah milik dermawan.

Semuanya gratis bagi masyarakat miskin. Untuk menjalankan roda sekolah agar tetap 'hidup' Isop dan kawan-kawannya yang bontang-banting mencari anggaran.

"Alhamdulillah, bisa lah untuk menggaji guru," kata Isop.

Perjalanannya penuh lika-liku dan tantangan selama mendirikan sekolah-sekolah bagi masyarakat miskin ini dihadapi Isop. Diapresiasi? Ya... Tapi jangan salah, tak sedikit juga yang mencibir aksi perempuan kelahiran Garut, 25 Juni 1993 ini.

Sejumlah orang menganggap Isop adalah hama bagi mereka. Yang hanya menonjolkan isu kemiskinan, hingga dianggap merebut anak dari sekolah-sekolah lain.

"Tidak bisa dipungkiri, memang kenyataannya seperti itu," katanya.

Lantas, apa yang sebenarnya Isop cari? Kok segitunya memperjuangkan anak orang miskin agar bisa sekolah. Padahal, dari sisi penghasilan, Isop bisa menghasilkan duit yang lebih banyak karena dia memiliki pendidikan yang tinggi.

"Saya ingin hidup saya berguna untuk lingkungan. Saya ingin anak-anak yang senasib dengan saya bisa maju," kata Isop lirih.

Isop mengaku tak akan pernah usai dalam menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat miskin. Tujuannya hanya satu, Isop ingin masyarakat kurang mampu semakin mudah mendapatkan pendidikan gratis.

"Semoga semakin banyak fasilitas pendidikan gratis untuk anak kurang mampu, khususnya untuk masyarakat miskin," pungkas Isop.




(tey/tya)


Hide Ads