Beragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Senin (4/7/2022). Dari mulai ajaran sesat yang mengiming-imingi masuk surga hanya bayar Rp 25 ribu, hingga pertemuan pelatih Persib Bandung Robert Alberts dengan pelaku pelecehan.
Berikut rangkuman detikJabar tentang lima peristiwa yang menggemparkan masyarakat hari ini:
Masuk Surga Bayar Rp 25 Ribu
Paham radikalisme disebut-sebut sudah masuk ke 41 dari 42 kecamatan yang ada di Garut. Bahkan ada cerita emak-emak yang dijanjikan bisa masuk surga tanpa solat, hanya perlu membayar Rp 25 ribu per bulan.
Kemenag Garut Cece Hidayat mengatakan, pihaknya mengaku khawatir dan prihatin. Sebagai tindakannya, Kemenag bersama pihak terkait lain rutin melakukan penyuluhan kepada para tokoh agama, atau orang-orang yang terindikasi terpapar paham radikal.
Selain itu, pihak Kemenag juga beberapa kali terlibat dalam proses deklarasi yang dijalani para mantan pengikut aliran radikal yang menyatakan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terselip banyak cerita menarik saat proses deradikalisasi itu. Cece mengatakan, salah satunya, ada cerita emak-emak yang percaya dengan hanya membayar Rp 25 ribu dan tanpa beribadah dia bisa masuk surga.
Cerita tersebut terungkap dalam kegiatan deklarasi yang digelar di Kecamatan Pameungpeuk, Garut beberapa waktu lalu. Saat itu, Cece mengaku sempat berbincang dengan sejumlah emak-emak peserta deklarasi.
Sang emak mengatakan, dia diajari oleh gurunya untuk tidak solat. Sebab, saat ini sang guru menyatakan keadaan sedang darurat karena sedang berjuang mendirikan Negara Islam Indonesia (NII). Sebagai gantinya, sang emak diminta untuk membayar infaq Rp 25 ribu per bulan.
"Jadi gini, ketika kami ada deklarasi saya mendekati gerombolan ini, ibu-ibu. Saya tanya, ibu.... Ikutan deklarasi? Oh iya pak katanya. Ibu emang tinggal di mana? Saya lupa nama desanya. Ibu kenapa tidak mengakui Indonesia? Dia bilang bahwa dia memang gurunya mengajarkan bahwa sekarang ini kita lagi berjuang memperjuangkan Negara Islam Indonesia," katanya.
"Dan karena sekarang masih darurat, ya kita tidak usah ibadah, tidak usah solat, ibu cukup hanya dengan membayar infak Rp 25 ribu per bulan, kepada kiainya, kepada ajengannya, kepada tokoh agamanya, itu akan dijahit (diselamatkan) nanti oleh mereka ketika kita masuk neraka," ujar Cece menambahkan.
Sang emak mendapatkan doktrin iming-iming masuk surga jika bayar uang Rp 25 ribu sebagai 'penyelamat' saat nanti mereka masuk neraka. "Itu kan pembodohan ya, pembodohan mereka kepada masyarakat yang sisi agamanya tidak punya dasar yang kuat," ucap Cece.
(sud/mso)