Puluhan warga Kaveling Perumahan Sirnagalih Cianjur, Jawa Barat terisolir sebab akses jalan ditembok pemilik tanah. Bahkan warga terpaksa parkirkan kendaraan di pinggir jalan meski rawan menjadi sasaran pelaku pencurian.
Enah Suhaenah (64), warga Perumahan Sirnagalih, mengatakan sejak akses jalan ke perumahan ditutup pada Kamis (30/6) lalu, kendaraan tidak bisa masuk. Warga terpaksa berjalan kaki dari gapura perumahan ke rumahnya masing-masing.
"Tidak bisa masuk, jangankan mobil, motor saja tidak bisa melintas. Tinggi temboknya sebetis orang dewasa," kata dia, Minggu (3/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya warga yang memiliki mobil terpaksa memarkikan kendaraannya di depan gapura perumahan dan pinggir jalan. Meskipun berisiko menjadi sasaran pelaku pencurian, tetapi warga tidak punya pilihan karena kendaraan tak bisa masuk perumahan.
"Yang punya mobil parkirnya di pinggir jalan. Mau bagaimana lagi, kan tidak bisa masuk. Paling yang ronda jadi sering-sering pantau kendaraan warga yang parkir di pinggir jalan," kata dia.
Senada, warga lainnya, Nurfatma Amalia (33), mengatakan jika untuk mobil tidak bisa masuk ke perumahan, sedangkan untuk sepeda motor masih bisa melalui jalan gang yang sempit.
"Kalau sepeda motor masih bisa, itu juga lewat jalan gang yang sempit. Jadi susah kalau aktivitas. Kalau mobil jelas tidak bisa masuk," ucapnya.
Nurfatma berharap perselisihan antara pengembang dan pemilik lahan bisa segera selesai, sebab warga perumahan menjadi korban akibat masalah jual beli tanah antara keduanya.
"Yang berselisih pengembang dan pemilik tanah, tapi (warga) yang jadi korban. Padahal kami yang sudah tinggal bertahun-tahun di sini, sudah bayar lunas ke pengembang, kami tidak tahu ada masalah ini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Warga di Perumahan Sirnagalih Cianjur terisolir usai jalan masuknya ditembok pemilik tanah. Lahan seluas 1.500 meter persegi yang tak kunjung dibayar pengembang membuat pemilik tanah nekat melakukan tindakan tersebut.
(yum/yum)