Tak Hanya Dianiaya, TKW Asal Sukabumi Juga Diancam Dibunuh Majikan

Tak Hanya Dianiaya, TKW Asal Sukabumi Juga Diancam Dibunuh Majikan

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 01 Jul 2022 14:28 WIB
Ibu dari TKW di Sukabumi yang diduga dianiaya majikan di Qatar
Ibu dari TKW di Sukabumi yang diduga dianiaya majikan di Qatar (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

RK Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi memberikan pengakuan mengejutkan. Perempuan berusia 36 tahun itu mengaku diancam akan dibunuh oleh sang majikan.

Pengakuan RK itu disampaikan kepada salah seorang rekannya sesama pekerja migran yang kemudian diteruskan kepada pihak keluarga. RK juga mengeluh hingga saat ini masih sering dianiaya oleh majikannya di Qatar, Timur Tengah.

"Saya mendapat kabar dari kakak saya melalui temannya, kakak saya diancam akan dibunuh oleh majikannya. Selama ini memang kakak saya ke pihak keluarga kurang terlalu terbuka," kata Angga Saputra (32) adik kandung RK kepada detikJabar, Jumat (1/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Angga, kakaknya itu juga dilarang menggunakan telepon seluler. Itu alasan kenapa ponsel RK kerap tidak aktif. Setiap menggunakan ponsel, RK juga selalu sembunyi-sembunyi.

"Kakak saya mengaku punya majikan yang jahat, dia hanya diberi waktu istirahat sebentar. Majikannya juga ringan tangan dan main tampar hanya karena kesalahan kecil pernah juga ditonjok sampai bibirnya pecah hanya karena dituduh meminta anaknya majikannya diam dengan berteriak diam padahal kakak saya tidak melakukan itu," ujar Angga.

ADVERTISEMENT

"Harapan saya kakak saya pengen cepat pulang ke Indonesia saja, saya kasihan dan ingin dia kembali berkumpul dengan keluarga," imbuhnya.

Hal senada diungkap Lilis Mardiani (51) ibunda RK ia juga mengaku sudah menyampaikan ancaman pembunuhan yang diterima puterinya itu kepada perwakilan kementerian sosial yang datang menyambangi rumahnya.

"Saya sampai nangis-nangis, ingin anak saya pulang. Kalaupun memang tidak ada yang mau membantu, saya sebagai ibunya pasrah saja walau nanti ke rumah sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Lilis.




(sya/dir)


Hide Ads