Harap-harap Cemas Keluarga Menanti Kepulangan Jenazah Dedeh Kurniasih

Harap-harap Cemas Keluarga Menanti Kepulangan Jenazah Dedeh Kurniasih

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 23 Jun 2022 16:33 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (Foto: Thinkstock)
Sukabumi -

Nasib jenazah Dedeh Kurniasih (35) pekerja migran asal Sukabumi belum jelas. Sudah hampir dua pekan, jenazah belum juga dipulangkan ke tanah air lantaran tertahan di Malaysia.

Pihak keluarga masih berharap cemas terkait kepastian jadwal pemulangan jenazah dari KBRI. Keluarga ingin jenazah segera dimakamkan.

"Belum ada kabar lagi, belum pasti kapan jenazah dipulangkannya. Kita berharapnya segera dipulangkan, kalau kita sebagai umat muslim (jenazah) jangan lama-lama kan harus segera dikuburkan," ujar kakak ipar Dedeh, Erhan (42 tahun) saat ditemui di kediamannya, Kampung Ciseupan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Kamis (23/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan Dedeh pergi ke Malaysia sejak 2014 lalu saat anaknya berusia dua tahun. Pada Jumat (10/6) untuk pertama kalinya, ia berniat kembali ke tanah air dikarenakan sakit. Namun takdir berkata lain. Dedeh meninggal sekitar pukul 05.00 waktu setempat.

"Saya awal mendengar kabar meninggal itu bertepatan dengan kabar ditemukannya jenazah putra Ridwan Kamil," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Erhan mengatakan adiknya menikah dengan Dedeh pada tahun 2011 lalu. Saat ini, suami Dedeh sedang bekerja di Papua. Sosok Dedeh dikenal sebagai wanita pekerja keras.

Ia memiliki saudara kembar yang lahir dan dibesarkan di Cianjur. Sejak menikah, secara administrasi Dedeh tercatat sebagai warga Kota Sukabumi.

Proses pemulangan jenazah Dedeh mulanya terkendala biaya. Pihak keluarga diminta uang sebesar Rp 8,5 juta. Akhirnya Erhan dan adik kandung Dedeh, Iyus Rustandi meminta bantuan ke pihak kelurahan dengan pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan ke asosiasi pekerja migran.

"Karena secara administrasi masih beralamat di sini, jadi kemarin saya yang mengurus surat permohonan pemulangan jenazah ke kelurahan. Kemarin kita patungan dengan keluarga yang di Cianjur, informasi terakhir itu, katanya ada selisih untuk bayar rumah sakit Rp 1,5 juta, baru jenazah bisa dipulangkan, tapi belum ada kabar lagi," ucapnya.

"Anaknya sekarang sudah kelas 3 SD, dia sakit pas mendengar ibunya meninggal. Saya berharap pemerintah segera bisa cepat memulangkan almarhum jenazah adik ipar saya," tutur dia menambahkan.

Halaman 2 dari 2
(dir/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads