Dua calon jemaah haji asal Jabar terkonfirmasi positif COVID-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Satgas COVID-19 memastikan kondisi demikian tidak mengganggu jadwal penerbangan haji di Jabar.
"Pada tanggal 14 (Juni), ada 12 (positif BA.4 dan BA.5). Paling banyak di Rumah Sakit Dustira, kalau tidak salah ada dua calon jemaah haji ditetapkan (positif)," kata Ketua Harian Satgas COVID-19 Jabar Dewi Sartika di Gedung Sate, Jumat (17/6/2022).
Dewi memastikan pemeriksaan terhadap calon jemaah haji itu dilakukan dua minggu sebelum pemberangkatan. "Jadi Insya Allah, sampai saat ini tidak ada calon jemaah haji yang berangkat, tidak jadi berangkat karena COVID-19," kata Dewi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi juga mengaku telah mengikuti rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dewi memastikan penambahan kasus COVID-19 saat ini merupakan subvarian dari Omicron.
"Tingkat penularannya sama dengan Omicron. Tetapi hospitalisasi-nya (kondisi dirawat di rumah sakit) relatif rendah," ucap Dewi.
Jumlah Pasien yang Dirawat
Lebih lanjut, Dewi mengatakan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit relatif rendah. Hanya 0,75 persen dari total yang terkonfirmasi COVID-19 subvarian Omicron. Dewi tak menyebutkan jumlah pastinya pasien yang saat ini terpapar COVID-19.
"Memang kalau kasus tinggi. Bisa naik 100 persen. Kemarin sudah naik 200 (kasus). Turun lagi diangka 150 (kasus)," ujar Dewi.
Dewi memastikan pihaknya telah mengantisipasi ketika ada lonjakan kasus COVID-19. Namun, saat ini kondisi bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit masih rendah.
Dewi menambahkan pihaknya telah mendapatkan hasil penelitian sementara tentang COVID-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Pihaknya meneliti melalui genome sequencing dan pemerintah antigen yang dilakukan epidemiolog.
"Jabar di level 1, jumlah tes ditingkatkan. Berdasarkan pengalaman, subvarian ini tidak seganas Delta. Tetapi biasanya dari pertama ditemukan itu sampai satu bulan tinggi. Pertengahan bulan Juli akan tetap mungkin meningkat," kata Dewi.
Sementara itu, dikutip dari pikobar.jabarprov.go.id menyebutkan data terbaru pada Rabu (15/6/2022) kemarin, dalam lima hari terakhir kasus COVID-19 di Jabar meningkat. Pada Jumat (10/6) penambahan kasus mencapai 106 pasien, Minggu (12/6) mencapai 77 kasus, Senin (13/6) kasus, Selasa (14/6) mencapai 162 kasus, dan Rabu (15/6) mencapai 216 kasus.
Hingga pertengahan Juni ini, rata-rata kasus COVID-19 di Jabar per pekannya mencapai 117 kasus. Sementara itu, total kasus COVID-19 di Jabar saat ini mencapai 1.107.911 pasien. Sebanyak 1.091.009 pasien dinyatakan sembuh atau selesai isolasi.
(sud/mso)