
Bisa Sedikit Lega, Kemenkes Pastikan Belum Ada Omicron Baru BA.4.6 di RI
Selain Omicron BA.4 dan BA.5, kini muncul lagi subvarian Omicron BA.4.6 yang disebut lebih menular dibandingkan varian lainnya. Berpotensi masuk RI?
Selain Omicron BA.4 dan BA.5, kini muncul lagi subvarian Omicron BA.4.6 yang disebut lebih menular dibandingkan varian lainnya. Berpotensi masuk RI?
Baru-baru ini CDC melaporkan temuan Omicron baru BA.4.6, subvarian yang termasuk Varian of Concern (VOC). Benarkah lebih berbahaya dari BA.5? Ini faktanya.
CDC mengkategorikan BA.4.6 sebagai variant of concern. Jadi subvarian Omicron terbaru, seberapa bahaya BA.4.6? Simak fakta-faktanya.
Belum kelar dengan subvarian Omicron BA.4-BA.5, kini subvarian baru BA.4.6 mulai bermunculan di AS. CDC menetapkan subvarian ini sebagai variant of concern.
Sebuah studi terbaru melaporkan bahwa subvarian Omicron BA.5 lebih berisiko memicu pasien masuk RS. Reinfeksi juga ditemukan tinggi pada subvarian ini.
Kasus aktif COVID-19 membludak di atas 50 ribu, bagaimana ciri-ciri seseorang terpapar Omicron varian baru? Ada delapan tanda yang perlu diwaspadai.
Kementerian Kesehatan RI menemukan tiga kasus subvarian Omicron BA.2.75 di Bali dan Jakarta. Pakar beberkan beberapa gejala BA.2.75 yang mirip BA.4 dan BA.5.
Wamenkes Dante Saksono menyebut subvarian BA.2.75 karakternya seperti Omicron. Dante juga menyebut tingkat keparahannya tak terlalu besar.
Singapura melaporkan temuan 2 kasus impor subvarian Omicron baru, BA.2.75. Beberapa pakar mewaspadai subvarian ini, berikut fakta-fakta subvarian BA.2.75.
COVID-19 di Indonesia terus ngegas, pertama kalinya sejak akhir Maret 2022 kembali mencatat empat ribu kasus. Akan sedahsyat apa prediksi puncak BA.4-BA.5?