Jabar Hari Ini: Ultimatum Pemkot ke Bunbin Bandung soal Utang Rp 13,5 M

Jabar Hari Ini: Ultimatum Pemkot ke Bunbin Bandung soal Utang Rp 13,5 M

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 16 Jun 2022 22:00 WIB
Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoological Garden) memutuskan akan tetap dibuka saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. Marcom Bandung Zoo Sulhan Syafii mengatakan, pihaknya sudah bersiap diri untuk menerima wisatawan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Kebun Binatang Bandung (Foto: Siti Fatimah/detikcom)
Bandung -

Berbagai peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (16/6/2022). Mulai dari temuan fosil kura-kura dan buaya purba di Sumedang hingga Pemkot ultimatum segel Kebun Binatang Bandung gegara tunggak sewa lahan sebesar Rp 13,5 milias.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Pemkot Bandung Ultimatum Bonbin Soal Utang Rp 13,5 M

Pemkot Bandung sudah melayangkan peringatan keras terhadap yayasan pengelola Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden terkait persoalan utang Rp 13,5 miliar. Pemkot telah mengultimatum pengelola bunbin supaya segera melunasi utang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Surat peringatan sudah, sudah kami layangkan (ke yayasan pengelola Bunbin Bandung). Jadi sudah keluar peringatannya," kata Kepala Bidang Investarisasi Barang Milik Daerah (BMD) pada Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bandung Siena Halim saat berbincang dengan detikJabar Kamis (16/6/2022).

Siena menyatakan, pemkot memberi waktu kepada yayasan pengelola Bandung Zoo supaya segera melunasi utang sewa lahan yang tak pernah dibayar sejak tahun 2007 tersebut. Jika pihak yayasan tak punya itikad baik untuk membayar kewajibannya, maka pemkot akan segera menyegel Bandung Zoo.

ADVERTISEMENT

"Iyah, jadi pemkot akan menstop ini. Selanjutnya nanti akan kita lakukan dengan prosedur lainnya," ungkap Sienna.

Pihaknya juga meyakini masalah klaim lahan yang kini tengah berperkara itu akan dimenangkan oleh Pemkot Bandung. Sehingga, pemkot bisa segera menertibkan aset yang selama ini dikuasai pihak ketiga.

"Karena pemkot sudah menganggap (bukti) ini jelas dan kami bisa menang. Kalaupun ada klaim dari mereka, itu sebetulnya berbeda dengan yang diperkarakan di pengadilan. Jadi kita yakin bisa menang dengan bukti yang kita punya," pungkasnya.

Usai mendapat ultimatum dari Pemkot Bandung, pihak yayasan merespons hal tersebut dengan santai.

"Ini kan proses persidangannya lagi berjalan, jadi tunggu aja. Kalau sudah ada keputusan, baru bisa kita lihat seperti apa," kata Humas Bunbin Bandung Sulhan Syafi'i kepada detikJabar saat ditemui di kantornya, Kamis (16/6/2022).

Pria yang akrab disapa Aan ini mengungkap, proses persidangan mengenai klaim lahan kebun binatang akan dilaksanakan 3 pekan lagi. Pihak yayasan hingga kini masih meyakini lahan yang menjadi sengketa tersebut milik mereka dan bukan milik pemerintah seperti yang diklaim Pemkot Bandung.

"Kita yakin bakal menang, jadi kenapa kita harus bayar ke pemkot. Toh lahan ini punya kita kok, enggak mungkin ada tumpang tindih," tuturnya.

Aan juga memastikan pihak yayasan punya bukti yang kuat atas sengketa lahan di kebun binatang. Ia bahkan menyebut, pemkot salah sasaran karena lahan yang diklaim pemerintah itu bukan berada di area kebun binatang.

"Yang diklaim sama mereka itu beda titiknya, bukan di sini (kebun binatang). Makanya sekarang lagi persidangan, yaudah tunggu persidangan aja keputusannya seperti apa," pungkasnya.

Fosil Kura-kura dan Buaya Purba Ditemukan di Sumedang

Sejumlah fosil binatang purba kembali ditemukan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Salah satunya diperkirakan fosil kura-kura purba pada zaman pleistosen.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumedang Bambang Riyanto mengatakan, pihaknya kembali melakukan proses ekskavasi terkait adanya temuan fosil binatang purba di Desa Jembarwangi. Proses ekskavasi dilakukan selama 10 hari dan sudah dimulai sejak 13 Juni 2022.

"Ekskavasi akan dilakukan selama 10 hari, sekarang memasuki hari ketiga," ungkap Bambang kepada detikjabar, Kamis (16/6/2022).

Bambang menyebut, tim yang diterjunkan dalam proses ekskavasi kali ini diantaranya tim dari Bidang Kebudayaan Sumedang bersama peneliti arkeologi dari BRIN Bandung dan peneliti dari Kementerian ESDM.

"Total yang terlibat dengan warga masyarakat ada sekitar 15 orang," ujarnya.

Dalam proses ekskavasi kali ini, sejumlah fosil berhasil ditemukan, salah satunya diperkirakan fosil kura-kura purba. "Selain itu ada juga fosil serupa gigi geraham sapi, fosil gigi buaya dan kepingan-kepingan fosil lainnya," terangnya.

Bambang mengatakan, fosil-fosil tersebut ditemukan di sebuah perbukitan yang cukup jauh dengan pemukiman warga. Fosil ditemukan pada kedalaman sekitar 20-30 sentimeter dari permukaan tanah.

"Bahkan ada sebagian fosil yang ditemukan di permukaan tanah lantaran tergerus oleh aliran air hujan dipermukaan tanah," paparnya.

Selain kura-kura, di lokasi ditemukan juga fosil buaya. Pantauan detikJabar di lokasi, tim ekskavasi yang terdiri dari petugas Bidang Kebudayaan Sumedang, peneliti arkeologi BRIN Bandung, peneliti Kementerian ESDM beserta warga masih terus berupaya mengangkat fosil-fosil yang masih tertanam di permukaan tanah.

Ekskavasi dilakukan di dua titik yang saling berdekatan atau berjarak sekitar 20 meter. Titik pertama merupakan lokasi tempat ditemukannya fosil kura-kura. Sementara lokasi kedua merupakan tempat ditemukanya fosil buaya.

Salah seorang tim peneliti, Anton Ferdiyanto mengatakan, kedua fosil ini pertama kali ditemukan warga. Khusus fosil kura-kura ditemukan warga lantaran sudah tampak di permukaan tanah.

"Fosil kura-kura itu memang sudah terlihat dari permukaan tanah, warga kemudian melaporkan temuannya itu ke kantor desa, kemudian dilanjutkan ke Disparbudpora Sumedang, lalu kita sama-sama tindaklanjuti," ungkap Anton.

Anton menyebut, fosil kura-kura dan buaya diperkirakan berusia jutaan tahun lalu atau pada zaman pleistosen. Namun untuk lebih memastikan fosil tersebut masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, termasuk untuk mengetahui jenisnya apakah kura-kura darat atau kura-kura air.

"Begitu pun dengan buaya, nantinya dalam penelitian lebih lanjut bisa diketahui masuknya kepada spesies buaya jenis apa," terangnya.

Jembatan Ambruk di Cianjur

Sebuah jembatan di Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur ambruk. Diduga ambruknya jembatan disebabkan truk pengangkut air minum yang bermuatan berat memaksakan untuk melintas. Akibatnya truk tersebut juga terperosok ke dasar sungai.

Informasi yang dihimpun detikJabar, peristiwa jembatan ambruk dan truk yang terperosok ke dasar sungai terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

Andi Suhandi (21), saksi mata mengatakan awalnya truk bermuatan air minum itu melintas dari arah Desa Bangbayang menuju Desa Sukaratu. Namun, saat truk berada di tengah jembatan, tiba-tiba jembatan ambruk dan truk terjatuh.

"Ambruknya (jembatan) saat ban belakang truk masuk ke jembatan. Seketika jembatan langsung ambruk, bagian belakang truk juga jatuh ke dasar sungai, sedangkan bagian depannya menghadap atas karena posisinya sudah ada di ujung jembatan," ungkap dia, Kamis (16/6/2022).

Menurutnya jembatan tersebut merupakan akses vital penghubung dua desa. Ambruknya jembatan membuat warga dari kedua desa harus memutar untuk bisa beraktivitas.

"Kalau lewat sini lebih dekat, karena ambruk jadinya harus memutar. Makanya disayangkan truk air mineral ini membuat jembatan penghubung Sukaratu dan Bangbayang jadi ambruk," kata dia.

Kapolsek Warungkondang Kompol Surachman mengatakan ambruknya jembatan diduga disebabkan tonase dari truk yang melebihi kekuatan jembatan. Selain itu, jembatan tersebut berusia cukup tua.

"Jembatannya sudah tua, dan seharusnya tidak dilalui kendaraan besar. Apalagi dengan tonase yang tinggi. Jadi diduga penyebabnya truk yang bermuatan berat memaksakan untuk melintas," kata dia.

Dia menuturkan polisi masih menunggu derek untuk mengevakuasj truk. Sedangkan sopir dibawa ke Mapolsek Warungkondang untuk diperiksa.

"Sopir sudah diamankan, akan kita lakukan pemeriksaan. Derek juga sedang meluncur ke lokasi untuk evakuasi," ucapnya.

RK Anter Zahra Wisuda Hingga Tak Sedih Lagi

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mulai kembali berdinas usai menjalani masa cuti. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengawali dinasnya dengan menghadiri acara wisuda almamaternya, SMAN 3 Bandung.

Kedatangan Kang Emil juga sekaligus menghadiri wisuda kelulusan anak keduanya, Camillia Laetitia Azzahra. Saat memberikan sambutan, ia mengenakan setelan jas. Orang nomor satu di Jabar itu bercerita tentang memorinya saat bersekolah di SMAN 3 Bandung.

"Saya alumni SMAN 3. Masuk tahun 1988. Lulus tahun 90 (1990). Kalau sekolah itu angkatannya yang disebut tahun kelulusan, jadi angkatan 90," kata Ridwan Kamil saat memberikan sambutan di SMAN 3 Bandung, Kamis (16/6/2022).

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, aktif sebagai siswa SMAN 3 Bandung. Ia pernah menjadi Ketua OSIS. Aktif di kegiatan masjid sekolah.

Setelah bercerita tentang keaktifannya saat berseragam putih abu-abu. Kang Emil juga mengenang anak sulung, almarhum Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril yang juga alumni SMAN 3 Bandung.

Kang Emil mengatakan, Eril tak jauh berbeda dengan dirinya saat menimba ilmu di SMAN 3 Bandung. Eril aktif dalam berbagai kegiatan sekolah, seperti OSIS, DKM dan lainnya.

"Kaya anak saya," kata Kang Emil.

Kang Emil dan Eril juga melanjutkan ke ITB setelah lulus dari SMAN 3 Bandung. Keduanya juga memiliki hobi yang sama, yakni sepak bola.

"Lulus ke ITB. Anak saya juga sekolah di sini. Memori yang sama. Hobi sepak bola. Aktif OSIS dan lainya. Waktu Eril SMA, saya wali kota," kata Kang Emil.

Kang Emil dan keluarga juga mengaku tak lagi sedih setelah kepergian Eril. Ridwan Kamil mengaku sudah dalam fase kebahagiaan.

"Sudah tidak sedih lagi. Jadwal sedih sudah lewat. Sudah bahagia," kata Ridwan Kamil.

Kang Emil menjelaskan alasannya yang tak lagi diselimuti kesedihan. Doa dan ucapan belasungkawa dari masyarakat untuk Eril menguatkan Kang Emil. Bahkan, membuyarkan kesedihan dalam kedukaan.

"Ananda Eril bukan milik kami. Eril milik masyarakat. Sampai hari ini masyarakat bertakziah," ucapnya.

Kang Emil juga menceritakan kebaikan Eril. Ia menjelaskan Eril tak menunjukkan kebaikannya saat menolong orang.

"Pernah pura-pura menyeberang. Tujuannya untuk membantu orang menyeberang. Setelah menyeberang bareng, Eril balik lagi menyeberang," kata Kang Emil.

"Menolong tanpa kelihatan seperti menolong. Mudah-mudahan jadi contoh," kata Kang Emil menambahkan.

Sebelumnya, Kang Emil menceritakan tentang kebaikan Eril saat memberikan sepatu untuk satpam SMAN 3 Bandung.

"Saya posting tadi malam. Suatu hari kami pulang umrah, pulangnya mampir ke Spanyol. Kami ke Sevila, ke toko sepatu," kata Kang Emil.

Kang Emil mengaku heran dengan sepatu yang dipilih Eril saat mampir di Sevila. Sepatu yang dipilih Eril itu modelnya cenderung untuk bapak-bapak.

"Sepatu dibeli buat hadiah, buat satpam si Masbro. Karena, Eril sering titip sepeda ke pos satpam. Sepedanya sering dilapin. Ada satpam pakai sepatu buatan Spanyol," ucap Kang Emil sembari tersenyum.

Pria Bandung Cabuli Ponakan

ES (27), warga Kabupaten Bandung, mencabuli keponakannya yang masih berusia lima tahun. Pelaku kini udah ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kejadian memilukan itu bermula saat korban dititipkan orang tuanya kepada pelaku. Bukannya dijaga, korban malah dicabuli pria tersebut.

"Pelaku adalah paman daripada korban, melakukannya di rumah tersangka, karena pada saat itu orang tua korban menitipkan ke rumah tersangka untuk dijaga, tapi malah dilakukan pencabulan terhadap korban," ujar Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (16/6/2022).

Kusworo mengungkap pelaku melakukan aksinya dengan memberi korban eskrim. Tidak hanya itu korban juga diiming-imingi akan dibelikan telpon genggam.

"Modus yang dilakukan ES dengan cara mengiming-imingi membelikan eskrim dan memberikan handphone," katanya.

Selain itu, pelaku juga mengancam korban agar tidak memberitahukan aksi bejatnya itu. Korban pun merasa tertekan dengan ancaman tersebut.

"Setelah melakukan perbuatan cabul itu, ES mengancam kepada korban bahwa jangan bilang kepada siapapun. Kalau diberitahu kepada orang lain maka korban akan dimarahi oleh ES. Korban merasa tertekan, lalu menginformasikan hal ini kepada keluarga dan akhirnya melaporkan ke Polresta Bandung," ucapnya.

Dari informasi yang didapat, kata Kusworo, pelaku telah mencabuli korban sebanyak empat kali. Dengan rentang waktu dari Januari hingga Maret 2022.

"Tindak pidana perbuatan cabul ini dilakukan sebanyak empat kali, sekitar bulan Januari 2022 sampai dengan bulan Maret 2022 yang dilakukan ES kepada korban," ujarnya.

Kusworo mengungkapkan saat ini kondisi korban masih mengalami trauma. Bahkan, kata dia, korban sempat ketakutan jika bertemu dengan orang asing.

"Sampai dengan saat ini kondisi korban masih trauma ketika bertemu dengan orang asing ini menjauh, takut, bahkan bertemu dengan keluarga juga tidak seceria biasanya," ujar Kusworo.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 82 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan PERPPU UU RI Nomor 1 Tahun 2016 perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.

"Dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar," kata Kusworo.

(ral/mso)


Hide Ads