Selain Kura-kura Purba, Ditemukan Fosil Buaya di Sumedang

Selain Kura-kura Purba, Ditemukan Fosil Buaya di Sumedang

Nur Azis - detikJabar
Kamis, 16 Jun 2022 18:30 WIB
Kepingan fosil kulit buaya.
Kepingan fosil kulit buaya purba. (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Proses ekskavasi fosil binatang purba berupa kura-kura terus dilakukan di Blok Leuwiumbar, Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Di lokasi juga ditemukan fosil buaya.

Pantauan detikJabar di lokasi, tim ekskavasi yang terdiri dari petugas Bidang Kebudayaan Sumedang, peneliti arkeologi BRIN Bandung, peneliti Kementerian ESDM beserta warga masih terus berupaya mengangkat fosil-fosil yang masih tertanam di permukaan tanah.

Ekskavasi dilakukan di dua titik yang saling berdekatan atau berjarak sekitar 20 meter. Titik pertama merupakan lokasi tempat ditemukannya fosil kura-kura. Sementara lokasi kedua merupakan tempat ditemukanya fosil buaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang tim peneliti, Anton Ferdiyanto mengatakan, kedua fosil ini pertama kali ditemukan warga. Khusus fosil kura-kura ditemukan warga lantaran sudah tampak di permukaan tanah.

"Fosil kura-kura itu memang sudah terlihat dari permukaan tanah, warga kemudian melaporkan temuannya itu ke kantor desa, kemudian dilanjutkan ke Disparbudpora Sumedang, lalu kita sama-sama tindaklanjuti," ungkap Anton kepada detikJabar di lokasi ekskavasi, Kamis (16/6/2022).

ADVERTISEMENT

Anton menyebut, fosil kura-kura dan buaya diperkirakan berusia jutaan tahun lalu atau pada zaman pleistosen. Namun untuk lebih memastikan fosil tersebut masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, termasuk untuk mengetahui jenisnya apakah kura-kura darat atau kura-kura air.

"Begitu pun dengan buaya, nantinya dalam penelitian lebih lanjut bisa diketahui masuknya kepada spesies buaya jenis apa," terangnya.

Anton menyebut, temuan fosil kura-kura ini cukup unik lantaran ditemukan dalam keadaan utuh dengan diameter sekitar 80 centimeter. Kondisi temuan utuh seperti ini merupakan temuan pertama untuk di wilayah Jawa bagian barat.

"Temuan fosil kura-kura dalam kondisi utuh seperti di Jembawangi ini pernah ditemukan juga di Jawa bagian timur, kalau di Jawa Barat sendiri baru di sini, di Jembarwangi," terangnya.

Sementara untuk fosil buaya, ditemukan dalam kondisi berupa kepingan-kepingan atau fragmen-fragmen kecil. Di antaranya bagian gigi, kepingan kulit, dan bagian lainnya.

"Fosil buaya yang ditemukan diperkirakan jenis crocodylus. Kita menemukan giginya, terus kulit bagian punggung dan bagian kepingan-kepingan lainnya," jelasnya.

Berdasarkan pengalamannya selama melakukan penelitian di Desa Jembarwangi atau dari mulai sejak 2016, ia telah melakukan ekskavasi sejumlah fosil binatang purba yang hidup antara sekitar tahun 800 sampai 1,2 juta tahun lalu.

Di antaranya ada fosil binatang sejenis sapi, buaya, stegodon (gajah purba), badak, kera, babi, dan fauna lainnya.

"Intinya di Desa jembarwangi ini pada zaman sekitar 800 sampai 1,2 juta tahun lalu telah banyak dihuni oleh beragam jenis fauna lainnya," paparnya.

Anton menjelaskan, jika dilakukan rekontruksi lingkungan ke masa lalu di lokasi tempat ditemukannya fosil-fosil, dulunya lokasi tersebut terdiri dari laut dangkal, rawa-rawa, aliran sungai, dan daratan luas.

"Jadi fauna-fauna banyak tinggal di sini lantaran ada aliran sungainya, ada hutannya yang terbuka serta daratan yang luas," ujarnya.

Sebagai arkeolog, Anton memiliki tujuan akhir berupa kemungkinan menemukan fosil manusia purba di kawasan Jembarwangi. Hal itu bukan tanpa alasan, pasalnya perkakas berbahan batu yang dipakai manusia purba pada zaman itu sudah berhasil ditemukan sebelumnya

"Cuma karena kemungkinan faunanya lebih banyak yang dulu hidup disini dibandingkan dengan manusia purba, jadi sangat sulit untuk menemukan fosilnya," ucapnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Penemuan Fosil Buaya, Diyakini Berusia 10 Juta Tahun"
[Gambas:Video 20detik]
(ors/ors)


Hide Ads