NM, wanita di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan aborsi dan menyimpan tujuh janin selama 10 tahun. Janin itu membusuk dalam kotak makan di kamar indekosnya.
Polisi sudah menangkap NM di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu (8/6). Dia dibawa ke Polrestabe Makassar pada Jumat dini hari tadi. Kepada polisi, NM mengungkap alasan menyimpan tujuh janin yang diaborsi dari kandungannya sejak 2012.
1. Simpan Tujuh Janin
NM sengaja menyimpan ketujuh janinnya karena hendak dikuburkan. Dia hendak menguburkan janin itu di Toraja, kampung halamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Janin disimpan dulu karena) akan dikubur di kampungnya di Toraja," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Truly Sohomuntal Simanjuntak kepada wartawan, Kamis (9/6).
Setelah 10 tahun berlalu, NM tak kunjung menguburkan seluruh janin tersebut. Berdasarkan keterangan kepada polisi, perempuan tersebut mengaku selalu membawa janin setiap berpindah tempat tinggal di Makassar.
"Itu dibawa ke mana-mana itu sampai di kosnya yang terakhir di Biringkanaya," ujar Reonald.
2. Cerita Janji Kekasih
Polisi mengungkap alasan NM tidak menguburkan tujuh janin. NM bersedia menguburkan janin apabila kekasih yang menghamilinya, SM (30), datang menikahi.
"Janji akan dinikahi," kata Reonald.
Rupanya, sepanjang 10 tahun menunggu, NM tidak dinikahi SM. NM pun memilih tetap menyimpan janin yang membusuk.
"Itulah sebab kenapa janin selalu dimasukkan boks plastik dan dibungkus kardus dan dilakban," ucap Reonald.
3. Putus Asa
SM disebut-sebut kabur ke tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Tak sampai di situ, lelaki tersebut dituding memblokir akses komunikasi NM.
"Pengakuannya masih pacaran, cuma kan hilang kontak. Namun terakhir bulan April 2021, laki-laki ini sempat blokir WA wanita," ungkap Reonald.
NM putus asa. Wanita tersebut akhirnya mencoba memulai hidup lebih baik dengan cara merantau ke Konawe, Sultra.
Sementara janin-janin yang selama ini NM simpan dibiarkan di kamar indekosnya di Biringkanaya. Pemilik kos akhirnya menemukan tujuh janin tersebut.
"Di situlah wanita ini berubah pikiran, putus asa, pindah dari Makassar ke Konawe untuk melakukan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik," ujar Reonald.